Mudah saja bagiku menjadi marah dan kesal, jika sesuatu datang, bukan karena inginku. Aku melayani marah dan kesalku, hingga terkuras semua. Seolah tidak ada lagi kebaikan dari yang datang padaku itu.
Sungguh, aku malu. Pada daun yang senantiasa membesarkan namaMU, angin yang selalu bertasbih dan burung yang tak pernah absen berkicau tentang kemuliaanMU.

Dan aku, dengan nikmat berlimpah dan KAU ciptakan jauh lebih sempurna daripada daun, angin dan burung, begitu kufur dan lumpuh berpikir bahwa semua datang hanya karena kebaikanMU saja. Jika saja aku ingat, bahwa apapun dan siapapun yang ada di depanku, sesungguhnya hanyalah antara KAU dan aku. Jika saja aku selalu ingat, KAU saja cukup bagiku, maka tak perlu keluh kesah itu.
Jika saja aku ingat untuk menghadapinya selalu dengan senyum untukMU, bersamaMU dan mengembalikan padaMU, tentu tidak ada takut dan khawatir ini.

Namun, wahai Yang Mulia, aku yang hina ini, kembali alpa melihat, bahwa semua ‘jika saja’ ini, tak lain bentuk kekufuranku yang halus. Tak layak lah aku berjika-maka, karena apapun yang ada, hanya bentuk cintamu, mengajariku, untuk rendah hati, tetap menghamba pada semua kemuliaanMU.
Akhirnya, hanya syukur saja lah yang pantas terucap.


-Rima Olivia- 
visit http://www.rimaolivia.com/?p=200 


A Thousand Years Part 2 With Lyric(Scene Twilight-Breaking Dawn) Christina Perri Feat Steve Kazee 

The sweet song ;) 





download this song here

















Betapa mudahnya lisan mengeluarkan ribuan alasan
Betapa mudahnya mata memandang alam nan indah
Betapa ringannya tangan untuk merangkul semua makhluk

Sesederhana itukah?

Tak ada hak apa-apa bagiku
tanganmu tetap tanganmu..
bibirmu tetap bibir mu..
matamu tetap matamu...

Aku sempat berbohong beberapa hari yang lalu ...
Sebenarnya saat itu aku sudah mempercayaimu..
Tapi sepertinya kini sudah tidak sama sekali....


Langit yang dulu redup, nampaknya harus menentukan pilihan..
akan bersinar terang kah
Atau akan menjadi malam yang gelap

Setiap jalan pasti ada kerikil,
Setiap perjalanan pasti ada pelajaran
Setiap percobaan pasti ada kesalahan
Setiap kesalahan pasti juga ada pelajaran
Kau berani memilih saja itu sudah bagus
karena setelah itu kau akan tau, penyesalan atau kesenangan yang di dapat
tapi paling tidak kau sudah belajar

Semua yang terjadi pasti ada alasannya
Everythings happen for a reason
jangan terus lari dari masalah
hadapi dan kau akan belajar
sekali lagi, paling tidak kita sudah berani untuk belajar

Semuanya nampak semu
BAyangan-bayangan indah hancur berkeping-keping
tapi ternyata kepingan bersatu dengan kepingan lain dan membentuk bayangan indah kembali
Sampai jumpa di skenario Tuhan selanjutnya...

Dosen terus menerangkan
para mahasiswa mendengar dan sesekali bertanya saat ada yang ganjil
namun ada yang lain di kelas ini
entahlah
suatu yang hilang
dibalik tawa yang menggelegar
dibalik otak yang diperas untuk menyelesikan tugas
dibalik diamnya bangku dan kursi kelas

semua nampak baik-baik saja
pagi ini berjalan seperti pagi-pagi sebelumnya
namun diam ereka kini lain
namun tawa mereka kini lain
dan semangat mereka pun kini lain

Diam mereka penuh dengan pikir
antara tugas kuliah, kegiatan kampus ataupun memikirkan seseorang
Yang entah hilang terbawa angin
Atau eksistensinya ada namun jiwanya hilang

Mana kata-katamu tentang persahabatan di awal kita bertemu,,
mana rajutan mimpi-mimpi masa depan kita yang pernah kita buat
jika pada akhirnya kau menyerah sampai sini
padahal, perjalanan ini masih begitu panjang,,
dan terllau menakutkan untuk kulalui sendiri,

Doakan aku
Doakan aku dalam berjuang
Kita berada di garis start yang sama
namun terbisan di jalur yang sangat berbeda
kuharap kita akan bertemu di garis finish yang sama, suatu saat nanti...

maafkan semua keegoisanku,
maafkan semua ketidak pengertianku,,
maafkan semua kekhianatanku padamu,,,
tak ada yang namanya mantan Teman,..
Sampai kapanpun,,
Kau pernah mengisi hari-hari ku...
dan banyak mengajariku arti hidup sesungguhnyaa
Semoga Allah menjagamu,, dalam setiap langkah,,,
Aku tau, kau lebih kuatdaripada yang kau bayangkan

ttd, temanmu
Ocha-IRIC 2011 201112
Entahlah
entahlah, akan sampai kapan.
Kuharap ini bukan sekedar keyakinan sesaat.
terlalu takut untuk berandai.
Apalagi membuat janji.
Karena semua berputar begitu cepat,
terlalu cepat untuk kuperhitungkan
Biarkan, biarkan ini mengalir mengikuti skenarionya.
Hingga waktu dan tangan Sang penentulah yang mengambil alih.
tak acuhkan semua pandangan yg muncul..
krn hanya hati tertentu saja yang mengerti dan merasa
karena bukan perkataan yang keluar ataupun perilaku yg nampak.
namun ikatannya ruhnya terasa yakin dan kuat.
semuanya nampak mudah, semuanya nampak indah,
saat ikatan itu terus terjalin dan tak terputus.
Inginku bangkit untuk sadar dg kehidupan lainnya,
namun, serbuan badainya tak mampu kubendung.
tolong aku! tapi jiwa terasa lemah untuk berpindah.
Kuat terpaut hingga saat bergeser sedikit, tak ada lg sisa energi.
waktu bukan sekedar pemandu,
pada kenangan di sebrang lautan
entah akhirnya aku akan mengerang kesakitan,
atau diam pura-pura bisu
191112

