للهم صلِ على محمد وآل محمد كما صليت على ابراهيم وآل ابراهيم وبارك على محمد وآل محمد كما باركت على ابراهيم وآل ابراهيم

 2014.
Semoga dijauhkan dari perkataan yg tidak dilakukan.
nasehat yang tidak meneladani.
Dijauhkan dari putih yang ternyata nanah.
Dijauhkan dari kemunafikan yang tersembunyi. 
Dijauhkan dari menjilat ludah kembali.
Sepertinya penghuni langit mulai marah
Banyak mendung yang tak memberi hujan
Layaknya mentari tak beri panas
Seperti hadirnya harapan tanpa kepastian

Ketika hujan mulai mengajarimu arti perubahan. Perpindahan. Dan melepas.
Perubahan dari hangat ke dingin.
Perpindahan dari puncak ke jurang.
Juga melepas kepergian setiap elemen kepemilikan rinai..

Malam ini pandanganku kembali kosong, bertahan lama pada arah yg tetap sama.
Terbaca sebuah rindu yg lelah kemudian menyerah.
Rindu ini terlalu kuat, ia mengingatmu dalam lirih,
menyambangimu dalam doa..

Lagu mengalun bersama sajakku yang melantun saling bersahutan..
Bersahutan bersama dg memori dinginnya malam bersamamu..
tempo lagu yang semakin cepat mengingatkan cepatnya detak jantungku saat itu
Kau menjelma malam dalam diam dan berkata, “Kau, sang pemeluk bulan”
aku hanya bisa tersenyum, dan berharap hujan semakin deras..
Nampaknya bulan dan bintang memang enggan keluar..
mereka menertawakanku yang tenggelam dalam rayuan dan kegamangan
Terlalu tinggi ku gantungkan potret diri.

Ah sudahlah..
Kuharap hujan habis dalam malam
Karena setiap fajar aku akan kembali menjadi anak-anak revolusi yang selalu sadar..
hidup bukanlah permainan
Ya, sekembalinya fajar, mentari akan bersiap mengiringi langkah-langkah perubahan

Perubahan yang menunjukkan satu arah, Cita. Bukan kamu.

...

Senja di Ciputat, 12. 12. 2013

(Loubna-D'cha)

Di re-post juga di  http://rizkanurula.wordpress.com/2013/12/14/aku-dan-hujan/
Malam hari adalah salah satu keagungan Tuhan. Dalam sunyi, basanya manusia bertemu dengan kandungan-kandungan yang baik dalam nilai hidup. Malam hari biasanya menawarkan rumus kearifan dan keinsafan ilahiyah. 

"Idza dzukirallahu wajilat qulubuhum wa idza tuliyat 'alaihim ayatuhu zadat hum imanan.. "
Bila disebut nama Allah, tergetarlah hati mereka, dan bila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka. 

Markesot sendiri menangis. meneteskan air matanya. meskipun wajahnya tersenyum. 
Begitu usai berzikir bersama sehabis shalat Isya, Markesot berkata kepada para sahabatnya, "Kalian lihat itu dijalan ada Pakde, penjual nasi goreng. Berbicaralah kalian tentang dia.."

Suasana hening. Tak seorang pun membuka mulutnya. Mungkin karena belum mengerti persis apa yang dimaksud markesot yang kali ini memang berlaku agak serius.
"Kenapa tidak ada yang bicara?" ulangnya.
Suasana tetap diam.
"Setiap saat kalian adalah anak-anak muda yang riuh rendah berbicara, bahkan tentang hal-hal besar: politik, pemerintahan, birokrasi, hadits palsu, kemerosotan moral umat, Pancasila..."
Tetap belum ada suara.
"Apa yang dilakukan oleh Pakde si Penjual nasi goreng itu?"
"Menjual kacang.." jawab seorang pemuda.
"Ya. Apa itu?"
"Mencari nafkah..."
"Bagus. Kapan saja dia mencari Nafkah?"
"Tiap malam..."
"Berapa lama tiap malam dia mencari nafkah?"
"Hampir sepanjang malam"
"kemana saja dia sepanjang malam?"
"Keliling kampung-kampung..."
Untuk siapa dia menari nafkah?"
"Untuk anak-istrinya..", kemudian kata-kata Markesot tumpah seperti terjun, "Mencari nafkah untuk anak istri, berjalan menelusuri gang-gang kampung demi kampung. Siapakah diantara kalian yang mau melakukan hal seperti itu?"

Tak ada suara.

"Kalian semua ingin jadi orang besar. Ingin jadi pejabat atau setidak-tidaknya pegawai. Kalian semua ingin mencari uang dengan cara segamang-gampangnya untuk memperoleh hasil sebanyak-banyaknya. Kalian dengan sengaja mencari tempat yang kalian tahu akan menjebak kalian untuk melakukan korupsi-korupsi...

"Kalian pandaanglah wajah Pakde si penjual nasi goreng itu. Kalau dia maling, tak akan mau dia repot-repot semalam-malaman keliling kampung. Dia berjualan nasi goreng karena ingin makan dan memakani mulut anak-istrinya dengan keringat sendiri. Kalian pikirkanlah, apakah yang kalian minum, makan, selama ini adalah hasil keringat yang sah dari orang tua kalian?.

"Kalian renungkanlah siapa manusia yang lebih mulia dibanding orang yang hanya bersedia memakan hasil keringatnya sendiri, dan untuk itu dia bersedia bersusah payah berjualan sepanjang malammeskipun hanya akan memperoleh hasil 10/20 ribu rupiah.??

Pakde itu berjualan justru ketika malam tiba. Justru ketika orang berangkat beristirahat dan berangkat tidur. Dia berjualan dengan kaki tertatih-tatih, karena memiliki tawakal dan taqwa yang sangat tinggi terhadap kebaikan Allah. Dia sangat percaya bahwa Allah Maha adil. sehingga dipilihnya pekerjaan yang setiap dari kalian membayangkan pun tak mau. Dia tak memilih menjadi maling, perampok, atau pencopet. Dia adalah manusia yang mulia dihadapan Allah. 

"Pernahkah kalian bercita-cita memperoleh kemuliaan seperti itu? Yang lebih kalian cari bukanlah kebaikan, melaikan kekayaan. Yang lebih kalian buru bukanlah keluhuran, melainkan keenakan, kenyamanan. Dan pada posisi seperti itu, kalian selalu merasa tinggi derajat kalian dibanding dengan orang-orang kecil yang berjualan bakso, nasi goreng, kacang rebus,..

"Lihatlah pakde, Kenapa dia tidak sakit reumatik? Berapa kali dia masuk angin oleh angin malam? Kenapa dia jauh lebih sehat dibanding dengan famili-famili kalian yang kaya-kaya, yang macam-macam saja penyakitnya dan berplastik-plastik obatnya.

"Anak-anakku renungkanlah. Coba hitunglah kehidupan disekitarmu. Hitung pulalah dirimu sendiri. Temukan kemuliaan disekitarmu. Belajarlah membedakan mana kemuliaan dan mana kehinaan. Amatilah mana yang luhur, amna yang hina. Mana yang tinggi derajatnya dan mana yang rendah. Pakailah mata Allah sebagai ukuran..."

Suasana semakin hening.

*Disadur dari Buku Markesot karya MH. Ainun Nadjib halaman 328-331. Dengan beberapa perubahan.

Kembali diskusi pagi di kamar ini membuatku untuk kesekian kalinya terdiam. Setiap orang punya keinginan. Setiap orang punya ambisi. Tinggal bagaimana kita menyamakan ambisi dan keinginan kita dengan keinginan Tuhan. Bukan memaksakannya.

A: Seringkali apa yang kita inginkan sekali, itu tak pernah tercapai. Sdang yang kita biasa-biasa aja, malah tercapai dan nilainya hampir sama dengan apa yg kita inginkan
B: iya, hampir setiap orang sepertinya polanya hampir sama.
C: Iya, setuju, karena sebenarnya yang berhasil itu bukan yang paling rajin, bukan yang paling pintar, tapi yang PALING karena ALLAH.
A: Itu jleb sekali.
B: berarti aku ngerjain Skripsi juga gak usah hard banget ya, harus diluruskan karena Allah.
A: Nah boleh ka, aku juga masih belom nemu tuh, hikmah dibalik manjadda wajada. Karena dikehidupanku selama ini, hasil akhir selalu mengejutkan dan tidak bisa diperhitungkan -_-.

D: Ka berangkat duluan ya..
B: Mau kemana?
D: mau nonton debat mahasiswa..
A: Coba aja aku kemaren masuk final ya pasti kalian bisa jadi supporter...
C: Hush, gak boleh bilang gitu ka, hadits yang aku baca barusan, Hindari kata "lau" atau andai saja. Karena perkataan itu membuka pintu Syetan untuk mendekat. Didalamnya juga ada ketidakterimaan atas takdir Tuhan yang tersirat.
A: Oh, Astaghfirullah.. yayaa..

Semuanya kembali terdiam dan melakukan aktifitasnya masing-masing. Aku pun kembali menghadap laptop dan mulai menulis tulisan ini.

Bermimpi itu baik, tapi harus berpondasi. Jangan sampai membuat gedung setinggi-tingginya tanpa pondasi, karena jika itu dilakukan, saat ketinggian itu tak tercapai ia akan ambruk dan kembali ke tanah. Apa pondasi itu? Apa alasan setiap keinginan agar tidak ambruk ke tanah? Dia. Dialah satu-satunya yang berhak menjadi alasan. Karena Dia lah sumber dari segala sumber kehidupan setiap yang bisa bergerak.

Ikhlas itu kunci dari segala hal.
Dia bersembunyi dalam goa yang dalam dan juga sangat gelap
sampai-sampai saat kau sudah menemukannya,
kau sudah lupa sedang mencarinya...

Ini bukan dalam konteks keinginan dunia saja..
Saat kita mengikhlaskan sesuatu yang hakikatnya bukan milik kita,
saat kita mengikhlasakan mimpi-mimpi kita yang dibelokkan sedemikian indahnya oleh rencanaNya
Saat kita mengikhlaskan kebahagian untuk orang lain..
Tapi ia juga bermain untuk kehidupan baqa kita nanti..
Keikhlasan lah yang membawa pelacur bisa menikmati syurga karena memberi minum anjing
Keikhlasan juga yang telah membawa Imam Ghazali berada disyurga karena membiarkan seekor lalat hinggap di penanya dan sabar menunggunya hingga pergi..

