"Pilihan Adalah salah satu dari rangkaian hidup"
Begitulah seorang kakak yang berkata padaku. Yah, dalam semua perjalanan kita kita akan selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Ya dan tidak, masuk atau keluar, ambil atau tinggalkan, cinta atau benci dan lain sebagainya. Aku bukanlah tipe orang yang cepat mengambil keputusan. Kata orang wanita lebih memikirkan "besok gimana" daripada "gimana besok lah". Aku akui itu benar dan sama persis dengan apa yang sedang aku rasakan.
"Saat kalian berani memilih, disanalah kalian harus bertanggung jawab atas pilihan kalian"
itu juga salah satu kutipan dari Dosen Politik sewaktu aku semester 1. Bertanggung jawab atas pilihan utama kita, dan menerima resiko apapun atas pilihan yang kita tinggalkan. Dalam hal ini, hanya seperti mengerucutkan apa yang ingin kita capai. Dan mengulas kembali niat awal kita. Terlepas dari gengsi, atau pandangan orang lain, tetaplah berpegang pada niat awal.
Mungkin aku bukanlah pakar untuk mengambil keputusan, namun aku anjurkan untuk melakukan step-step di bawah ini, jika kalian dihadapkan di dua pilihan yang kalian cintai:
1. Tulis sisis positif dan sisi negatif dari 2 pilihan.
2. Tinjau kembali niatmu mengapa kalian bisa berada di dua pilihan tersebut, dan murnikan kembali niatnya.
3. Beberapa orang sering diselimuti rasa khawatir tingkat tinggi karen atrlalu banyak memikirkan masa depan dan sedikit memikirkan masa sekarang.
4. Titik beratkan pada apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
5. Di beberapa hal, ada aspek non realistis atau bisa dibilang kurang logika untuk alasan meninggalkan suatu pilihan, namun kadang yang tidak logika itulah yang punya kekuatan lebih (mungkin khususnya dikasus saya kali ya)
6. Ada dimana saatnya, setelah kita membuat keputusan untuk meninggalkan suatu pilihan pilihan itu akan mengejar kita, dan membuat kita menyesal telah meninggalkannya. Namun, jangan gentar!!! ini adalah proses pengetesan terhadap kekuatan keputusanmu
Aku baru sadar, kalau selama ini, aku begitu galau dalam mengambil beberpa keputusan, dengan pertimbangan yang macam-macam untuk kedepannya. Namun, hidup ini hidupmu kawan!! Biarkan ia berjalan sesuai garisnya, dan nikmati detik-demi detiknya!!! jANGAN PERNAH MAU DIPERBUDAK OLEH KEINGINAN DAN MIMPI-MIMPIMU SENDIRI!!! hingga kau melupakan orang-orang disekitarmu, juga dirimu.
@105 Gedung FISIP 15.25
Pada hari Sabtu, 10 November 2010 kemarin reporter pioneer 2010 mendatangi kediaman Om Didi Petet dikawasan Bambu Apus, Jakarta Selatan. Walau sempat menunggu, kami pun disambut ramah oleh Om Didi Petet yang sedang kedatangan tamu sore itu. Aktor kawakan yang bernama asli Didi Widiatmoko adalah Duta Kereta Api sejak bulan April lalu. Kereta api sebagai solusi bagi transportasi masyarakat Indonesia khususnya untuk mengatasi kepadatan jalan raya ini sangat dibutuhkan dimasa mendatang. Yuk kita telusuri lebih dalam..
R (Reporter) : Anyway, kok bisa sih Om jadi Duta Kereta Api? O (Om Didi Petet) : Saya sendiri juga nggak tahu, kebetulan saya ditunjuk oleh direktur PT. KA, dan saya mau. Lagipula dari kecil saya suka gratis naik kereta, karena bapak saya kerja di PT. KA dan sampai sekarang, sama masih gratis kalau naik kereta.
R : Menurut Om, apa keuntungannya naik kereta?
O : naik kereta apai itu sebenarnya lebih efisien dan ekonomis dibandingkan naik kendaraan umum untuk menempuh perjalanan jauh. Karena akhir-akhir ini industry perkereta apian melemah, jadi saya harus membangkitkan lagi semangat masyarakat untuk naik kereta.
R : Pas banget nih, Om jadi duta kereta api, plus tema majalah kita seputar travelling. So, om suka travelling dong?
O : Pastinya saya doyan banget travelling. Biasanya sih waktu shooting di berbagai kota dan Negara, saya sempetin deh buat travelling.
R : Wah, menurut Om, tempat shooting yang paling berkesan sekaligus yang asik buat travelling dimana?