Mungkin
mungkin jika itu mungkin
walaupun mungkin kadang tak mungkin
katanya yang tidak mungkin itu mungkin
nyatanya yang tak mungkin tetap tidak mungkin
atau mungkin-mungkin, mungkin- tidak mungkin
181112
Datang dan pergi
semua berjalan begitu singkat
datang dan pergi dengan cepat
tanpa peduli keadaan dan perasaan
hingga hilang pun menjadi terang

semua rangkaian hidup akan menjadi sejarah
melaluinya semanis mungkin akan membuat sejarah yang baik
namun rencana kadang hanya rencana
mimpi tak jarang tetaplah mimpi
keindahan pun terasa hanya impian


kata-kata tak bisa di tarik
prlakuan pun tak bisa diulang
ludah sudah dikeluarkan
sedikit yang mau menelannya lagi


Semua kesalahan dan amarah berkumpul menjadi satu bola api
dan menyerang semua orang disekelilingnya
padahal siapa yang tau bahwa ada kristal didalamnya
dan hanya orang yang punya ketenangan salju
yang bisa meredakan dan mengambilnya
201112
Maaf karena baru nulis lagi, kemaren lagi sibuk UTS dan kegiatan BEM lainnya. Selalu ada pengalaman baru yang bisa diambil pelajaran ditiap harinya dalam 10 hari gue ke India kemaren. di part #1 gue udah nyeritaain gimana preparation akomodasi keberangkatan hingga pendaratan. Sekarang di part #2 ini, gue akan membahas hari pertama kita di Chennai dan semua hal baru tentang India yang baru gue tau.
Setelah mengurus syarat dan kelengkapan VoA kami di kantor
imigrasiyang kami lakukan selanjutnya adalah menuju money changer untuk menukar dollar menjadi rupee. jika di konversikan, 1 rupee = 200 rupiah. Karena ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di luar Indonesia, agak aneh memgang uang bukan rupiah. Serasa uang monopoli. :D pecahan rupee juga bermaam-macam, dari mulai 5 rupee, hingga 500 rupee. Terlihat gambar Mahatma Gandhi di semua cetakan uang kertasnya. Dibandingkan dengan Indonesia, India mempunyai perkembangan ekonomi lebih pesat dalam dekade terakhir karena bidang industri sepert perangkat lunak, jasa teknik informatika, farmasi, juga tenaga pekerja yang unggul. hingga disebut-sebut sebagai masa depan ekonomi Asia berdampingan dengan China. Selain pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara ini, perlu diingat juga bahwa India adalah negara ke 2 dnegan penduduk terpadat se dunia setelah China. Sehingga jangan terlalu optimis, anda akan berada di negara dengan ekonomi yang maju dengan berbagai fasilitas dan tunjangan teknologi yang maju di seluruh penjuru daerahnya. Karena yang kami jumpai, tak jauh beda dengan ibukota negara kita sendiri. masih banyak penduduk mereka pula yang berada di kelas menengah kebawah. Mungkin untuk menengah keatas bisa kita jumpai di kota-kota lain yang maju, seperti New Delhi, Mumbai, atau Hyderabad. :)
Setelah menukar uang , kami langsung disambut hangat oleh Bavesh Morthy, salah satu panitia konfereni yang akan memberi petunjuk kepada kami. dan taraaaa... kami menuju hotel yang sudah kami booking sejak di Indonesia dengan taksi. Taksi yang biasanya kita lihat di film-film India. :D
Selain taksi yang sering gue liat di film-film India, nggak ketinggalan pula ada kendaraan umum khas India, yaitu otto atau tuk-tuk atau kalo di Indonesia kita biasa sebut dengan Bajaj
SO, what the my first statement when take around Chennai by taxi? its the second JAKARTA!!!! Suasana yang terlihat tidak jauh dari Jakarta! Walau kami datang di malam hari, namun kami benar-benar merasakan atmosfir Jakarta yang begitu kental. Panas, ramai, kendaraan memnuhi jalan, konstruksi gedung dan jalan yang belum jadi, fly over yang sesak, pedagang kaki lima yang berjejal sepanjang jalan, mobil yang parkir sembarang, kerlip lampu beberapa gedung yang tingginya tak beraturan. Its really Jakarta!!! hanya saja papan-papan pertokoannya saja yang berbeda ditulis dengan bahasa hindi. Ya, ternyata Chennai adalah negara tersibuk 5 kali lipat ketimbang Jakarta!!!
Farah, k Amar and k Lili dalam taxi
Keadaan bngunan-banguunannya
ini Argo yang dipasang di bajaj
Selain, bajaj, dan taxi, bis juga ada. namun, gue gak pernah naik, karena terlihat seperti 510 (CIputat-Kp. rambutan) berjubel puluhan orang hanya saja bedanya kapasisitas bisnya lebih besar ketimbang kopaja-kopaja Jakarta. Harganya pun lebih murah, hanya 3 rupee=600 rupiah. Ini tiketnya. Ka Amar dan k Andri sempat menaikinya.
Kalian lihat wanita dibawah ini?? coba tebak siapa????? ini adalah salah satu banci India looh... amati lagi deh, ;)
Hotel Malikaa yang kami tempati bukan lah hotel mewah berbintang, sekitar 2 jam kami tempuh dari bandara dengan taxi, dan kami harus berjalan memasuki gang yang kami lihat seperti Pesanggrahan, sejauh 100 meter. Ini keadaan gang tersebut.
Welcome to Malika residence!!!
Ini keadaan kamar kami, hotel ini cukup murah, sehingga fasilitasnya terbatas, no ac, tapi ada wifi. itu sanagt menguntungkan, bagi kami. koneksi wifi bisa menjadi fasilitas yang paling dicari sepanjang perjalanan kami, karena paket bb juga bisa on, dan kita bisa berkomunikasi dg keluarga/teman di Indonesia. Well, karena India khas dengan bau bawang dan dupanya. Kami sempapt membuka pintu kamar hotel selama satu jam, dan menyemprotkan parfum ke ruangan. AGar bau dupa yang menyengat hilang. Rasanya sanga aneh