Keikhlasan adalah saat mereka sendiri tidak merasakan bahwa itu adalah amal kebajikan...
Bahkan keikhlasan tidak bisa merasakan keikhlasan itu sendiri...
Itulah ilmu paling tinggi.


Syurga tidak semurah membunuh orang. Juga tidak semahal 2 tanda didahi. Ia bersemayang pada hati-hati yang tidak merasa memiliki.

Dingin yang menusuk membangunkanku..
Enggan rasanya kaki untuk beranjak dari kasur..
Namun kembali, hati tidak tenang, sejak mati sementara ini dimulai..
Tugas yang menggantung, juga ikrar diri dalam revolusi di awal tahun..
Ini baru 17 Muharram.. Jangan mau di kalahkan di garis start..

Purnama bulan sedikit demi sedikit memudar...
Namun cahayanya semakin cemerlang bersama gemerlap bintang yang semakin berani bersinar..
Konon, cahaya bintang adalah cahaya pantulan bintang yg hidup ribuan tahun yang lalu..
Dan ditakdirkan kini bisa dilihat oleh kedua mata titipan ini..
Keduanya hidup sepanjang malam, berzikir bersama makhluk-makhluknya yang sedikit..
Aku sangat terpikat dengan malam, 
namun seringkali jasad ini lebih berkuasa ketimbang jiwa dan ruh..
Malam itu penghidupan penduduk langit..
Disana ada kearifan-kearifan tersembunyi..
Disana ada kegelapan yang tenang..
Disana juga ada kesunyian yang menghanyutkan..

Tak terasa sayup-sayup ayat ilahi terdengar..
semakin lama semakin kencang..
semakin pula kucepatkan doaku, sebelum fajar datang...
Duh Gusti...
Rasanya tak elok, ku ceritakan semua yang harusnya untuk jenengan kpd orang lain..
Rasanya sangat tak pantas, anugrah nafas yang harusnya digunakan untuk mengabdi, aku salahgunakan...
Semua otot dan tulang pun lemas,


Lamar aku dari duniaMu ini Gusti..


Spt hujan yg kembali turun dg ribuan alasan moral, bukan hanya sekedar proses penguapan...
Seperti bumi yang kembali berotasi hari ini, dg ribuan alasan ketauhidan, bukan hanya sekedar hukum grafitasi..
seperti itu pula timbul dan hilangnya rasa, dengan ribuan alasan yang melenceng dari logika ..
begitu juga timbul dan tenggelamnya rasa hormat, dengan ribuan alasan yang jauh dari norma..
ada banyak hal immateri yang menyebabkan hukum sebab akibat yang jauh dari nilai normatif..

Sore ini aku kembali tersenyum, dengan alasan yang tidak biasanya membuatku tersenyum.
Karena senyumku selama ini bukanlah ketulusan..
karena senyumku selama ini murni kepalsuan atas kebahagiaan
Sore ini aku tersenyum karena bahagia yang beda dari biasanya..
Bahagia melihat seorang sosok yang kembali..
Sosok yang selalu diam dan menunduk..
sosok yang tak pernah berani mendekat, ataupun menatap..
Sosok yang dingin, beku, bahkan tak terbaca itu kembali.
Aku bahagia karena rasa hormatku kini kembali. Semoga tetap abadi.

Sore yang gerimis,
Fathullah, 15 November 2013
rasanya sudah hampir 3 bulan aku tidak menulis. Ya, terlalu banyak hal yang terjadi 3 bulan terakhir. Sampai-sampai ketika aku berniat menuliskannya, selalu urung krn harus menghadapi hal selanjutnya. Mungkin lebih menarik jika aku rangkum jadi satu kisah 3 bulan ini menjadi satu halaman. supaya singkat dan mudah diambil buahnya.

beberapa tahun terakhir aku memang masih merasa asik bermain sosial media, facebook, twitter, tapi tidak termasuk halaman ini. Sejujurnya, space yang halaman ini berikan memang lebih besar. tapi ruang interaksinya masih kalah dengan sosmed yang aku sebut barusan. Aku sangat bersyukur atas adanya produk modernisasi teknologi ini. karenanya, aku tidak harus bersusah-susah mengetahui berita dari ujung Indonesia terkini, aku tak perlu bersusah payah berdesak-desakkan mencari baju di pasar, dan tidak perlu repot-repot menemui seseorang hanya untuk menanyakan kabar. dengan melihat layar hologram berukuran, 4x5cm dan 20x18cm semua bisa dilakukan dengan mudah. Sempat terfikir olehku, mana yang bakal mendapat jatah surga lebih besar. Ahli ibadah 100 tahun atau Thomas Alfa Edison penemu lampu? Ahli fiqh atau Mark Zukerberg penemu Facebook?

Wah-wah, ini salah pertanyaannya ini. Mengutip sedikit apa yang sudah Pak Menteri Suryadharma Ali katakan pada peresmian gedung FISIP, senin (11/11)lalu.
 Ilmu agama dan Umum itu tidak boleh di-dikotomi-dikotomikan. 
itu berlaku dalam konteks keilmuan dan dunia proffesional. YAp! aku setuju! begitu juga dengan jatah di syurga! itu absolut hak Tuhan yang mengatur! Gak perlu makhluk kecil kayak kau ini ikut mengatur Cha! Okey. lets move. berbicara masalah absolut atau tidak. itu akan menarik tentang relativitas kebenaran. apa benar pendekatan post-positivist tentang ketiadaan absolut itu semakin banyak dipercaya? hingga dalam pedoman kehidupan-pun masih banyak yang meragukan sifat absolut kebenaran Tuhan? Nah, ini dia pokok masalah yang selama ini semakin mewabah. Relativitas kebenaran mungkin banyak bekerja dalam toleransi, saling menghargai pendapat, juga dalam kehidupan dalam keanekaragaman warna. Karena setiap kepercayaan tidak bisa mengabsolutkan dan membenarkan untuk kemudian mewajibkan secara umu, kecuali ada unsur kerelaan.

Teori kebebasan dan liberal yang mau tidak mau, dihindari atau tidak dihindari, akan selalu bersentuhan dengan kehidupan sosial mahasiswa UIN dan masyarakat Indonesia pada umumnya, kini menarik perhatianku. Pengaruh globalisasi, imperialisme modern, penjajahan nilai-nilai ketimuran, dan kolonialisasi budaya pelan-pelan telah menggerus bangsa ini. Nilai-nilai ketimuran mulai tergantikan dengan nilai-nilai barat. Kebebasan-kebebasan yang diatur kini mulai digeser dengan kebebasan tanpa patas, nilai-nilai demokrasi yang berkembang kini malah disalah artikan menjadi meng-egaliterkan semua kalangan.
Burung-burung punya hak asasi untuk terbang tinggi ke matahari,ia takkan melakukannya karena akan terbakar dan patuh pada tradisi Allah.Tapi banyak manusia yang lebih bodoh daripada Burung. -Cak Nun-
Itulah guna agama. Sama seperti langit untuk burung, sama seperti pantai untuk ikan. Batas-batas aman, bergerak bagi siapa yang mau berlindung didalamnya. Banyak yang merasa kebebasan berpakaian, berfikir, bertingkah itu tidak ada batasnya, banyak yang merasa kesetaraan-kesetaraan diatas segalanya, banyak yang menuhankan hak asasi manusia menjadi rujukan setiap penyimpangan. Anda bisa bayangkan bagaimana dunia 20-30 tahun lagi. Sudah tidak ada lagi perbedaan budaya timur dan barat. sudah tidak adalagi rasa hormat antara orang tua dan anak muda, sudah tidak adalagi moral-moral yang hidup di bumi Sang Maha Penguasa.
Ingat! Adil, Tidak harus SAMA!!!
Tugas guru dan murid itu berbeda, tugas muslim dan non-muslim juga berbeda, tugas PEREMPUAN dan LAKI-LAKI pun berbeda. Ini yang dari dulu masih menjadi tanda tanya besar di otak saya pada aktiivis-aktivis penjunjung feminisme. Kurang feminis apa Islam memulyakan wanita? Kurang adil seperti apa setiap makhluk disisi Allah, jika yang dilihat memang hanya tingkatan TAQWAnya? kalaupun mau meneriakkan emansipasi kaum perempuan itu sendiri, itu SALAH besar jika objeknya menyudutkan ISLAM. Tapi seharus pada budaya setiap bangsa.

  • Dalam Talmud, Menahoth 43b-44a tertulis bahwa "Seorang lelaki Yahudi diwajibkan membaca doa berikut setiap hari; 'Terimakasih Tuhan! karena tidak menjadikanku seorang kafir, atau seorang wanita atau budak belian'“
  • Yunani, pada masa Roman Empire nya banyak menjadikan perempuan menjadi tumbal dewa-dewa mereka.
  • Eropa pada zaman dark agesnya, menganggap wanita seperti binatang. digunakan dan diperjualbelikan dimana-mana. 
  • Indonesia, karena keterbelakangan peradabannya di kerajaan masih menjadikan perempuan bekerja di home sektor saja. 
Lalu apakah ayat mengulurkan jilbab, "Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (TQS al-Ahzab [33]: 59)" ini terbaca Islam mengekang wanita? justru sebaliknya. Islam mengangkat tinggi harkat dan martabat kaum wanita, dengan MENJAGA mereka, bukan mengekang. 


berbicara masalah status wanita, yuk langsung nyambung ke peran suami-dan istri. dimana 70% wanita banyak mendapat pohon amalnya di kehidupan 1 atap bersama kerangka rusuknya ini.
"Kalau rembulan bersinar, air laut bergolak. kalau wanita memancar. lelaki berbangkit, bergolak, melonjak-lonjak. tetapi kemudian, samudralah yang menjadi Penyangga 'Arsy, lelakilah penyangga kehidupan mereka."

