Bismillah

Nil Berdarah
(Arsil Ibrahim)

Di sini
di hulu sungai Nil yg memerah
kutumpahkan air mata pilu
dan kutabur segenggam debu sejarah umat terdahulu.

Di sini kini kembali kudengar
derap kaki kuda yg berasal dari hembusan silam
kusaksikan ribuan. anak panah dan pekik takbir...





Mesir memiliki sejarah yang panjang, mungkin terpanjang dalam sejarah umat manusia. Sejak para Fir’aun mengaku menjadi wakil Tuhan di muka bumi. Negeri kuno ini hampir 6000 tahun mengalami pertentangan anatara agama dan negara. Seperti kata sejarah ekonomi, Charles Issawi, agama pun dipakai sebagai pembenar kekuatan birokrasi.

Mula-mula Fir’aun menjadi wakil Tuhan dengan kekuasaan. Setelah itu para Sultan Islam membawakan birokrasi mereka sendiri kemudia para birokrat penjajah membawakan kangkeran birokrasi yang mereka ciptakan. Dan akhirnya para birokrat sosialis pun menguasai kehidupan rakyat.

Al-Ikhwanul Muslimin (Muslim Brothers) yang lahir puluhan tahun yang lalu dari kalangan masyarakat justru untuk melawan formalisme ini. Mereka melihat penguasaan birokrasi atas kehidupan beragama sempat membelokkan Islam dari tujuan semula.  Ini berarti tumbuhnya ajaran badi yang tidak mementingkan kebutuhan birokrasi agama, meliankan tegaknya ajaran-ajaran agama yang abadi dalam kehidupan masyarakat, karena inilah kritik-ritik terhadap  keputusna pemerintahh yang dianggap menyimpang dari ajaran agama justru datang dari kelompok ini. Intelejen Mesir menghabiskan upaya mereka untuk menghadapi para pemimpin organisasi ini.

Ini yang terjadi pada Hasan Al Banna yang memimpin Ikhwanul Muslimin ahun 40an, Pemikir dan aktivis muslim ini merupakan tandingan Husein Haikal. Hasan Al-Banna dijatuhi hukuman makar karena ingin menggulingkan kekuasaan Raja Farouq. Kemudian ia dijatuhi hukuman mati dan gerakan-nya dilumpuhkan menggunakan kekuasaan. Perhatian Hasan Al Banna terhadap Islam dan umat Islam sangat besar termasuk umat Islam yang jauh dari Mesir, seperti Indonesia. Hal ini yang menjadikan beliau memimpin sendiri Komite Solidaritas bagi Kemerdekaan Indonesia. Dan utusan Indonesia yang berkunjung ke Mesir saat itu, yaitu H. Agus Salim, Dr. H.M. Rasyidi, M. Zein Hasan dan lain-lain, mengucapkan terima kasih kepada Hasan Al-Banna atas dukungan untuk kemerdekaan Indonesia.

Pada 1950 Taha Hussein menguasai percaturan melalui murid-muridnya  itu menguasai Cairo University, Hal itu adalah kebangaan sebagian bangsa Arab yang dikombinasi dengan kemajuan teknologi Barat dibawah Presiden Gamal Abdul Nasser. Maka terjadilah pergumulan panjang melawan gerakan Ikhwanul Muslimin saat itu, di bawah pimpinan al-Hudayby. Pada 1956, terjadi keributan yang berujung pada jatuhnya hukuman gantung terhadap dirinya. Kembali IM dilumpuhkan.

Pada 1960, masih dibawah pemerintahan Naser, kembali IM harus menyaksikan pemimpin mereka yang saat itu berada di tangan pemikir terkenal  Sayyid Qutb, dibawa ke mahkamah. Hal ini yang juga membuat para pemimpin Ikhwan di masa setelahnya mendekam di penjara di bawah Husni Mubarrok. Mereka menuntut pelaksanaan ajaran Islam dan bukannya ajaran yang diinginkan oleh para birokrat keagamaan yang berkuasa.

Gerakan yang lahir dari formalisme agama ini dapat berwajah antistruktur pada suatu saat dan berwajah formal agama d luar pemerintahan di saat yang lain. Dengan kata lain, gerakan ini ingin mendirikan masyarakat Islam di Mesir, bukan masyarakat demokratis. Karena itulah banyak di antara ajaran-ajarannya lalu diterima di negeri-negeri Islam lain, seperti Saudi Arabia, Eropa, Malaysia, hingga Indonesia.

Jatuh bangun pergolakan politik IM, terus berjalan sepanjang silih bergantinya rezim. Para pemimpin Ikhwan dan kader-kadernya tak pernah luput dari kejaran sang penguasa Mesir. Banyak pengamat mengatakan, meskipun negara terpadat di Timur Tengah yang memiliki 97% muslim mayoritas ini memang terus diperebutkan oleh berbagai kalangan. Kader-kader IM yang tersebar diseluruh dunia ini,  yang juga gemar menegakkan kebebasan kaum muslimin atas penjajahan, tak gentar untuk menjunjung kalimat kebanggaan “SYAHID” di setiap perjuangan mereka. Begitu juga saat mereka membela presiden Morsi yang  berasal dari kalangan Ikhwan pengganti resmi Husni Mubarrok setahun silam. Dan saat ini, Ikhwan kembali diuji, Ketika Islamis memenangkan pemilu parlemen, kubu sekuler, libaral dan yang sejalan dengan mereka mulai gusar. Moursi dituduh Ikhwanisasi. Padahal dari 24 gubernur, hanya 3 yang dari Ikhwan. Sisanya para profesional dan tentara. Pada pemerintahan kini, 17 Gubernur adalah tentara dan sisanya anggota partai NDP Mubarak.