karena udah malem, to be continue... besok ya... pisss!! :)
Firsly, i just want to raise a big praise to my Lord Allah Subhanahu Wata'ala, who allowed me to finish this long trip with my great family delegates of Indonesia. Without His bless, and luxurious, i am nothing at all.
Secondly, to my lovely big messenger Prophet Muhammad SAW, who always accompany me and you all as His beloved Ummah antil the End of the day. Without you, My Prophet, i am lost! surely.
Then, my big family, my mom-dad, my grandma and all my uncles and aunts that i ever had Who gave big support materials, and prays for me all the time. and also my proudly friends, (IRIC 2011, HI UIN 2011, 34 graduate Darunnajah, Sabilussalam 2011,Teen's, and other which cannot i mentioned one by one) without all your support i cant do anythings.
okey, lets to the point. i never thought that India will be the first country that i visited. in my 10 big plans 2012, Japan is my first destination. but actually, its not a big matter for me. Well, i go there with my incridible delegates from UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, They are Andri Zainal (My perfectionist Head delegates), Amrullah (his soul mate), Mike Martaleta, Farah Dina, Dicky Afriawan, me and Lily (she is a UNPAD's student who join our delegate team)
(here we are)
okey, sekarang kita pindah bahasa ke bahasa purba kita saja. gue cuma mau nge share gimana perjalanan kita kemaren yang penuh perjuangan, tawa tangis, lapar-kenyang, lari jalan, dibantu, membantu, jadi orangkaya ampe gembel internasional. banyak pertanyaan yang muncul setelah gue pulang. gue bakal jelasin acara dan gimana perjalanan gue selama kurang lebih 14 hari ini.
(ini jadwal itinerary kita)
1. Ngapain di India???
okey, firstly, tujuan utama kita adalah mengikuti ajang MUN yg diadakan oleh CBIT (CHaitanya BArathi Institute of Technology) Hyderabad. Udahpada tau MUN itu apa? MUN itu Model Unted Natios. bahasa awamnya kayak simulasi sidang pbb yang diikuti oleh mostly, mahasiswa dimana disana bakal terlatih speech, lobbying, debating, dan nambah pengetahuan kita banget tentang international issues. karena of course bahan diskusi kita adalah masalah2 internasional yg lagi hot news banget. Di anak2 fisip acara sejenis MUN itu sudah biasa. banyak diadakan di lokal kampus, antar kampus, hingga luar negeri. Contoh MUN di dalam negeri yang bisa diikutin IndonesiaMUN, JakartaMUN, NusantaraMUN. buat yang newbie atau baru tertarik dengan ajang ini, coba aja, di search di google, dg kata kunci itu. Dan yang kita ikutin sekarang adalah MUN internasional yang bertepatan di India.
Trust, this is my firs MUN, my firs internationalMUN, and my first go abroad. So, ternyata banyak banget benefit yang kita dapet dari acara beginian. experience pasti, temen dr berbagai negara itu yang paling penting, pelajaran bagaimana speech yang bener, debate yang keren, research and analyze problem gimana. pokonya bagi siapapun yang punya cita2 jadi diplomat, atau mau jadi dubes dan sejenisnya. you have to try this event guys!!!!
2. Dapet duit dari mana?
Untuk acara seperti MUN (Model United Nations) ini, bakal ada biaya pendaftaran untuk makan dan akomodasi secara konferensi. Pada CBIT MUN ini, para international delegates diharuskan membayar sebesar 250ribu rupiah. Ini agak sedikit berbeda dengan domestic delegates, mereka agak lebih mahal. karena prefer kita negara asia seperti india. Tentunya budget kita tidak semahal MUN di Eropa dan Amerika. Karena kita pergi sebagai tim, jadi jauh-jauh hari kita sudah mempersiapkan puluhan proposal yang disebar ke berbagai instirusi dan perusahaan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Diantara kami adapula yang mengajukan proposal individu ke daerah masing-masing atas nama putra daerah. Dan alhamdulillah, proposal kami tembus di beberapa instansi. Namun, dana proposal tidaklah mencukupi biaya tiket dan akomodasi selama 2 minggu disana akhirnya, untuk melengkapinya, kami putuskan untuk memakai uang pribadi kami masing-masing.
Gue sangat bersyukur karena punya head delegates yang keren banget. Namanya Andri Zainal semester 7 HI. Dia perfectsionis korelis, emang cocok jadi leader. Semua booking tiket pesawat pp dan booking hotel + kereta dia handle semua. Dan beres.
So far, jumlah 27 juta sekian itu, dibagi 7 jadi sekitar, nggak sampe 4 juta per orang. tu barutiket pesawat. Kalo di hitung-hitung bersih, + biaya tiket kereta , makan dan sedikit oleh2, perorang menghabikan 5-6 juta (itu sudah termasuk tiket pesaat yang terlampir di atas ya). Uang sponsor sendiri, kita gunakan untuk visa on arrival, akomodasi, dan booking hotel. Surely, acara MUN kayak gini, nggak ada kerjasama anatar kampus sama sekali. Ini murni inisiatif organisasi kampus, atau bahkan individual mahasiswanya sendiri. Jadi tidak ada kontrak UIN selalu kirim delegasi di setiap tahunnya. Biayanya pun sejujurnya murni dari mahasiswa, di acara-acara Mun internasional sebelumnya, tidak sedikit dari mahasiswa yang murni 100% dengan biaya sendiri. Hanya jika memang ingin agak ringan, proposal sangat membantu sekali dalam permasalahan finansial.