Seorang sahabat pernah mengatakan padaku, "menikah itu bukan karena butuh, Tapi karena Siap" lalu aku pun menambahkan dengan kalimat yang sebenarnya menantang jiwaku sendiri untuk benar-benar bisa mengamalkannya nanti "Menikah itu bukan karena nafsu, tapi karena Allah"
Setiap mempelai menikah atas nama Allah, pasti agar Allah selalu menjadi landasan dan tujuan. Sama seperti filosofi pedati dan sapi.
Suami-Istri itu ibarat pedati dan sapinya.
Siapa pedati, siapa sapi? Ya gantian. Giliran. Didalam persuami istrian masing-masing pihak harus mengembangkan kesanggupan untuk bukan hanya berperan ganda, melainkan behkkan multiperan. Terkadang suami jadi bapak, teman, partner dialog, atau bayi yang manja. Juga istri musti terkadang jadi ibu, kakak, adik, sahabat atau apa saja yang cocok sesuai dengan situasi psikologis masing-masing.
Kalau suami istri adlaah pedati dan sapi. siapa pengendaranya? dan apa yang diangkut oleh pedato yang diseret oleh sapi?
Pengendaranya adalah nilai-nilai dari Allah.
Yang dimuatnya adalah amal perbuatan mereka.
Kemana pedati itu bergerak? menuju rumah Allah di akhirat.
Asal Pengendaranya adalah nilai Allah, maka pedti insya Allah menyusuri Sirathal Mustaqim.
Yang diangkut di atas pedati mungkin adalah rumput-rumput segar batu bata yang kokoh, serta makanan dna minuman.. terkadang dalam rumput terdapat ular dan ulat. Terkadang dalam makanan dan minuman diperoleh secara kurang sah. tetapi setiap suami-istri akan berjuang untuk emmeberikan seluruh isi pedati sehingga sesuai dengan sang pengendara Sebab kalau tidak sang pengendara akan mengingalkannya.
Istri bukannya mengabdii pada suami, dan suami bukan mengabdi kepada istri--melainkan mereka bekerjasama mengabdi pada Allah -Cak Nun-
Suami memang presiden dari sebuah negara pernikahan. Tapi Istri adalah ruh dari kepemimpinan suami. Keduanya bekerjasama secara komplementer.  

Agak ngelantur ya, pembahasannya. awalnya apa akhirnya apa. ya, tapi paling tidak ini dulu pelajaran penting yang bisa diringkas. eits. ini lupa nggak termasuk event-event yang dilewati. dibawah aja ya galerinya ;)

13 Oktober 2013 Resmi jadi KADER PMII KOMFISIP haha setelah perebusan, penggemblengan, militer force selama 3 hari 2 malam, (seharusnya 4 hari) tapi karena telat jadi kena bully mulu nih! Ya, pokonya, saya baru benar-benar tidak meragukan lagi integritas dan kredibilitas organisasi Biru Kuning ini setelah PKD lah! 
Yang sebulan kemaren bingung nyari Ocha, kemana aja. Cari di ruang BEM! pasti ada! YAp, sejak 20 Sepember-18 Oktober kemaren aku dan para panitia yang extraordinary ini, sedang ibuk dengan event terbesar FISIP tahunan FISIPDAYS 2013. Acaranya sebulan nih, ada 12 lomba antar SMA dan mahasiswa se JAbodetabek+ Seminar kebangsaan+creative expo dan FESTIVAL. Ini jujur aku siang malem gak bisa tidur mikirin nih acara belom kelar-kelar. haha untungnya alhamdulillah. Acara lancar sampai akhir meskipun harus berhujan-hujannan dambil komat-kamis di hari_H festival! tapi itu gak seberapalah dibanding melihat kebahagiaan dan kebanggaan teman2 panitia atas acara ini! :) Dari organisasi dan panitia, banyak didapat pelajaran moral khususnya saling percaya, saling mengerti,d an saling berpegangan. :)


The Last Event ini adalah event yang gak pernah diduga-duga sebelumnya akan terjadi. Berawal dari 3 orang super sibuk yang sulit sekali bertemu untuk sekedar menggabungkan idenya menjadi persyaratan lomba, lalu kemudian bisa kian solid menuju Final Seleksi Debat Mahasiswa TV-One pada 7-9 Oktober 2013 lalu. dari event ini, semangat ke London sebagai hadiahnya benarbenar serasa 5 mm didepan dahi. Tapi karena salah ucap ekspektasi, akhirnya kami harus puas dengan hanya tampil di layar kaca Tv-One. Hiihiii.. :D




Senja ini tak seperti senja-senja sebelumnya.
Ada masalah yang kadaluarsa hingga baru muncul.
Ada pemikiran-pemikiran diatas normal.
Ada ide-ide yang tidak rasional.
ada kedewasaan-kedewasaan yang tumbuh dibalik banyak senyum dan pandangan kosong.

Ya, kami berdua lemah,
selalu bergantung satu sama lain saat jatuh
tidak bisa berdiri di kaki sendiri menghadapinya.
Karena jarang bertemu, kadang aku tulis semua daftar masalahku,
untuk nanti kami selesaikan bersama.
Kami memiliki banyak kesamaan,
mudah melupakan hal penting dan sulit melupakan hal-hal yang tidak penting.

Ide dan pemikiran terus bergulir,
dari haddits nabi hingga aristoteles,
dari cinta hingga cita-cita
dari ujung bekasi, hingga ciputat timur.
12 jam pun mungkin tak akan kerasa.

Kau tahu apa yang membuat seseorang itu naik level?
saat ia berhasil menyelesaikan satu level sebelumnya.
Karena kuncinya ada disana.


Terimakasih, atas senjamu yang kesekian kalinya. :)
Cin...


Aku tidak tahu harus memulai kisah ini dari mana. Hanya rasanya ingin sekali menuangkan segala kata-kata di dada dalam sebuat catatan kecil. Mungkin bisa menjadi pengingat di masa depan. dan kenang-kenangan manis untuk masa lalu.

Namanya Shena, gadis periang dengan sejuta ambisi menaklukan dunia di genggamannya. Dia karakter yang banyak dibentuk oleh teman-temannya ketimbang keluarganya. Dia suka mengamati semua kisah temannya, kemudian ia simpulkan menjadi kalimat-kalimat pendek sepanjang status. Dari teman-temannya ia belajar mengerti lembar demi lembar pelajaran, juga lembar demi lembar ilmu kehidupan. Semua orang ia anggap guru, selama ia dapat mengambil pelajaran dari secuil kehidupan mereka. Dari presiden, sampai pengamen ia jadikan guru. IA mudah kagum dengan sisi-sisi humanisme orang-orang sekitarnya yang jarang diketahui orang lain. Sehingga ia tidak mudah termakan oleh issue tentang seseorang , karena meyakini bahwa ada sisi menarik yang jarang nampak. Ya, buktinya ia mudah diterima oleh lingkungan. Bahkan oleh tanaman-tanaman dan burung yang sering ia ajak bicara di taman kampus setiap senja.

Mungkin ini kisah sederhana yang semua orang pernah alami. tentang pertemuan, hubungan dan perpisahan. Shena kagum dengan beberapa kisah cinta teman-temannya. Ada yang mengalir, ada yang penuh lika-liku. Ia sendiri sempat tidak percaya dengan kekuatan cinta yang dialami teman-temannya. Karena pengalaman masa lalunya yang sudah lama ia lupakan. Ya, karena mudah berubah dan sikap cuek ini, Shena tidak mudah sakit hati dan mengambil perasaan. sekali lagi ia selalu mengambil pelajaran dari setiap langkah kehidupannya. Ia sudah biasa menerima sikap yang tidak diharapkan dari teman-temannya. Namun Shena tetaplah Shena, ia terus berjalan dengan menggunakan headset kesayangannya saat semua itu terjadi. Dia cuek. BAhkan karena terlalu sibuk mengurusi kisah-kisah sahabatnya, ia lupa menjadi pemeran utama untuk kisahnya sendiri, yang selama bertahun-tahun ia abaikan.

Ini bukan kisah romantis romeo and juliet atau kisah pengorbanan seperti Laila Majnun, juga bukan kisah menyedihkan seperti my heart. Ini cuma kisah seorang Shena yang bahkan tak ingin menjadi pemeran utama dikisahnya sendiri.

Yang tidak bisa dipungkiri adalah, kisahnya yang beberapa kali gagal selalu berpola sama. Shena orang yang sangat menghargai orang lain. IA sangat mengapresiasi setiap orang yang baik padanya. Ia mudah kagum kepada orang lain. Dengan alasan yang jarang dipakai oleh orang awam ketika kagum kepada seseorang. Namun setiap perasaanya terhadap orang selalu berhenti pada titik kagum. Selesai. dan tidak berkembang. Bahkan ia sempat berfikir, mengapa ia tidak pernah menyukai orang lebih dari kagum? Tidak sedikit laki-laki yang pernah mendekatinya,, ia cantik, lulusan terbaik sekolah, supel, dan pekerja keras. Namun hingga sekarang pandangannya tidak pernah berubah arah dalam jangka waktu yang lama. Yaitu kepada seseorang yang entah, aku sendiri belum tahu siapa. Ia selalu menulis kata-kata romantis yang disimbolkan dengan alam. untuk dia yang selalu ada dihatinya namun tak pernah terucap.

Ketika aku melihat matanya, rasanya ada perih di masa lalu, namun kemudian tiba-tiba menjadi kabur untuk kulihat di masa depan. Aku tahu dia sedang menjaga. Mungkin yang sedang ia jaga juga menjaga. Meskipun cinta bisa ditumbuhkan karena kebiasaan. Namun ia tidak dapat dipaksakan dengan ikatan semu. Mulut bisa berkata ribuan manis, namun mungkin butuh waktu lama bagi hati untuk berkata jujur. Shena, semoga kau bisa menemukan hati yang juga menjagamu, seperti engkau menjaganya selama ini secepatnya.

Ciputat, 31 Agustus 2013 11.00


Bismillah

Nil Berdarah
(Arsil Ibrahim)

Di sini
di hulu sungai Nil yg memerah
kutumpahkan air mata pilu
dan kutabur segenggam debu sejarah umat terdahulu.

Di sini kini kembali kudengar
derap kaki kuda yg berasal dari hembusan silam
kusaksikan ribuan. anak panah dan pekik takbir...