O : Waktu saya shooting Katika Cinta Bertasbih di Mesir, saya tercengang dengan pkemajuan peradaban Mesir yang luar biasa sekali. Piramidanya megah, dan kalian tahu? Koleksi museum disana ada 4 juta item. Saya salut dengan pemikiran orang-orang terdahulu yang bisa mempertahankan sejarahnya dengan car amembuat mumi dalam segala hal. Bayangkan, bukan hanya manusia saja loh, tapi mulai dari telur, burung, ayam, samapi anjing. Yang paling berkesan adalah kesempatan saya sata melihat langsung mayat Fir’aun.
R : Selain itu, hal menarik apalagi yang Om temuin?
O : Di sana saya juga melihat perhiasan-perhiasan ratu-ratu Mesir kuno-seperti anting, gelang, kalung yang kembali trend sekarang. Karena perkembangan model memang selalu berputar.
R : Ada makna sendiri nggak, menurut Om?
O : Ya sangat luar biasa. Yang jelas, kalau kalian berkesempatan kesana, kalian harus mengunjungi museum-museumnya dan melihat peradaban masyarakat Mesir kuno. Kalian juga harus lihat piramidnya! Pasti akan takjub!
R : Doain aja deh Om. Oh ya, kalau masalah wisata kulinernya gimana Om?
O : Waah, sebenarnya kulinernya dulu yang paling utama. Rugi kalau saya nggak mengunjungi kuliner di suatu kota, makanya badan jadi seperti ini. Pernah saya ke Maroko dan mencicipi makanan khasnya, yang uniknya makanan tersebut terbuat dari beras yang ukurannya lebih kecil dari beras-beras Indonesia.
R : Jadi pengen nyoba makannanya. Tapi Om pernah kesulitan dengan ibadah saat di luar negeri nggak?—terutama di negeri yang mayoritas non muslim?
O : Menurut saya, nggak ada maslaah ya untuk sholat. Karena Islam itu memudahkan kita untuk beribadah, dengan menjama’ sholat. Yang paling sulit itu beradaptasi saat puasa. Sebab di luar negeri itu waktu magribnya panjang. Sedang subuhnya pendek.
R : Wah, seru ya Om, bisa kerja sambil travelling juga. Any way, Om kan udah membintangi 29 film nih, belum lagi sinetron ana teater dramanya. Dengan setting dan karakter yang berbeda-beda. Apalagi waktu itu kita empat lihat Om di film Pasir Berbisik settingnya di pemukiman kumuh kan Om? Apa sih tipsnya biar bisa all out?
O : Saya memainkan sebuah karakter dalam sebuah film itu seperti mengajari saya memahami berbagai karakter orangd alam berbagai tingkatan hidup. Dari sinilah kita lebih bisa memahami hidup, karena sudah tahu banyak bagaimana menghadapi kehidupan dari berbagai sudut pandang manusia.
R : Wah, bener juga ya Om, lewat acting kita jadi tahu susahnya jadi tukang sapu, senengnya jadi direktur. Bahkan profesi lainnya. Ada pesen nggak Om, buat santri-santri DN biar bisa sukses kayak Om.
O : Sebenarnya ada fenomena yang menarik dari pesantren-seperti Wali Band. Mereka smeua dari pesantren kan? Jadi kalau kita punya kemauan keras dan berdoa, maka akan dimudahkan oleh Allah. Karena nggak ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa. Cuma kadang kita sendiri yang nggak percaya sama doa kita. Begitulah dialog singkat reporter Pioneer dengan Om Didi Petet. Keren kan Om Didi Petet ini? Duta kereta api yang suka travelling. Yuk kita travelling naik kereta api!!!
Exclusive interview with professional Actor's Indonesia Didi Petet publish on Pioneer Magazines 2011 (Darunnajah Student Magazine)
Reported by : Masmuhah, Azizah Fajar, Novita Akria
Photographer : Siti Jihan Mar'ati
Apa yang kau minta kemarin Cha? Kesibukan bukan? untuk membuatmu tetap bertahan di tempat ini. Apalagi? fasilitas? tunjangan? smeua yang kau minta kini Ia kabulkan, dan kau terus mengeluh akan semua itu? Manusia macam apa kau Cha? Mungkin pembelajaran ini memang butuh waktu untuk menyelaminya. Kesibukan duniawi yang mengalihakn banyak fikiranku, dari jalan utama aku hidup sekarang. Banyak lubang dan luka dalam diriku yang membuatku begitu hina untuk terus bertahan. Tapi maslaahnya adlah orang-ornag yang ada disekelilingku, yang memperjuangkanku untuk terus bertahan. Aku baru merasa bahwa selama hampir 1 bulan kesibukan yang dikabulkan olehNya kini memperbudakku, lebih dari mimpi-mimpiku sendiri. to be continue