3. Lets Trip!
Karena konferensi berlangsung sejak 30 Agustus hingga 2 September, jadi kita putuskan untuk berangkat pada tanggal 28 Agustus. Karena ini masih di bulan syawal, h-1 sebelum keberangkatan aja, anggota delegasi kita masih terpisah di kampung masing2. Gue sendiri baru menginjakkan kaki di Ciputat tanggal 27 Agustus, setelah 1 bulan uzlah Romadhon hingga hari raya di bumi permai Jember, Jawa Timur. Well, kami berangkat pukul 4 pagi ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, tiap orang dari kami bawa satu tas/koper ukuran kabin, juga ada 1 koper besar bersama untuk ditaruh di bagasi. Karena pesawat yang kami ambil dengan budget seminim-minimnya, jadi kami harus transit dulu di Kuala Lumpur, baru kemudian langsung ke India.
FYI : sebelum check in, karena kita dianter pake mobilnya farah, eh saudaranya bawain kita rengginan seplastik gede. Mau nggak mau kita bawa aja deh di pesawat.
#Rengginan
Finally saat menunggu di Kuala Lumpur selama kurang lebih 3 jam, Rengginan itu berguna juga kami makan untuk mengganjal lapar. Ternyata tidak Cuma sampai disitu umur si rengginan, karena kami masih terus memakannya hingga detik-detik terakhir kepulangan kami menuju Indonesia. Dari mulai perjalanan kami di kereta selama 19 jam dari Chenni-Hyderabad, Hyderabad-Agra, Agra-Lucknow, hingga pada titik penghabisan saat gue makan nasi briani terakhir di New-Delhi. Kami juga sering menawarkan rengginan itu ke teman2 baru kami di kereta, mengenalkan bahwa ini makanan tradisional indonesia. Eh ternyata ada juga makanan tradisional India sejenis ini. Selain sebagai cemilan ringan, rengginan itu sanagt lah penting bagi kami untuk mengganjal lapar, karena tidak semua makanan India bisa diterima oleh perut kami. Bukan tidak semua, api hampir semua. Mereka menggunakan banyak sekali bawang bombai dalam makanan mereka. Dan itu terasa sanagt aneh dan asing di lidah indonesia.
#Keberangkatan 28 Agustus 2012
Kami take off dari Soetta sekitar jam 7.30 dan tiba di KLIA (Kuala Lumpur International Airport) sekitar jam 08.30, dengan Mandala Airlines. Kemudian kami sempat branch (Breakfast+Lunch) di sana dan menunggu beberapa jam, karena keberangkatan kami sekitar pukul 16.00 sore. Well, kami pun lepas landas dengan Air Asia menuju Chennai-India selama 4 jam.
#Visa on Arrival (VOA)
Masalah visa adalah masalah terbesar kami sejak awal, karena tujuan kami disana konferensi MUN ternyata dari kedutaan India meewajibkan kami untuk membuat Visa Konferensi seharga 1.000.000 rupiah. Dan itu sangatlah mahal bagi kami, akhirnya dengan kebulatan tekad kami sepakat untuk menggunakan visa on arrival yang kami urus di Chennai. Dengan sdikit berkilah bahwa alasan utama kami ke India adalah holiday. Visa on Arrival India sekitar 600.000 rupiah, itu sangatlah menghemat, uang bersama kami. Awalnya kami sanagtlah deg-degkan dan takut, karena kabarnya pmbuatan VoA ada sesi wawancara satu persatu. Otomatis, kami harus menyusun strategi yang kompak agar tidak dicurigai apa-apa. Tapi ternyata, alhamdulillah, setiba kami di Chennai, kami dengan mudah membuat VoA tanpa harus diwawancarai satu persatu, cukup head delegates kami saja yang ditanya apa dan maksud tujuan ke India. Dan kami tinggal mengisi form VoA dengan lengkap dan sama satu sama lain.
Selepas lolos dari kantor Imigrasi Bandara Chennai, kami pun belum tenang, karena tidak tahu akan ke hotel menggunakan apa dan dengan siapa. Untungnya, ketika kami keluar dari bandara, ada sesosok pemuda India berkaos biru dengan lantang berteriak, “Endrii.... Endrii...” sontak kami terkejut, dan tentu saja, yang dipanggil itu adalah head delegates kami kak Andri. Ternyata itu Bavesh, ya, dia adalah salah satu panitia CBITMUN yang ternyata sudah berjanji akan menjemput kami di bandara. Kami pun bersyukur lega. Tak lama kemudian, kami sudah duduk di dalam taksi India seperti taksi di film-film bollywood yang sering kita tonton dahulu. Tak ada ac disana, tak ada radio yang terdengar pula. Namun, secara pelan-pelan kami pun disadarkan, “yeah... we are in India now, guys!”
to be continue...
Jejak pertamaku di kampus ini adalah pada saat aku ingin membeli satu kitab untuk keperluan pondokku setahun yang lalu. Tak ada chemistri apa-apa yang aku rasakan. Semua nampak biasa-biasa saja dan panas pastinya. Sampai akhirnya skenario Tuhan membawaku untuk menuntut ilmu di kampus yang banyak disebut orang sebagai kampus peradaban ini.
Jika banyak para pakar Islam masyarakat Indonesia mayoritas taklid terhadapa semua aspek ajaran-ajaran ibadah, bisa dikatakan benar. Aku lahir di keluarga muslim, aku megikuti bagaimana ayah dan ibuku sholat , bagaimana guruku mengaji, dan bagaimana mereka bergaul dan berpakaian. Konsep taklid disini berupa tarbiyah. Dimana setiap anak akan mengikuti segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya.