Mesir memiliki sejarah yang panjang, mungkin terpanjang dalam sejarah umat manusia. Sejak para Fir’aun mengaku menjadi wakil Tuhan di muka bumi. Negeri kuno ini hampir 6000 tahun mengalami pertentangan anatara agama dan negara. Seperti kata sejarah ekonomi, Charles Issawi, agama pun dipakai sebagai pembenar kekuatan birokrasi.

Mula-mula Fir’aun menjadi wakil Tuhan dengan kekuasaan. Setelah itu para Sultan Islam membawakan birokrasi mereka sendiri kemudia para birokrat penjajah membawakan kangkeran birokrasi yang mereka ciptakan. Dan akhirnya para birokrat sosialis pun menguasai kehidupan rakyat.

Al-Ikhwanul Muslimin (Muslim Brothers) yang lahir puluhan tahun yang lalu dari kalangan masyarakat justru untuk melawan formalisme ini. Mereka melihat penguasaan birokrasi atas kehidupan beragama sempat membelokkan Islam dari tujuan semula.  Ini berarti tumbuhnya ajaran badi yang tidak mementingkan kebutuhan birokrasi agama, meliankan tegaknya ajaran-ajaran agama yang abadi dalam kehidupan masyarakat, karena inilah kritik-ritik terhadap  keputusna pemerintahh yang dianggap menyimpang dari ajaran agama justru datang dari kelompok ini. Intelejen Mesir menghabiskan upaya mereka untuk menghadapi para pemimpin organisasi ini.

Ini yang terjadi pada Hasan Al Banna yang memimpin Ikhwanul Muslimin ahun 40an, Pemikir dan aktivis muslim ini merupakan tandingan Husein Haikal. Hasan Al-Banna dijatuhi hukuman makar karena ingin menggulingkan kekuasaan Raja Farouq. Kemudian ia dijatuhi hukuman mati dan gerakan-nya dilumpuhkan menggunakan kekuasaan. Perhatian Hasan Al Banna terhadap Islam dan umat Islam sangat besar termasuk umat Islam yang jauh dari Mesir, seperti Indonesia. Hal ini yang menjadikan beliau memimpin sendiri Komite Solidaritas bagi Kemerdekaan Indonesia. Dan utusan Indonesia yang berkunjung ke Mesir saat itu, yaitu H. Agus Salim, Dr. H.M. Rasyidi, M. Zein Hasan dan lain-lain, mengucapkan terima kasih kepada Hasan Al-Banna atas dukungan untuk kemerdekaan Indonesia.

Pada 1950 Taha Hussein menguasai percaturan melalui murid-muridnya  itu menguasai Cairo University, Hal itu adalah kebangaan sebagian bangsa Arab yang dikombinasi dengan kemajuan teknologi Barat dibawah Presiden Gamal Abdul Nasser. Maka terjadilah pergumulan panjang melawan gerakan Ikhwanul Muslimin saat itu, di bawah pimpinan al-Hudayby. Pada 1956, terjadi keributan yang berujung pada jatuhnya hukuman gantung terhadap dirinya. Kembali IM dilumpuhkan.

Pada 1960, masih dibawah pemerintahan Naser, kembali IM harus menyaksikan pemimpin mereka yang saat itu berada di tangan pemikir terkenal  Sayyid Qutb, dibawa ke mahkamah. Hal ini yang juga membuat para pemimpin Ikhwan di masa setelahnya mendekam di penjara di bawah Husni Mubarrok. Mereka menuntut pelaksanaan ajaran Islam dan bukannya ajaran yang diinginkan oleh para birokrat keagamaan yang berkuasa.

Gerakan yang lahir dari formalisme agama ini dapat berwajah antistruktur pada suatu saat dan berwajah formal agama d luar pemerintahan di saat yang lain. Dengan kata lain, gerakan ini ingin mendirikan masyarakat Islam di Mesir, bukan masyarakat demokratis. Karena itulah banyak di antara ajaran-ajarannya lalu diterima di negeri-negeri Islam lain, seperti Saudi Arabia, Eropa, Malaysia, hingga Indonesia.

Jatuh bangun pergolakan politik IM, terus berjalan sepanjang silih bergantinya rezim. Para pemimpin Ikhwan dan kader-kadernya tak pernah luput dari kejaran sang penguasa Mesir. Banyak pengamat mengatakan, meskipun negara terpadat di Timur Tengah yang memiliki 97% muslim mayoritas ini memang terus diperebutkan oleh berbagai kalangan. Kader-kader IM yang tersebar diseluruh dunia ini,  yang juga gemar menegakkan kebebasan kaum muslimin atas penjajahan, tak gentar untuk menjunjung kalimat kebanggaan “SYAHID” di setiap perjuangan mereka. Begitu juga saat mereka membela presiden Morsi yang  berasal dari kalangan Ikhwan pengganti resmi Husni Mubarrok setahun silam. Dan saat ini, Ikhwan kembali diuji, Ketika Islamis memenangkan pemilu parlemen, kubu sekuler, libaral dan yang sejalan dengan mereka mulai gusar. Moursi dituduh Ikhwanisasi. Padahal dari 24 gubernur, hanya 3 yang dari Ikhwan. Sisanya para profesional dan tentara. Pada pemerintahan kini, 17 Gubernur adalah tentara dan sisanya anggota partai NDP Mubarak.

Setelah tergulingnya Mursi, pihak Ikhwan membaca sinyal kembalinya rezim militer Mubarok. Melalui menteri pertahanan Jenderal al-Sissi melalui serangkaian kudeta militer.Apakah nilai-nilai demokrasi yang kemarin dielu-elu kan saat menlengserkan Mubarok kini menguap sia-sia? Apakah kembali akar-akar lama yang masih bernafsu kuasa ingin membayar demokrasi dengan darah rakyat sipil yang menembus angka 6000 jiwa? Tragedi di Garda Republik, Monumen Sadat, Masjid Rab’ah, Ramses Square bahkan di seluruh lokasi yang pada awalnya aksi damai di penjuru Mesir menjadi tragedi kemanusiaan terkeji sepanjang sejarah Mesir.


Jonathan Steele, seorang kolumnis The Guardian berkata: “Mereka yang memercayai militer akan menciptakan kebebasan, akan segera kecewa. Sejak [kudeta] di Chile pada 1973 hingga Pakistan pada 1999, sejarah panjang militer mengambil alih kekuasaan disambut meriah pada awalnya. Tapi, beberapa tahun kemudian diikuti penyesalan dan keputusasaan. Untuk Mesir yang mengikuti nya, tradisi itu adalah bencana. 

Sebuah Renungan :

Sangat naif bila ada yg masih berkata, dunia sedang baik-baik saja, smua bisa aman terkendali asal TERORIS segera bisa di berantas sampai mati. Teroris yg mana??? Dan tentang mesir yg sedang kehilangan kendali, bila masih ada rasa sedih di hati, bila masih ada rasa prihatin walau sekedar di batin, apalagi sudah berbuat sesuatau walau dengan untaian doa di sepi malam. Berarti kita adalah muslim, Kita masih muslim, dan semoga kita smua meninggal dlm islam. Rasul pernah berkata,  " Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka mereka 'laisa minna'(bukan termasuk golonganku)" Hadits.


Ironi, jika dalam keadaan seperti ini, masih saja ada kawan yang berkata, "itulah hasil dari perjuangan sistem kafir yg bernama demokrasi, itulah balasan bagi para khawarij zaman ini, dan para ikhwani yg sudah keluar dr madzhab nabi”. Bahkan orang-orang yang sudah mati tidak selamat dari mulut mereka yg sudah kecanduan mencaci.
Dan saat skarang demo bergerak untuk menunjukkan bahwa muslim indonesia peduli, masih sempat pula terlontar fatwa, “demo sperti itu bukan ajaran nabi, itu adalah madzhab khawarij saat mendemo khalifah ali”

Seorang sahabat pernah bertanya pada seorang ulama’, “mohon diberitakan kepada saya, kebaikan apa yang sedang Allah limpahkan kepada Muslimn Mesir, karena kadang musibah dalam pandangan kita, di mataNya itu anugrah, dan sebaliknya. Bahkan banyak hal yang menyenangkan versi kit, tapi dimataNya itu hal yang menjadi Murka luar biasa. Sang Ulama menjawab: “Alhamdulillah, di Mesir sedang dibuka pintu-pintu kemulyaan, gerbang-gerbang pintas ke syurga sedang dijajakan, para musuh-musuh agama sedang ditunjukkan dengan gamblang, siapa dibelakang siapa sudah tidak perlu dijelaskan. Kekuatan tauhid sesungguhnya sedang dijelaskan oleh banyak kejadian walau sedikit teori dan ucapan, ujung dari perkalanan hidup kita hanya mencari jalanm bagaimana agar semuanya ditutup dengan keimanan.

gerbang-gerbang pintas ke syurga sedang dijajakan, para musuh-musuh agama sedang ditunjukkan dengan gamblang, siapa dibelakang siapa sudah tidak perlu dijelaskan. Kekuatan tauhid sesungguhnya sedang dijelaskan oleh banyak kejadian walau sedikit teori dan ucapan, ujung dari perkalanan hidup kita hanya mencari jalanm bagaimana agar semuanya ditutup dengan keimanan.

Personal Notes:

Belajarlah dr kematian. Maka kita akan temukanan keberanian.

" Dan saat sakaratul maut, saat itulah manusia benar-benar terbangun.." (Hadits)
Terlihatlah asli mereka, tidak ada yang bisa merekayasa, karena saat itu mereka betul-betul sudah melihat dimana mereka akan di tempatkan. smoga kita 'terbangun' tetap dalam senyum kelegaan, utk brtemu kekasih yang di agungkan dan di sanjungkan...betul-betul tdk ada yang bisa dibanggakan di dunia ini selain iman dan kemuliaan sebagai umat dari Nabi akhir zaman, selain itu, kebanggaan-kebanggaan hanya akan berakhir beberapa tahun atau bahkan beberapa hari di depan.
Terus bermanfaat. Karena hidup ini singkat.