Setelah tergulingnya Mursi, pihak Ikhwan membaca sinyal kembalinya rezim militer Mubarok. Melalui menteri pertahanan Jenderal al-Sissi melalui serangkaian kudeta militer.Apakah nilai-nilai demokrasi yang kemarin dielu-elu kan saat menlengserkan Mubarok kini menguap sia-sia? Apakah kembali akar-akar lama yang masih bernafsu kuasa ingin membayar demokrasi dengan darah rakyat sipil yang menembus angka 6000 jiwa? Tragedi di Garda Republik, Monumen Sadat, Masjid Rab’ah, Ramses Square bahkan di seluruh lokasi yang pada awalnya aksi damai di penjuru Mesir menjadi tragedi kemanusiaan terkeji sepanjang sejarah Mesir.


Jonathan Steele, seorang kolumnis The Guardian berkata: “Mereka yang memercayai militer akan menciptakan kebebasan, akan segera kecewa. Sejak [kudeta] di Chile pada 1973 hingga Pakistan pada 1999, sejarah panjang militer mengambil alih kekuasaan disambut meriah pada awalnya. Tapi, beberapa tahun kemudian diikuti penyesalan dan keputusasaan. Untuk Mesir yang mengikuti nya, tradisi itu adalah bencana. 

Sebuah Renungan :

Sangat naif bila ada yg masih berkata, dunia sedang baik-baik saja, smua bisa aman terkendali asal TERORIS segera bisa di berantas sampai mati. Teroris yg mana??? Dan tentang mesir yg sedang kehilangan kendali, bila masih ada rasa sedih di hati, bila masih ada rasa prihatin walau sekedar di batin, apalagi sudah berbuat sesuatau walau dengan untaian doa di sepi malam. Berarti kita adalah muslim, Kita masih muslim, dan semoga kita smua meninggal dlm islam. Rasul pernah berkata,  " Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka mereka 'laisa minna'(bukan termasuk golonganku)" Hadits.


Ironi, jika dalam keadaan seperti ini, masih saja ada kawan yang berkata, "itulah hasil dari perjuangan sistem kafir yg bernama demokrasi, itulah balasan bagi para khawarij zaman ini, dan para ikhwani yg sudah keluar dr madzhab nabi”. Bahkan orang-orang yang sudah mati tidak selamat dari mulut mereka yg sudah kecanduan mencaci.
Dan saat skarang demo bergerak untuk menunjukkan bahwa muslim indonesia peduli, masih sempat pula terlontar fatwa, “demo sperti itu bukan ajaran nabi, itu adalah madzhab khawarij saat mendemo khalifah ali”

Seorang sahabat pernah bertanya pada seorang ulama’, “mohon diberitakan kepada saya, kebaikan apa yang sedang Allah limpahkan kepada Muslimn Mesir, karena kadang musibah dalam pandangan kita, di mataNya itu anugrah, dan sebaliknya. Bahkan banyak hal yang menyenangkan versi kit, tapi dimataNya itu hal yang menjadi Murka luar biasa. Sang Ulama menjawab: “Alhamdulillah, di Mesir sedang dibuka pintu-pintu kemulyaan, gerbang-gerbang pintas ke syurga sedang dijajakan, para musuh-musuh agama sedang ditunjukkan dengan gamblang, siapa dibelakang siapa sudah tidak perlu dijelaskan. Kekuatan tauhid sesungguhnya sedang dijelaskan oleh banyak kejadian walau sedikit teori dan ucapan, ujung dari perkalanan hidup kita hanya mencari jalanm bagaimana agar semuanya ditutup dengan keimanan.

gerbang-gerbang pintas ke syurga sedang dijajakan, para musuh-musuh agama sedang ditunjukkan dengan gamblang, siapa dibelakang siapa sudah tidak perlu dijelaskan. Kekuatan tauhid sesungguhnya sedang dijelaskan oleh banyak kejadian walau sedikit teori dan ucapan, ujung dari perkalanan hidup kita hanya mencari jalanm bagaimana agar semuanya ditutup dengan keimanan.

Personal Notes:

Belajarlah dr kematian. Maka kita akan temukanan keberanian.

" Dan saat sakaratul maut, saat itulah manusia benar-benar terbangun.." (Hadits)
Terlihatlah asli mereka, tidak ada yang bisa merekayasa, karena saat itu mereka betul-betul sudah melihat dimana mereka akan di tempatkan. smoga kita 'terbangun' tetap dalam senyum kelegaan, utk brtemu kekasih yang di agungkan dan di sanjungkan...betul-betul tdk ada yang bisa dibanggakan di dunia ini selain iman dan kemuliaan sebagai umat dari Nabi akhir zaman, selain itu, kebanggaan-kebanggaan hanya akan berakhir beberapa tahun atau bahkan beberapa hari di depan.
Terus bermanfaat. Karena hidup ini singkat.


(DIolah dari berbagai sumber) 

Bogor, 23 Agustus 08.45 pm


Leave a Reply