Lalu menginjak remaja ia akan menikmati apa yang ia ikuti sedikit demi sedikit meski belum mengenal jati diri dan tujuan hidup sendiri. Masa-masa ransisi remaja menuju dewasa inilah yang menurut saya bisa disebut masa pencarian Tuhan. Dimana berbagai ideologi ajaran dari lingkungannya akan datang dan pergi. Jika ia tidak punya pedoman yang kuat di masa kecilnya, bukan tidak mungkin ia akan gampang terpengaruh dan terombang-ambing mana jalan yangpaling benar. Pada masa inilah, ada yang sukse, ada yang tidak. Mulai mmnyadari eksistensi keberadaan Tuhan dengan berbagaimacam cara dialognya, cobaannya dan tanda-tandanya.
Mahasiswa dan mahasiswi yang sibuk hilir mudik keluar masuk kampus dengan pakaian yang mengidentitaskan dirinya masyarakat universiatas Islam sangat majmuk. Wajar jika sebagian pengamat menilai UIN adlaah kampus peradaban. Ia layaknya miniatur Islam Indonesia. Indonesia dengan negara penduduk terpadat ketiga yang mayoritas muslim ini, aku fikir penuh berkah. Sumberdaya alam yang melimpah, tak ada kekeraan besar antar umat beragama dan kehidupan berbangsanya yang plural dan bebas.
Di kampus ini, berbagai macam penampilan bisa kitaa lihat, berbagai macam corak ideologi bisa kita temukan. Ada yang bercadar, ada yang jilbaber, ada yang biasa saja, ada pula yang menjadikan hijab sebagai formalitas akademik saja. Ada yang berjenggot, ada yang selalu pakai peci, ada yang pakai kaos saja, bahkan ada pula yang mirip preman gondrongnya. Berbagai macam karakter mahasiswa dengan title islam yang sama di KTP mereka masing-masing.
Jika kita ingin telisik lebih dalam, ormas-ormas Islam pun hidup dan berkembang di sini. Sebut saja 2 Ormas Islam Besar, NU dan Muhammadiah dengan gerkaan mahasiswanya yang biasa disebut HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), dan IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiah), lalu disusul dengan Organisasi Internasional Hizbut Tahrir, LDK (Lembaga Dakwah Kampus), FPI (Front pembela Islam)bahkan jaringan yang banyak pakar berpendapat dianut oleh beberapa dosen-dosen UIN sendiri, yaitu Jariangn Islam Liberal. Ormas-ormas ini sudah tidak asing lagi di telinga para mahasiswa UIN.
Jika ditinjau dari segi kemajemukan, ormas-ormas ini begitu komplit memenuhi fungsinya masing-masing. Ada yang fokus dalam kajian, ada yang tugasnya memegang pedang, ada yang fokus pada pendidikan, ada pula yang mengutamakan muamalah dan syariatnya. Mereka memenuhi fungsinya masing-masing sehingga terlihat komplit dan seimbang. Namun, faktanya adalah tak jarang dari ormas-ormas tersebut malah menggembosi satu sama lain, akhirnya timbullah perpecahan antara kelompok dalam umat islam itu sendiri. Seharusnya ormas-ormas Islam ini bisa bersinergi satu sama lain untuk menguatkan pondasi Agama yang sudah tertanam sejak dahulu.
Sangat terlihat jelas, saat isu kenaikan harga BBM beberpaa bulan yang lalu, tiap-tiap ormas melakukan aksi untuk menunjukkan eksistensinya masing-masing dengan cara yang berbeda-beda. Dengan satu tujuan, tapi cara yang berbeda. Refleksi yang hampir sama dengan pergerakan ormas-ormas Islam di Indonesia sendiri saat mereka serempak untuk menolak kedatangan Lady Gaga, salah satu penyanyi kontraversional dunia beberapa minggu yang lalu. Dimana semua elemen masyarakat Islam serasa bergerak beriringan menjunjung satu tujuan. Jurnalis-jurnalis Islam berjuang lewat opini-opini di media massa, Ormas Islam berperan dalam lobi dan aksi, kemudian PKS dan PPP sebagai partai Islam jaga gawang di DPR. Semua nampak indah saat bersinergi untuk satu tujuan. Dan akhirnya mereka pun berhasil menolak Lady Gaga. Mungkin beberapa tahun yang lalu, atau bahkan hingga sekarang, beberapa masyarakat melihat UIN dengan sebelah mata dan ketakutan. Ketakutan akan kesesatannya, keliberalannya, keradikalannya, dan lain sebagainya. Padahal, jika mereka ingin menilai mereka harusnya sudah merasakan. Tidak bisia opini dijadikan pendapat yang valid jika belum ada pembuktian yang jelas. Jika pun mereka sudah mendapatkan bukti-bukti akan hal itu, harap ditinjau lagi bahwa satuan tidak bisa menjadi indikator untuk keseluruhan. Melihat keragaman yang majemuk seperti ini. Intinya, kembali ke diri kita masing-masing, pada masa-masa menuju kedewasaan dan pencarian Tuhan ini, manakah ideologi yang menurut kita baik, ikuti saja secara tegas dan konsisten. Yang Kafir sudah jelas salah, tapi yang munafik itu yang lebih membahayakan.
Aku sendiri sekarang sedang dalam masa penjajakan untuk mengetahui semua ideologi-ideologi ormas tersebut. Lewat seminar-seminar yang diadakan, buku-buku yang dibagikan, dan kajian-kajian khusus yang radikal. Semua tergantung bagaimana kita bisa menyaring informasi yang masuk dalam otak kita.
Wallahua’lam Bissowab.
Mungkin saat kita membayangkan apa yang kita inginkan, lalu menorehkannya disebuah kertas, secara tidak langsung alam juga mencatatnya. Paling tidak niat kita sudah diungkapkan, bukan hanya planning. Banyak pemimpi sukses, tapi banyak pula pemimpi yang hanya terus bermimpi.