(DIolah dari berbagai sumber) 

Bogor, 23 Agustus 08.45 pm





Kadang, orang dewasa yang justru lebih sulit menerima perbedaan dibanding anak-anak kecil. Komentar-komentar dan cara pikir orang dewasalah yang justru membuat kebijaksanaan mereka runtuh. Lenyap. -Windy A- (penulis)







Iklan" krim pemutih, berbagai alat teknologi pembentuk badan, dan model" yang dipakai telah mendoktrin kaum penikmat televisi yg sebagian besar anak" dan remaja atas standarisasi suatu gaya hidup yang secara tidak langsung mengikis kepercayaan diri sang anak jika tidak sama dengan apa yang mereka lihat. Dan pada akhirnya bisa menjajah kepercayaan diri mereka yang sudah diciptakan sedemikian indahnya oleh yang Maha Sempurna.

Ya, benar sekali jika seorang sahabat bilang, Jika kita tidak bisa menerima diri kita sendiri bagaimana orang lain bisa menerima diri kita?
 Kita diciptakan beraneka ragam di muka bumi dengan berbagai kulit yang berbeda, ras yang berbeda, mata yang berbeda, hidung yang berbeda, mulut yag berbeda. Pernahkah anda berfikir, berapa milyar cetakan wajah yang dimiliki Tuhan untuk milyaran makhluknya yang silih berganti hidup dan mati? Dari kutipan diatas, logika pun berjalan. Kita akan seperti apa yang kita anggap. "We are is what we think about we are" apa yang kamu pikirkan tentang kamu, itulah kamu. Mindset "cantik" yang terdoktrin di media, sebenarnya sudah salah. kepentingan promosi produk agaar laku sepertinya lebih besar keptimbang niali pendidikannya. DI luar negeri sendiri, toleransi antar ras, warna kulit dan bentuk wajah lebih tinggi. hanya dengan respect kepada orang, tebar senyum, dan beri attantion saja, kita sudah bisa menjadi teman yang nyaman untuk mengobrol.

kalau disini yang cantik itu yang putih, apakah, suku papua tidak ada yang cantik? Kalau disini yang cantik itu yang matanya bulat, bagaiaman dengan orang China? Standart cantik di muka bumi ini pun sanat berbeda setiap ras. Dari suku dayak contohnya, yang paling cantik diantara mereka adalah yang telinganya paling panjang, sehingga remaja-remaja wanita disana memakaikan anting dr besi yang berat, untuk memanjangkan daun telinga mereka sejak umur 13 tahunan. Beda lagi dengan suku Padaung di Myanmar yang menganggap yang paling cantik diantara mereka adalah yang lehernya paling panjang. sehingga anak-anak  wanita yang berusia 7tahun mulai memasukkan gelang-gelang kuningan di leher mereka, sehingga mencapai remaja, leher mereka sudah memanjang. NAh, ada lagi wanita suku Mursi di Afrika dan wanita suku Apatani di India. SUku Mursi menganggap cantik dirinya dengan cara melebarkan bagian bawah bibirnya dengan cara memasang piringan kecil di bawah bibir mereka selama bertahun-tahun, sedangkan suku Apatani di India melambangkan kecantikannya dengan emmakai penutuk hidung berwarna hitam di atas lubang hidungnya. orang awam melihatnya seperti menyiksa diri, tapi mereka menganggap itu adalah nilai "cantik" dalam kehidupan mereka.

Standar cantik toh berbeda-beda dan tak ada standarisasi yang selama ini diagung-agungkan oleh dunia Barat melalui perkembangan epistemologi modernisme. Epistimology modernism yang meyakini "kebenaran itu ada" telah menciptakan  standart-standart modernisasi yang sudah tertanam secara tak langsung dalam otak manusia hingga kini. Ini adalah contoh kasus mengerikan dampak modernism yang tertanam pada ratusan tahun yang lalu, Genosida 6 jutaan kaum Yahudi oleh rezim Nazi jerman pada peristiwa Holocaust, berlandaskan paham darwinisme tentang tingkatan ras paling rendah hingga paling tinggi, membuat suku Arya menganggap dirinya paling tinggi, dan harus memusnahkan kaum yahudi yang berada di tingkatan paling rendah.

Karena menganggap "kebenaran mutlak itu ada" sehingga muncullah, standart-standart nilai modern. Modern diklaim menjadi patokan paling tinggi peradaban manusia. Dari mulai perkembangan teknologi, busana, gaya hidup, barang-barang dan konsumsi makanan kian mewabah di seluruh dunia. gaya hidup modern standart barat semakin meluas karena media pun di dominasi oleh barat. arus globalisasi mempercepat itu semakin meluas dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat dunia.

Inner Beauty
"inner beauty" itu ada pada setiap manusia. setampan apapun pria dan secantik apapun wanita jika tidak diasah tidak akan nampak. Setiap manusia terlahir indah.

Beauty diterjemahkan sebagai cantik, indah, menarik. Sedangkan Inner bagian dalam. Jadi secara keseluruhan, Inner Beauty bermakna sesuatu yang cantik, menarik, di mana kecantikan tersebut merupakan pancaran dari dalam diri seseorang. Pancaran kuat inilah yang menyebabkan mengapa seseorang tampil begitu penuh mempesona. Pengertian Inner Beauty jika kita artikan ke dalam Bahasa Indonesia yaitu: Kecantikan bagian dalam" dan disebut juga kecantikan bathiniah. Inner beauty itu tidak terwujud. Kecantikan hakiki adalah kecantikan yang muncul atau timbul dari dalam diri. Namun budaya iklan memabukan dan melenakan para wanita menjadi salah satu pemicu untuk memilih jalan pintas. Padahal kecantikan dari dalam diri tidak berbiaya mahal. hanya ketulusan hati dan rasa syukur yang memberikan aura positif yang tidak kalah dengan kecantikan fisik.1

Karena yang lebih dari kecantikan dan ketampanan fisik adalah "inner beauty"

Setiap manusia itu tercipta istimewa jika kita bisa melakukan semua yang terbaik tanpa harus terjebak dalam konsep ‘sempurna’ yang diamini sebagian besar orang.

Ada banyak orang yang 360 hari sibuk memikirkan dirinya sendiri, ada yang hanya sibuk memikirkan dirinya dan keluarganya saja, ada yang sibuk memikirkan dirinya, keluarganya, lingkungannya, ada juga yang sibuk hingga memikirkan negara dan umat sedunia.

Jgn sampai terlalu sibuk memikirkan kulit yang berumur hanya 60/70 tahun. tapi lupa merawat jiwa dan ruh yang nanti akan berumur jutaan tahun lamanya.






Jika aku boleh mengusap peluhmu sesaat,
akan aku minum dan ku habiskan.
Jika aku pun boleh memikul tubuhmu yg kecil
akan aku gendong erat seumur hidupku

rasanya
semakin bertambahnya usia
tak ada yang berubah darimu
Harusnya kau sadar semakin bertambah umurmu,
semakin lemah pula tubuhmu

jangan kau terus manja aku dengan kata "tidak apa2mu"
jangan kau terus tipu aku dengan "tawa ceria setiap pagimu"
jangan kau terus tenangi aku dengan omelanmu yang selalu menggema.

aku tahu..
aku tahu kau juga mengetahui aku tahu...
Bu, Cukup. tolong istirahlah sejenak...


rasanya kutemukan kebebasan diruangan ini
kebebasan untuk tidak mengharap komentar
dan tidak mengharap dilihat oleh siapapun
sehingga membuat setiap sajak yg terlantun
mempunyai rahasia rasa disetiap titiknya

Kau tahu?
Sudah banyak yang berubah dengan bumiMu
apalagi makhluk" pengisinya...
Apakah makhluk langit bisa mendengar?
tangisan rasa syukur kami?
Atau semua sudah tertutupi dengan jeritan keluhan kami yang tak habis-habis

Disini ya dibumimu yang suci dan akan tetap suci
karena Sang Pencipta YAng Maha Suci...
ia telah dikotori oleh tangan makhlukmu sendiri
ia telah dinodai oleh percikan darah disana-sini
ia telah diporak porandakan oleh cerdasnya akal makhluk" sempurna ini

Kemana kau akan berlari?
Kelubang semutpun bersembunyi,,
dengan kehendaNyalah kau akan mati
di tempat teraman sedunia sekalipun
Kau akan tetap diadili...


Bismillah

Percuma
sudah pasrahkah sujud ini,
Jika kening dan kepala masih penuh kepongahan
Jika hidung dan bibir masih enggan mencium tanah
Jika tangan ini masih nyaman dalam balut sajadah
Jika lutut ini enggan sakit terkena kerikil lemah
Sudah pasrahkah sujud ini?
Jika lamanya hanya karena "biar dikira"
Jika khusyuknya hanya karena "ittiba' imam"
Jika fikiran masih melalangbuana.

Semua percuma
Percuma
Untuk  "biar dikira"
Krn yg dicari hanya ridlo manusia
Krn yg difikirkan hanya "apa yg akan mrk kira"

Aku terus sibuk memikirkan kulit
Kemudian lupa terhadap isi,
Aku terus sibuk memikirkan isi,
Kemudian lupa terhadap inti,
Aku terus sibuk dengan inti,
Kemudian aku lupa untuk mengenal MakrifatNya,
Aku terus sibuk mencoba mengenal makrifatnya,
Sedangkan aku lupa untuk bersatu dgNya.
Dan kini, aku masih sibuk bertanya dan meminta
Sedangkan aku kian lupa untuk membaca jawabannya

Semakin kufikirkan
Semakin kuhindari fikiran "biar dikira"
Semakin setiap amalan muncul pertanyaan "ini untuk. Apa"
Ah sudahlah,
Baiknya dilupakan saja
Baiknya tak usah difikirkan untuk dihindari,
Tp baiknya dijauhi untuk difikirkan,
Krn ia menguras semua prasangka..
Izinkanku terus merasa sesat dalam jalan yg benar meskipun kuragu, apakah jalanku sudah benar
Izinkanku terus merasa sesat untuk mencari jalanmu..
Dan sadarkanku jika merasa benar di jalan yg sesat.

