Hidup ini tidak berubah, dari kau kecil hingga kau menanjaki ketuaan
Dia tetap keras padamu
Dia tetap membuatmu bekerja keras
Adakah yang patut dipersalahkan?
Tak ada yang patut dipersalahkan,
Hanya bagaimana kita bisa menerima takdir dengan sekuat-kuatnya iman
Dan merajut sabar sepanjang nafas masih diberikan..
Karena mungkin dari sana lah kita bisa benar-benar mengabdi
Meminta dalam 5 kali sehari
Merintih setiap malam
Dan berharap di setiap fajar.
45 tahun terasa sangat singkat,
Banyak tawa dan tangis mengisi lembar demi lembar perjalanan
Entah dimanakah letak sang ujung
Karena pulang hanya kepada ajal
Karena perjuangan tak ada lagi setelah kematian
Lalu siapa sebenarnya yang diperjuangkan mati-matian seumur hidupmu ini?
Ak u yang selalu menghubungimu ketika butuh uang saja?
Adik  pertama  yang yang selalu memintamu membelikan ini itu?
Atau adik terakhir yang selalu kau sebut sebagai alasanmu bisa tersenyum?
Ingin rasanya kuucap, sudah tak usah berjuang lagi.
Giliran kami yang berjuang.
Tapi kau abai sambil terus berjalan cepat mengejar bis ibukota setiap pagi
Kau memang tak pernah berkata apa-apa
Tapi kau sudah melakukan segalanya.
Selamat ulang tahun yang ke 45.
Pujaanku sedari kecil, Ibu.

Alfatihah..