Selepas SMA aku makin banyak belajar, arti bermimpi yang tak sesederhana seperti yang kubayangkan, arti perjuangan yang tak seseru apa yang aku fikirkan, arti pengorbanan dan ketegasan dalam mengambil 2 buah keputusan yang krusial. Seringkali kita dibuat jatuh, saat kita merasa perjuangan kita sudah dititik akhir, itulah gunanya bersabar. SABAR adalah kata yang paling aku benci dahulu, namun begitu aku gemari sekarang. Tanpa bersabar kita tak kan bisa bersyukur, tanpa bersyukurpun kita tak kan bisa menjadi sabar.
Sekarang adalah proses untuk merajut, benang-benang harapan lama yang mulai pupus dengan situasi yang berbeda. Aku membuat kesimpulan, sebulan ini setelah mengalami berbagai peristiwa dan kegiatan yang membuatku mendapat banyak pelajaran. Saat kita mengenali diri kita, secara langsung ataupun tidak, alam pun akan menarik materi-materi sehingga mendukung diri kita seperti apa yang kita fikirkan. itulah gunanya berpositif thinking itu penting. mengapa selalu ada ruang keraguan dalam harapan kita walau itu sedikit, ya berarti itu namanya belum optimis. KArena optimis, memang sudah tidak ada lagi celah keraguan.
Mungkin ini yang aku alami, berubahnya planning awal menjadi sesuatu yang setara dengan planning awal. apakah kalian mengalami hal demikian juga?? Sejak SMP, ya, sejak SMP, i never achieve what i want, tapi selalu ada pengganti yang tak terduga-duga yang bisa setara dengan apa yang aku mau.
Childhood layaknya berjalan begitu cepat. Aku merasa tidak banyak berusaha, namun mendapat hal-hal yang tak terduga-duga. Namun sekarang, usaha itu makin dewasa semakin nyata. Andai kata formula jika 1 + 1 = 2, hidupku akan berkata lain, 1 + 1 = 5/5/6/7/0 dans eterusnya. HAsilnya selalu beda dengan ketentuan dan jalan yang sudah aku rencanakan. Nah, mungkin itu kuncinya!!! Otak kanan adalah orang yang tak pernah teratur, tak pernah sesuai jadwal, dan tak terduga-duga!!!
Life is too beautiful for cry, karena begitu banyak waktu yang terbuang jika kita terus menyesali kegagalan kita, kekecewaan kita, dan kegembiraan kita yang terbuang.
And Its too short for laugh, because we only life for once, and do it best!!! karena kau tidak akan bisa mengulanginya.
This is my new dream board!
"Pilihan Adalah salah satu dari rangkaian hidup"
Begitulah seorang kakak yang berkata padaku. Yah, dalam semua perjalanan kita kita akan selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Ya dan tidak, masuk atau keluar, ambil atau tinggalkan, cinta atau benci dan lain sebagainya. Aku bukanlah tipe orang yang cepat mengambil keputusan. Kata orang wanita lebih memikirkan "besok gimana" daripada "gimana besok lah". Aku akui itu benar dan sama persis dengan apa yang sedang aku rasakan.
"Saat kalian berani memilih, disanalah kalian harus bertanggung jawab atas pilihan kalian"
itu juga salah satu kutipan dari Dosen Politik sewaktu aku semester 1. Bertanggung jawab atas pilihan utama kita, dan menerima resiko apapun atas pilihan yang kita tinggalkan. Dalam hal ini, hanya seperti mengerucutkan apa yang ingin kita capai. Dan mengulas kembali niat awal kita. Terlepas dari gengsi, atau pandangan orang lain, tetaplah berpegang pada niat awal.
Mungkin aku bukanlah pakar untuk mengambil keputusan, namun aku anjurkan untuk melakukan step-step di bawah ini, jika kalian dihadapkan di dua pilihan yang kalian cintai:
1. Tulis sisis positif dan sisi negatif dari 2 pilihan.
2. Tinjau kembali niatmu mengapa kalian bisa berada di dua pilihan tersebut, dan murnikan kembali niatnya.
3. Beberapa orang sering diselimuti rasa khawatir tingkat tinggi karen atrlalu banyak memikirkan masa depan dan sedikit memikirkan masa sekarang.
4. Titik beratkan pada apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
5. Di beberapa hal, ada aspek non realistis atau bisa dibilang kurang logika untuk alasan meninggalkan suatu pilihan, namun kadang yang tidak logika itulah yang punya kekuatan lebih (mungkin khususnya dikasus saya kali ya)
6. Ada dimana saatnya, setelah kita membuat keputusan untuk meninggalkan suatu pilihan pilihan itu akan mengejar kita, dan membuat kita menyesal telah meninggalkannya. Namun, jangan gentar!!! ini adalah proses pengetesan terhadap kekuatan keputusanmu
Aku baru sadar, kalau selama ini, aku begitu galau dalam mengambil beberpa keputusan, dengan pertimbangan yang macam-macam untuk kedepannya. Namun, hidup ini hidupmu kawan!! Biarkan ia berjalan sesuai garisnya, dan nikmati detik-demi detiknya!!! jANGAN PERNAH MAU DIPERBUDAK OLEH KEINGINAN DAN MIMPI-MIMPIMU SENDIRI!!! hingga kau melupakan orang-orang disekitarmu, juga dirimu.
@105 Gedung FISIP 15.25
Pada hari Sabtu, 10 November 2010 kemarin reporter pioneer 2010 mendatangi kediaman Om Didi Petet dikawasan Bambu Apus, Jakarta Selatan. Walau sempat menunggu, kami pun disambut ramah oleh Om Didi Petet yang sedang kedatangan tamu sore itu. Aktor kawakan yang bernama asli Didi Widiatmoko adalah Duta Kereta Api sejak bulan April lalu. Kereta api sebagai solusi bagi transportasi masyarakat Indonesia khususnya untuk mengatasi kepadatan jalan raya ini sangat dibutuhkan dimasa mendatang. Yuk kita telusuri lebih dalam..