Malam 21Ramadhan 1434 H

Yang berjas hitam

Yang berjas hitam..
Yg bersarung hitam..
Yg menghadap barat
Dengan menekuk tubuhnya 90o

Jas hitam itu menggelayutiku,
Menggambarkan kecakapan hamba menghadap Penciptanya..
Melukiskan ritual itu bukan lah senam badan yg hampa
Menjelaskan ia akan bertemu Yang Maha Penting diatas segalanya..

Pak kades siap juga dengan jas hitam..
Katanya mau menyambut presiden yg datang ke desa
Begitu pula para punggawa"nya, rambut disisir rapi,sepatu mengkilat
Tak kalah dengan kilat sepatu para pejabat DPR yg kian menumpuk di baleho desa
Mereka siapkan mental dan psikis untuk menyambut orang nomor satu di negara ini.

Lalu bagaimanakah mereka menyambut Yang menciptakan orang nomor 1 dinegara ini?
Lalu bagaimanakah kecakapan mrk bersua 5kali sehari dg Yang menciptakan org nomor1 didunia ini?

Layaknya perlu direnungi lg, betapa masih by k Tuhan" yg memperkosa hati kita saat melafazkan tahlil
Msih banyak Tuhan" yg nyatanya lebih dihormati dan dijunjung kehadirannya ketimbang Sang Esa itu..
Masih byk Tuhan" yg nyatanya lebih kita pilih untuk berlama" ketimbang Tuhan yg sudah menjanjikan pada kita ketenangan hati saat mengingatnya. Wallahua'lam bissowab

Malam 22 Ramadhan 1434 H

Siang Terik
Dalam siang yg terik
Kala matahari dengan cintanya menyengat
Tiba" aku teringat
Tentang perjalanan kita yg singkat namun nikmat
Tentang diamnya kita dalam sudut gemuruh yg keramat
Tentang hati yg diam" saling bermunajat

Saat itu..
 matapun yg tak pernah sanggup bertemu lama
mulut jg  tak bisa banyak bicara
Hanya saja raga  enggan cepat mengakhiri sua
Tunggu ragakah itu?
Apa sudah jiwa?
Ya jiwa kita telah satu
Dalam titian partikel usaha saksinya waktu

Apakabar sayang?
Mengapa gemuruh dalam dada ini masih ada?

Malam 23 Ramadhan 1434 H

Bulan
Bulan tak nampak, begitu juga sang bintang
Apa mungkin mereka turut berduka atas hati-hati yang kehilangan
Atas ruh-ruh yang kini terbang ke langit
Ataupun yang sedang berusaha keluar dari jasad-jasad yang rapuh
Ya Allah bha bihusnil khatimah...
Teruntuk Papa Saudaraku Vida..
dalam sejuknya kamis malam ini, dan keberkahan jumat esok
Semoga ruh dimudahkan dalam kesuksesan khusnul khotimah...
Semoga jiwa langsung bisa menemukan jalan pulang
Semoga jiwa" yang ditinggalakan pun bisa mencintaiNya melalui mencintai keputusanNya..
Lahumul faatehaah...


Dimana puncak perang?
Dimana?
Itukah engkau?
Benarkah itu engkau?
Atau hanya mataku yg rabun  ini yang mengada2?
Ah bukan.
Ternyata hanya bayanganmu
Ternyata aku hanya bisa menikmati secuil bayanganmu yang pergi.
Ternyata aku begitu lengah dengan kehadiranmu
Dengan masih sibuk memikirkan perutku
Haruskah kutunggu setahun lagi?
Masihkah ruh ini dipinjamkan?
Sesak dan sesal melihatmu pergi tanpa menengok
Jika dalam kata ini ersirat betapa ku berharap padaMu
Namun dalam setiap amalku masih belum bisa utuh padaMu
Maklumilah aku
Pahamilah aku,

"Sudah berapa tahun Kupahami kau!" KataMU
Ya, beginilah aku dengan ketidaksempurnaan rukukku
Beginilah aku dengan kelemahan tasyahudku

Aku masih sesat dalam kegelapan lampu-lampu masjid yang remang-remang
Tanpa melihat kehidirannya yang tak terasa, menyapa lembut dan memelukku dr belakang
Aku kian tak sadar pula Kau dengan segenap kegagahanMu terus memperhatikanku tiap detik dari arah Barat

Sedangkan aku, meski wajahku menghadapMu
Masih sibuk dengan kulitku
hingga sampai titik..
mengapa butir-butir tasbih kian cepat sampai ke pangkal..
Mengapa aku sulit mengeja asmaMu pelan-pelan,
Hanya ada tangisan karena penyesalan
Bukan tangisan dalam butir-butir asmamu
Hanya ada tangisan atas kesia-sia an sujudku,

Bukan tangisan akan kehadirannya dan kehadiranMu yang tak pernah Absen untukku di sudut Barat itu

Malam 24 Ramadhan 1434 H

Jatuh dari Kelapa

Debuk...
Suara tulang kering menyentuh tanah dari ketinggian 7 meter terdengar jelas ditelingaku...
Astaghfirullah...
Ternyata anak pondok yang jatuh dari kelapa
Bisa dibayangkan bagaimana rasanya?

Lutut dan belikat pun kelu untuk bergerak
Jangankan bangkit, digerakkan saja sudah tak ada rasa
segelas air putih meluncur dalam kerongkongannya
melewati jantung yang detaknya tak kian melambat

ia pun lumpuh mendadak..
dibawanya oleh keluarga ndalem pada dukun populer
sang dukun malah menyuruh membakar menyan dibawah kelapa
aku masih bingung apa maksudnya,
tp ternyata kami sudah merasa keberadaannya sejak hari" kebelakang

Sang santri pun lemah tak berdaya didipan
ditemani santri lainnya yang menunggui dengn kasih tanpa pamrih
ia terus mengeluh,,,
bukan karena kesakitan...
tapi sudah karena banyak merepotkan orang...
saat jatuh pun, ia masih cengengesan menjawab pertanyaan bu nyai yang sudah jantungan...

Sang penunggu dengan telaten menggendong, menyuapi, mendudukkan...
membuang kotoran, memandikan, hingga merapikan segala hal
hingga ia harus di rawat dirumah sang dukun beberapa hari,
temannya sesama santri terus menemani
menginap dalam penginapan dukun yang bau minyak dan menyan..
Kalau ada dipan(tempat tidur bambu) kosong ia tidur di dipan
kalau tidak ia tidur dilantai
satu kamar pun terdiri lebih dari 3 orang penderita gangguan tulang
Sungguh tulus benar pertolongan sang teman...
Tanpa ada harapan timbal balik dari yang berada di pembaringan...

Rumahnya di Sumatra
JAuh dari ujung pulau jawa..
Tak ada saudara, kerabat, ataupun kekasih...
Yang ada hanya penduduk kampung ini yang menyayanginya...
Motor dan mobil terus bertanang menjenguk
menanyakan kabar sang santri yang sudah umum dikenal oleh warga sekitar...

Kita hidup tak mungkin sendiri
hakikat tolong menolong tak akan pernah berhenti
BAnyak ketulusan di desa ini
Banyak pemberian tanpa harap balasan di ujung pulau jawa ini...
Tidak semua manusianya pandai agama...
Mungkin hanya disekittar pondok saja...
namun mereka semua mengerti saling berbagi kasih antar manusia...
sehingga tanpa ditanya seberapa dalam agama mereka
itu sudah tercermin dalam perilaku mereka antar sesama...

aku banyak belajar dari mereka
belajar tersenyum tulus
belajar menolong tanpa modus
belajar memberi tanpa berharap
belajar membalas lebih baik dr yang diberi
juga belajar menjadi bukan siapa-siapa.

Malam 25 Ramadhan 1434 H

Furqon
Kembali ke desa berarti kembali pada orang-orang dalam kenangan lama
kempali pada tempat-tempat singgah bersejarah
dan mengulang scene-scene yang selama ini dirindukan

Orang-orang yang kutemui sama
ada yang berubah drastis,
ada juga yang teteap sama seperti waktu kutinggal 5 tahun yang lalu

berpindah itu harus
bergerak itu wajib
jantung yang diam, tak akan bisa menggerakan ribuan sel dalam tubuh
jangankan jantung, elektron dalam atom pun selalu beredar mengitari proton
sama seperti bintang-bintang yang selalu tertarik mengitari matahari

Furqon
sebutlah namanya,
ia lebih memilih sendiri ketimbang ramai
lebih memilih berbeda ketimbang sama
lebih memilih sulit ketimbang gampang
lebih memilih minoritas, ketimbang mayoritas
lebih memilih menjadi akar ketimbang menjadi bunga
Lebih memilih menjadi paling bersinar dalam kebersamaan, drpd bersinar dengan sinar yang sama

mendengar berbagai keluh dan adu
membuatku semakin berfikir
sebaik apapun nasab
belum tentu nasib berpihak
semuanya tak semudah coretan mimpi diatas kertas

Orang sering berpresepsi
jarang menanyakan fakta
orang sering menilai, tanpa mau mengklarifikasi
sehingga orang sering mudah iri ketimbang sibuk mensyukuri nikmat sendiri
sehingga orang sering mudah sibuk dg keburukan orang lain
ketimbang sibuk menata rapuhnya diri

Dia itu Maha Adil.
Pembagi yang seadil-adilnya
semua pasti dapat jatahnya
tanpa harus dipinta
tinggal rasa syukur yang terus diasah,
untuk melatih tahu diri
dan mempercepat yang nikmat lainpun datang kembali.


 Malam 26 Ramadhan

Alifku bisu
Bisu
kelu
bahkan nyeri hanya untuk berkata alif
karena hati masih beku
untuk mengamal makna
meski hanya alif

sampah
yang cuma bisa berbau dan mengotori
bumi indahMu yang terlalu mulya untuk keberadaanku
diriku hanya sampah
yang terus mengaku tanpa membukti
yang terus merasa tanpa benarnya ada
sampah yang tak merasa dirinya sampah
sampah tengkorak yang masih jauh untuk mempunya ruh gagah
sampah daging yang hanya menempel untuk menghiasi tulang saja

Malam 27 Ramadhan 1434 H

Jika Kau Mencintai
jika kau mencintai sesuatu
kau akan menjadi budaknya
jika kau mencintai sesuatu
kau akan diuji olehnya
jika kau mencintai sesuatu
kau akan mengorbankan apapun deminya
jika kau mencintai sesuatu
kau tak kan pernah mau jauh darinya
jika kau mencintai sesuatu
kau takkan mau melukainya
jika kau mencintai sesuatu
kau akan menjadi pelayannya
jika kau mencintai sesuatu
kau tak akan mau berpaling memandangnya
jika kau mencintai sesuatu
kau akan bergetar saat menyebut namanya
jika kau mencintai sesuatu
berkhalwat adalah hal terindahmu dengannya
jika kau mencintai sesuatu
tak kan pernah kau melupakannya walau dalam tidur
jika kau mencintai sesuatu
senyumnya adalah nafasmu
jika kau mencintai sesuatu
marahnya adalah bencanamu
jika kau mencintai sesuatu
diamnya adalah keresahanmu
jika kau mencintai sesuatu
sapaannya adalah pelukan bagimu
jika kau mencintai sesuatu
panggilannya adalah detak jantungmu
jika kau mencintai sesuatu
ada-nya adalah hidup dan matimu

Selasa, Malam 28

Wahai Pemuda Penyelamat
Sosoknya sederhana, namun kharismatik
Sosoknya penggembala, namun jiwanya utusan
Sosoknya bersahaja, namun mata awam tak sanggup melihat sinar dari badannya
Sosoknya tak ada apa-apa dibanding besarnya kesombongan para musuh
Wahai Pemuda Penyelamat,
Bisa saja Kau pinta senangnya hidupmu
bahagianya keluargamu, mudahnya matimu...
Tapi kenapa Kau begitu cinta pada orang yang bahkan melihatmu pun tak pernah...
Mengapa kau begitu rela berkorban pada orang" yg kini kian byk mendustakanmu...
Mengapa kau mau bersakit-sakit demi kami yang tidak tahu terimakasih ini...
Mengapa?
Adakah janji Sang Pencipta untukmu yan begitu manis?
Ataukah inilah satu"nya misimu turun ke dunia yan terlalu kotor untuk Nurmu?
wahai nur yang tercipta bahkan sebelum langit dan bumi tercipta...
Jika lau diri yg papa ini masih pantas
ikut serta dalam rombongan kafilahmu
menyusuri padang tandus kelak
Izinkan aku menabung shalawat lebih lama lagi.
agar dia yang nanti akan keluar dari jasad yang busuk ini
akan gagah dan fasih menyebut namamu dan namaNya...
namun jika Dia hanya memberikan waktu sedikit lagi untukku
Sadarkanlah aku dalam setiap hembusan ini, untuk selalu menyebut namaNya dan Shalawat padamu..

Malam 29 Ramadhan 1434 H

Siap pura-pura kehilangan
Rasanya baru kemarin aku pura rindu padamu..
sekarang aku bersiap pura kehilanganmu juga...
Ya, banyak orang merindukan dan merasa kehilanganmu...
Padahal kau tetap disana dengan kegagahanmu...
kau tak pernah pergi dan berpaling dari kami tanpa perintah dariNya
Lalu apa yang mereka rindukan apa yg hilang sebenarnya?
Semangat kamilah yang hilang setelah ini,,,
Semangat untuk mencari ampunanNya...
Ya, kami lah yang hilang perlahan
hilang terpendam oleh nafsu" brutal kami.


Malam 30 Ramadhan 1434 H


Alhamdulillahirabbil alamin.




Assalamualaikum..

Entah kenapa, tangan saya begitu gatal, jika nggak nge-share sesuatu yang menurut saya sangat bagus dan berharga, penuh pelajaran lebih tepatnya.

Copast dialog dari group whats app SahabatShalawat Markazi dan 36
Ada pertanyaan: Apa hukumnya memakai bulu mata palsu? (entah itu niatnya tabaruj, urgen acara, dsb)
Ane  pun mencoba menjawab dengan pengetahuan saya yang dangkal ini: Setahu ane sih, haram, sesuatu yang mengubah bentuk aslinya, dan kalau tabaruj dideoan suami malah dianjurkan.  Semuanya tergantung niat juga.

Hingga Almukarrom Ust.Zaki kita yang mengambil alih dengan jawaban yang tak terduga-duga Cetar Jleb Membahana! Check this out!!

Bismillah
Niat dan amal harus sama, sama2 sesuai syariat
Niat yg mulia,tp amal yg dilakukan tdk ssuai syariat, tdk akan brguna

Kenapa tak kau kuatkan dia saat ini, agar kita mampu melanjutkan perjalann nanti (setelah keluar dr tubuh) dgn kuat,gagah dan tangguh,. (ini ruh maksudnya)


Kenapa tdk kau perhatikan ruhanimu yg usianya masih teramat panjang melebihi ribuan tahun..?


Wahai para sahabat mulia,.Bila usianya jasmani yg hanya akan brtahan tdk lbih dari 100 tahun begitu kau prhatikan dan kau indahkan,.padahla dia kmudian tdk bisa kau lawan saat keriput dan lemah mulai datang,.padahal dia kemudian akan diserahkan pada bumi utk kemudian kembali ke asal ke jadian..padahal dia bisa begitu rapuh saat seluruh sehat Dia angkat dr tubuh..padahal dia nanti trlihat akan mnjadi bagai barang tronggok yg kaku dan lusuh, saat itu kau melihatnya dr luar tubuh,.



Org yg tdk mngenal agamapun mngakui adanya inner beauty,.adanya kteduhan yg tdk bisa dibikin instan, kdamaian saat pandangan terlemparkan,. Smua bisa dilakukan hanya dgn mndekatkan dirimu pd yg maha teduh dan damai..

Wahai para putri,.jika fisik yg kau prlihatkan adalah sebab dr trtariknya sseorang pdmu, maka jgn salahkan dia, saat mncampakanmu krn sudah hilangnya hal yg prnah mmbuatnya trtarik..


Hadits tntg sambung rambut itu dilaknat, asbabulwurudnya adalah ada seorg sahabat anshar yg anak prmpuannya sakit dan rambutnya rontok, kmudian minta izin pada sang muzakki, muhammad shollallohu 'alaihi wa sallam, utk mnyambung rambut,.dan trucaplah hadits itu. " Alloh melaknat yg mnyambung dan minta di sambung"


Bgtu jg amal prbuatan yg luarbiasa,.saat niat sudah berbelok, dia jd sia2.



Kenapa tak kau kuatkan dia utk bisa mnjawab seluruh pertanyaan mungkar nakir,.saat tubuh yg sebagian org begitu banggakan telah diam tdk mampu walau skedar mngluh..

Kenapa tak kau indahkan dia dgn make up yg bisa mmbuatnya brcahaya bkn skedar hitungan jam, tp bahkan disaat trgelap dibawah bumipun dia brcahaya?


Ingat kata2Nya subhanahu wa ta'ala: innahum yaraonahuu ba'iida wa naroohu qoriiba..ssungguhnya mereka (org2 kafir dan munafik) sllu melihat akhirat itu jauh, dan kami melihatnya sudah sangat dekat..



Mari belajar bersama kembali utk belajar mmbangunkan kesadaran sebagai org beriman..bkn sbagai manusia yg dgn mudah trbawa oleh smua yg tampak indah di pandangan..

Dipermainkan oleh media dan opini orang

Ditindas keinginan dan mencari rasa senang dari para teman, tp lupa pada tempat pulang yg pasti datang
Mohon sy di doakan, agar lbih baik dr yg dikatakan,.

Td lg banyak kata2 meluncur bergantian bagai hujan: contoh tasybih

Mohon di betulkan bila ada kesalahn,.hanya ingin belajar mngingatkan, yg smoga diripun tringatkan..hanya ingin belajar menguatkan, smoga diripun trkuatkan..

Kembali saya speechless dan termenung lama sekali..
Perjaanan jasad ini memang begitu sangat pendek, ketimbah ruh kita nanti.
Kembali tets demi tetes pun  muncul, mengingat persiapan yang masih sangat belum dari memulai...
Takbir dan fatihah yang hanya di bibir
Rukuk yang tak sempurna..
Sujud pun pura-pura..
apalagi kalau masih sering lupa raka'atnya
HIngga salampun tak kerasa...

Wirid LAilahaillah yang hampa terucap,
tanpa bukti yang jelas benar-benar menjunjung keEsaanNya
MAsih banyak Tuhan-Tuhan yang memperkosa fikiran kita, bahkan saat kita hanya berdua dalam Sholat denganNya..
Cita-cita, keinginan materi, nilai, bahkan bayangan makhluknya pun penuh menggelayuti batin
dalam ruku' dan sujud yang seperti terlihat khusu'
Dalam diamnya zikir yang seperti terlihat kasyaf
Namun ternyata semua hampa,
dipermainkan oleh mata-mata manusia saja

Betapa tak tahu dirinya kita, kepada Tuhan YAng MAha BAik INi,,
Betapa tak tahu terimakasihnya kita, kepada Tuhan yang selalu mengabulkan, apa-apa sebelum kita pinta...
Maafkan kami yang menghabiskan banyak waktu hanya untuk terlihat baik dimata makhlukMu
Maafkan kami yang terus sibuk memperbaiki jasad yang tak bisa berbicara apa-apa nanti
Serta mengabaikan ruh kami hingga kering kerontang dan tak mempu bahkan untu mengeja asmaMu./
Maafkan kami yang selalu memikirkan waktu ini masih panjang...
Maafkan kami yang selalu tak sadar akan semua nikmat-nikmatMu...
Maafkan kami yang selalu meragukan Janji-janji TerbaikMu...
MAafkan kami yang selalu  mencari alasan-alasan lain untuk beribadah kecuali hanya karenaMu...
Maafkan kami yang selalu melupakanMu dalam setiap ritual Shalat dan Zikir kami...\
Ilaahi anta maqsudiii Waridhka mathlubi...
A'tini MAhabbataka wa ma'rifatak...
14 Ramadhan 1434 H. 5. 28 WIB


Bismillah,,,
Yg mau baca silahkan, mungkin bisa diambil sekalimat/ sekata yg bermanfaat. Tp kalo g baca dan g ada yg bs diambil ya gpp.
Mungkin ada yg nilai ini lebay ato gmn, monggo gpp. Kan niatnya share aja.