R (Reporter) : Anyway, kok bisa sih Om jadi Duta Kereta Api? O (Om Didi Petet) : Saya sendiri juga nggak tahu, kebetulan saya ditunjuk oleh direktur PT. KA, dan saya mau. Lagipula dari kecil saya suka gratis naik kereta, karena bapak saya kerja di PT. KA dan sampai sekarang, sama masih gratis kalau naik kereta.
R : Menurut Om, apa keuntungannya naik kereta?
O : naik kereta apai itu sebenarnya lebih efisien dan ekonomis dibandingkan naik kendaraan umum untuk menempuh perjalanan jauh. Karena akhir-akhir ini industry perkereta apian melemah, jadi saya harus membangkitkan lagi semangat masyarakat untuk naik kereta.
R : Pas banget nih, Om jadi duta kereta api, plus tema majalah kita seputar travelling. So, om suka travelling dong?
O : Pastinya saya doyan banget travelling. Biasanya sih waktu shooting di berbagai kota dan Negara, saya sempetin deh buat travelling.
R : Wah, menurut Om, tempat shooting yang paling berkesan sekaligus yang asik buat travelling dimana?
O : Waktu saya shooting Katika Cinta Bertasbih di Mesir, saya tercengang dengan pkemajuan peradaban Mesir yang luar biasa sekali. Piramidanya megah, dan kalian tahu? Koleksi museum disana ada 4 juta item. Saya salut dengan pemikiran orang-orang terdahulu yang bisa mempertahankan sejarahnya dengan car amembuat mumi dalam segala hal. Bayangkan, bukan hanya manusia saja loh, tapi mulai dari telur, burung, ayam, samapi anjing. Yang paling berkesan adalah kesempatan saya sata melihat langsung mayat Fir’aun.
R : Selain itu, hal menarik apalagi yang Om temuin?
O : Di sana saya juga melihat perhiasan-perhiasan ratu-ratu Mesir kuno-seperti anting, gelang, kalung yang kembali trend sekarang. Karena perkembangan model memang selalu berputar.
R : Ada makna sendiri nggak, menurut Om?
O : Ya sangat luar biasa. Yang jelas, kalau kalian berkesempatan kesana, kalian harus mengunjungi museum-museumnya dan melihat peradaban masyarakat Mesir kuno. Kalian juga harus lihat piramidnya! Pasti akan takjub!
R : Doain aja deh Om. Oh ya, kalau masalah wisata kulinernya gimana Om?
O : Waah, sebenarnya kulinernya dulu yang paling utama. Rugi kalau saya nggak mengunjungi kuliner di suatu kota, makanya badan jadi seperti ini. Pernah saya ke Maroko dan mencicipi makanan khasnya, yang uniknya makanan tersebut terbuat dari beras yang ukurannya lebih kecil dari beras-beras Indonesia.
R : Jadi pengen nyoba makannanya. Tapi Om pernah kesulitan dengan ibadah saat di luar negeri nggak?—terutama di negeri yang mayoritas non muslim?
O : Menurut saya, nggak ada maslaah ya untuk sholat. Karena Islam itu memudahkan kita untuk beribadah, dengan menjama’ sholat. Yang paling sulit itu beradaptasi saat puasa. Sebab di luar negeri itu waktu magribnya panjang. Sedang subuhnya pendek.
R : Wah, seru ya Om, bisa kerja sambil travelling juga. Any way, Om kan udah membintangi 29 film nih, belum lagi sinetron ana teater dramanya. Dengan setting dan karakter yang berbeda-beda. Apalagi waktu itu kita empat lihat Om di film Pasir Berbisik settingnya di pemukiman kumuh kan Om? Apa sih tipsnya biar bisa all out?
O : Saya memainkan sebuah karakter dalam sebuah film itu seperti mengajari saya memahami berbagai karakter orangd alam berbagai tingkatan hidup. Dari sinilah kita lebih bisa memahami hidup, karena sudah tahu banyak bagaimana menghadapi kehidupan dari berbagai sudut pandang manusia.
R : Wah, bener juga ya Om, lewat acting kita jadi tahu susahnya jadi tukang sapu, senengnya jadi direktur. Bahkan profesi lainnya. Ada pesen nggak Om, buat santri-santri DN biar bisa sukses kayak Om.
O : Sebenarnya ada fenomena yang menarik dari pesantren-seperti Wali Band. Mereka smeua dari pesantren kan? Jadi kalau kita punya kemauan keras dan berdoa, maka akan dimudahkan oleh Allah. Karena nggak ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa. Cuma kadang kita sendiri yang nggak percaya sama doa kita. Begitulah dialog singkat reporter Pioneer dengan Om Didi Petet. Keren kan Om Didi Petet ini? Duta kereta api yang suka travelling. Yuk kita travelling naik kereta api!!!
Exclusive interview with professional Actor's Indonesia Didi Petet publish on Pioneer Magazines 2011 (Darunnajah Student Magazine)
Reported by : Masmuhah, Azizah Fajar, Novita Akria
Photographer : Siti Jihan Mar'ati
Apa yang kau minta kemarin Cha? Kesibukan bukan? untuk membuatmu tetap bertahan di tempat ini. Apalagi? fasilitas? tunjangan? smeua yang kau minta kini Ia kabulkan, dan kau terus mengeluh akan semua itu? Manusia macam apa kau Cha? Mungkin pembelajaran ini memang butuh waktu untuk menyelaminya. Kesibukan duniawi yang mengalihakn banyak fikiranku, dari jalan utama aku hidup sekarang. Banyak lubang dan luka dalam diriku yang membuatku begitu hina untuk terus bertahan. Tapi maslaahnya adlah orang-ornag yang ada disekelilingku, yang memperjuangkanku untuk terus bertahan. Aku baru merasa bahwa selama hampir 1 bulan kesibukan yang dikabulkan olehNya kini memperbudakku, lebih dari mimpi-mimpiku sendiri. to be continue
Mungkin ini kejadian yang sering orang rasakan. Memberi dan menerima. Hanya saja pengalaman yang sekarang aku rasakan ini, begitu melekat dihati dan mungkin tak akan terlupakan. Memberi adalah perkara sederhana yang bisa kita lakukan kepada siapa saja dan kapan saja. Perkar ayang mudah, tidak memakan banyak waktu, dan cepat mendapat balasan.