Sudah 2 tahun g kerasa ane di sabil. Kadang ane sering mikir, kok bs ya ane di uin, di sabil, ktmu ina,ulfah, peni, k. navis, ka zahro, ketemu wahyu, ari, ihwan, dan semua anak sabil yg belom kesebut. Pdhl ditahun pertama ane dulu hampir mau pindah. Tp ntah knp g jadi.

Perjalanan manusia kan emang g ada yg tau ya, ada yg berjuang, gagal kecewa, bangkit lg, ada jg yg g berjuang, menang, tp masih kurang aja.
Tp inti dr semua perjalanan itu sbnrnya sabar dan syukur, sabar untuk kejutanNya dan syukur atas nikmat2Nya.

Ane pernah bilangkan, sabil itu just like my home. Why? krn dlm beberapa hal byk yg g pernah ane temukan di kampus. Saat penat2nya kuliah, ada sabil yg dg istiqomah santai nya mengkaji huruf demi huruf kitab yg kadang ane pun ketiduran ngikutin, tp semoga mash ada keberkahan nya yg nempel.

Saat panas2nya kampus dg persaingan partai yg menjijikan itu, sabil dg santri2 yg apa adanya malah sibuk bikin buku persiapan masuk uin.
Saat tegang2nya kampus menentukan nilai akhir semester yg katanya g menentukan masa depan itu -,-, sabil malah ramai dg perlombaan antar kamar yg scr tdk lgsung mempererat hubungan emosional keluarga ini.
Dan saat semua mahasiswa sibuk dg berbagai kepanitiaan atau berbagai tuntutan finansial yg menguras otak dan mjd beban, sabil dg imbang bersholawat dan bertilawah tanpa beban.

Mungkin semua hal terkesan biasa-biasa saja. Tp, menurut ane, ini keseimbangan nutrisi spiritual dan intelektual yg luar biasa.
Dalam hal materi dan kajian, tak bs dipungkiri memang kita tidak sedalam darsun dan sesalaf darhik. Bahkan, bs dikatakan kurang. Maaf seblmnya. Krn memang spesialisasi "bahasa" yg katanya ditonjolkan, namun mungkin mmg belum nampak, atau memang anenya saja yg g bener kalo ngaji.  piss.

Ada Bbrp anak putri mencoba mengkritik masalah ini, shg membuat ane berfikir. Tunggu, sebnrnya niat kita ke sabil buat apa sih? Dan sampai detik ini apa aja yg udah kita dapet?

Ane jd penasaran, niat utama kita kesini pada awalnya. Krn nampak jelas, kita lebih sering memprioritaskan kegiatan kampus drpd dateng duluan menunggu dosen2 ikhlas yg mengabdi pada sabil hanya untuk berbagi ilmu tanpa mengharap materi.

Kita jg lebih memilih beristirahat dirumah ketimbang mengikuti pengajian oleh almukarom kiai kita di jum'at malam. Yg kadang ane jg masih blm paham2 ama balagoh (dr dulu sih itu). Hehe.
Sampai pada suatu titik akhirnya absen jd 2 untuk jum'at malam itu brrti sudah dalam tahap pemaksaan halus. Nahloh, unsur keikhlasan kita mengikuti pengajian jd berkurang krn takut absen byk.

Ane sadar semua santri sabil memang potensinya besar2 dikampus, di masyarakat, dll. Namun kalo coba dih kita evaluasi ulang, ke sabil pgn nambah ilmu agama. Tercapai g? Ke sabil pgn bisa bhs.arab. tercapai ga?

Banyak loh, org yg menghabiskan sisa umur hidupnya tp ternyata sia2. Semua yg ia lakukan semata2 hanya krn paksaan/tuntutan, bukan kebutuhan.
Sejujurnya ane takut. Keluar dr sabil, diminta pertgung jwaban. Prosesnya sendiri tdk pernah ane sungguh2. Takut semua sia2..
Kita kan (ane jg termasuk) ada yg bersungguh2,ada yg cm main2,ada yg ngambil sisi benefitnya aja, ada yg yah, macem2 lah.
Dan akhirnya ane beranikan diri kmrn untuk bilang ke ust. Masalah pendlman materi yg kurang dsbgainya. Biar keinginan ustad dan kita sbg santri sama2 enak, dan tdk ada yg dipaksakan.
Kadang lucu aja, dr kmrn, kita lebih semangat rapat ketimbang ngaji.
Tiap malam jumat g jarang, makan2 skdr untuk kumpul2.

Waktu itu kan cepat ya. G kerasa kita udah mau smster 3 atau 5. Pdhl baru kmrn kynya daftar uin. Cepat atau lambat setelah ini kita akan menjajaki tingkat kehidupan selanjutnya, kerja, kuliah lg, atau nikah... Duh g kebayang gmn nanti. Tp semoga kita sudah punya modal ilmu dan amal yg kuat buat menghadapinya.
Yg ane bilang barusan mgkin cm renungan ane sejauh ini.

Kt Allah, manusia diciptakan dimuka bumi untuk menjadi khalifah, sbg perpanjangan tangan Allah menyampaikan kebaikan2 terhadap sesama yg akan dipertgungjawabkan di akhirat nanti. Lalu muncul pertanyaan lg yg menyesakkan dada, sudah Seberapa bermanfaat sih kita buat sekeliling kita? Seberapa byk ilmu yg sudah kita amalkan? Seberapa byk yg sudah kita gali dr ilmu2 Allah yg sedemikian dalamnya ini? Sudah kah kita menjalankan misi sbg khalifah tsb?
Atau malah belum sama sekali. (Nauzubillah)

Hidup itu kaya mimpi. Mati kita terbangun. G ada yg tau kapan perjalanan kita berakhir. G ada yg tau, nasib kita, tahun depan, bulan depan, atau bahkan 5 menit kedepan bagaimana. Mgkin aja ane abis ngetik kaya gini, trus g ada, atau mungkin aja tmn2 yg baru baca ini, trus nggak ada.
Bercita2 itu wajib, masadepan siapa yg tau. Cuma Dia dg berbagai rencana indahNya yg tau dan berhak menentukan hidup kita.

Taukan yg bisa merubah takdir itu doa?
Kata ust.ane doa itu lebih tajam drpd perkataan. Apalagi doa yg diam2.
Semakin org yg didoakan g tau, semakin doa itu mustajab.
Kita harus membalas kebaikan org itu dg 4 hal: dg yg lebih baik, dg yg sama baiknya, dg yg kurang dr pemberian. Dan terakhir kl g bs sm sekali yi, dg doa.

Ane ngerasa semua keluarga sabil itu orang baik. Dan sama2 punya tujuan mulia dlm berjuang di sisa umur yg dipinjamkan ini. Punya sahabat2 baik jg sarana dan media untuk menebar kebaikan dan saling mengingatkan. Mungkin secara zohir itu sudah terbentuk. Kuat bahkan, dg berbagai acara yg kita lalui bersama. Tp scr batin udah blm ya?
Waah ane jd kaya kulsub begini hehe

Pasti udah byk yg tau kan kekuatan sedekah, balasannya gmn?
Nah sama kaya doa. Semakin byk kita doakan org lain, semakin byk pula yg kita dapatkan. Masa depan kita semua g ada yg tau ya, sukses atau nggaknya. Berhasil atau gagalnya? Tp inget sekali lg, cuma 1 yg bisa merubah takdir, doa.

Semoga keluarga ini bs mjd salah satu halte perjalanan hidup kita yg bermanfaat dan membekas di masa depan nanti. Yuk kita saling mendoakan. Ikatan kekeluargaan ky gini, percuma kalo cuma dibangun zohirnya saja, dan kering batin nya..

Maksudnya kita g tau masa depan kita nanti gmn, punya temen yg istiqomah doain kita itu jarang loh..
Kalo ada yg punya masalah didoakan selesai, yg punya penyakit cepet sembuh. Saling menguatkan dalam iman dan islam,
Doa kan g modal. Cm diucap doang tp tercatat di lauhul mahfuz..
Kali aja kita semua bs sukses dan mimpi2 kita tercapai ntar berkat doa berjamaah ssemua anggota kita yg g kita ketahui.
Doa itu imateri. Saat Ina bilang tolong jaga Temen2 sabilussalam dr celaka dan bahaya. Bisa saja, ane selamat g jadi ketabrak motor cuma gara2 doa Ina.
Makanya saling mendoakan agar sama2 bs menjaga dr kejauhan dalam keselamatan.
Orang jahat aja harus didoain, apalagi orang baik, ky temen2.. :') duh jadi melow nih

Kata ust. Ane. Org itu bisa sukses/gagal krn doa org yg g kita kenal. Untuk menghindari kecelakaan/kegagalan kita krn doa yg g kita kenal, perbanyak doakan orang lain yg g kita kenal dg kebaikan.
jaman skrg, yg tulus dibilang modus, yg modus dibilang tulus.
Yg baik dikira hipnotis, yg sangar dikira g mencerminkan islam. Kan repot. Hehe

Satu lg, saat kita berbuat baik, saling mendoakan, jgn selalu difikir apa untungnya buat kita, tp coba fikir. Supaya nanti anak2 kita/calon anak2 kita jg dikelilingi oleh orang2 baik.

Teman yg saling mengingatkan untuk mengingat Allah, akan bisa memberi syafaat di hari kiamat.
Wiih mantep kan, mgkin nanti di akherat ane di neraka, ikhwan bisa nolongin ane tuh.
Kalo memang ikatan doa robitoh kita kenceng dan bersama2 fastabiqul khoirot berjuang di agama ini.

Mungkin segitu dulu yg bisa ane share, semoga sedikit2 bermanfaat. Maaf jd kaya tausiyah.  #salingmendoa supaya bisa #suksesbersama.  #dunia akhirat. #maaf lahir batin semuanya. Semoga ramadhan 12 semakin baik
Drama Siti Masyitoh Albarkah dan sekitarnya.. :D

MY lovely family "Al-Barkah" (Ocha, Ina, Feni, BUnda NAfis dan Ulfah)

Soutus Sabil

PAnitia Bimtest 2013

Wanita2 Solehah Sabil (Amiiiin) :)
Suasana Barjanji Sabilussalam