Sebelum membaca buku 7 keajaiban Rejeki karya Ippho Santosa, saya sudah mengerti konsep balasan dari memberi dari pelajaran ilmu agama dasar yang saya pelajari. Namun, setelah memahami aspek-aspek percepatan di buku itu, kini kenikmatannya kian terasa.
Ini beberapa kutipan yang saya kutip dari buku 7 keajaiban Rejeki: ‎
#AYO SEDEKAAAH!!!!!
Garputala dipukul, maka gemanya kecil.
Kalo gong yamg dipukul maka gemanya akan bessaaar.
Kalo sedekahnya kecil, maka balasannya akan kecil hampir2 tidak kerasa.
Kalo sedekahhnya besar ,aka balasannya akan besaaar hampir2 bikin terpelanting.
#awalnya terpaksa
#selanjutnya bisa
#akhirnya terbiasa
a: mana yg lebih baik, solat dhuha 2 atau 8?
B: 8 lebih banyak lebih baik
a: mana yg lebih baik, puasa 1 hari atau 2 hari?
B : yg 2 laah
a: nah mana yg lebih baik sedekah 2% ato 10%?
B : yang ikhlas.
Ini yang jadi masalah. Kalo urusan ikhlas itu sudah standart, mana ada ibadah g pake ikhlas? Harusnya kita naik ke tingkat selanjutnya. Seberapa sering dan seberapa banyak. Makin bamnyak ya makin baiik.
#ingin pintar? Pintarkan org lain
#ingin sukseszz? Sukseskan org lain
#ingin kaya ? Kayakan org lain.
#ingin doa terkabul? Doakan org laion.
#ingin ditolong allah? Tolonglah org lain.
Sedekah terang terangan ato diam2 itu bolehh2 saja. Yg gak boleh, terang2 an gak sedekah. Hehe
Nabi berkata : belilah kesulitanmu dg SEDEKAH
Ali said : pancinglah rejekimu dg SeDeKAH..
Nah, aku hanya ingin berbagi pengalamanku tentang konsep 10 dan 20 %.
1 bulan yang lalu hp N70 ku hilang di pasar dekat rumah. Sempet Shok. Tapi, biasalah, Ocha! Kehilangan barang itu hal biasa dikehidupannya. Ya, Aku ceroboh. Pada saat itu, hatiku tidak kecewa, sedih, murung, marah, dan lain sebagainya. Karena ku fikir. Toh, segala sesuatu yang kita punya nanti akan hilang juga. Nah, tak di duga, Ibuku begitu marah akan hilangnya hpku itu. Hingga sempat membuat hubungan kami agak tegang.
Tak tau kenapa aku begitu yakin, insya allah akan dapat yang lebih baik atas hilangnya hape itu.
Liburan kemaren 3 minggu kelewatkan di pondok. Bukan di rumah. Aku mulai membuat target, bahwa aku harus mendapatkan hp baru, tanpa sepengetahuan ibuku. Agar bisa kutebus kecerobohanku kemarin. Aku berusaha kesana kemari, ikut-ikutan teman bisnis-ternyata di ajak MLM (mau beli hape aja bingung, apalagi buat modal MLM?) ingin melamar jadi guru privat-eh ditolak karena minimal D3. Yah, berbgai usaha kulakukan demi mendapat uang untuk hp baru.. Sampai-sampai ikut-ikutan si Zara mau ngelamar jadi pelayan pizza hut (hahaaha)
Beberapa hari setelah itu, aku mengikuti seminar 7 keajaiban rejeki nya Mas Ippho di gedung pasca UGM Jakarta. Disitu aku ditampar, bahwa, lancar dan tidaknya rezeki dan nasib kita bergantung dengan baik tidaknya hubungan kita dengan orang tua. Aku menangis tersedu-sedan saat seminar itu, menginagt sikap acuh ku pada ibu kala itu, mengingat kesebalanku yang kuceritakan kepada teman-temanku atas sikap ibuku. (yang sebenarnya wajar mereka lakukan, karena siapa yang akan benar-benar menanggung hidup kita kecuali mereka? Right#?) Setelah itu, Aku langsung meminta maaf atas segala kesalahanku kemaren pada ibuku.
Semangat bersedekah kian membuncah. Apalagi setelah dapet berbagai resep dari Bang Ippho. Salah satunya pengalaman yang aku terapkan adalah metode 10% dan 20%.
Jadi, jika kita ingin mendapat uang sekian. Maka coba kita sodakoh kan 10% dari uang yang kita inginkan. Paham?
Contoh, kita ingin punya uang 10 juta.
Maka, kita harus bersedekah 1 juta dulu. Insya Allah 10 juta bakal datang.
Bagi orang otak kanan, biasanya melakuakn percepatan dengan meningkatkannya jadi 20 %.
Nah, kalo pengalamanku, kayak gini:
Karena keinginanku sekarang adalah beli hape baru. Jadi ku targetkan, aku harus punya uang minimal 1 juta. Nah, 10 % dari satu juta berapa kawan? 100rb.. ya, hanya 100rb. Tapi niatku kuubah mnjadi 20% jadi, 200rb. Oke, aku coba konsep ini
Setelah bayar uang semesteran di kampus, esoknya dengan niat menyelesaikan semua masalah yang memenati otakku kala itu, aku lempar saja beberapa puluh ribu kembalian dari bank. Aku niatkan untuk diriku, untuk saudaraku, untuk keluargaku, dan untuk segala urusanku. Setelah itu, niatku memang menginap di rumah teman lamaku. Paginya, saat aku mau pamit pulang. Surprise! Mama temanku ini, memberiku uang 2 kali lipat dari uang yang ku sedekahkan kemaren. (Setelah aku hitung2) Waw! Its really “Rezeki itu datang dari arah yang nggak terduga-duga” . Ini belum apa-apa.
Beberapa hari setelah itu, aku masih berada di sekitar kampus. Dan salah satu dari temanku, mengalami musibah. Aku dan temna-teman yang lain pun membantunya. Ku berikan beberapa lembar puluhan ribu kepadanya.
Melihat dompetkupun kian menipis, kuputuskan untuk pulang ke rumah. DI rumah keadaan jadi lebih baik. Ibuku sudah tidak membahas lagi hilangnya hpku kemaren. Aku sedikit lega. Keinginanku untuk membeli hape baru masih ada tapi tapi tak ada niat sedikitpun untuk meminta kepada Ayah dan Ibu. terlalu jaim mungkin. Karena di awal aku sudah bertekad akan membeli hape baru tanpa sepengetahuan mereka. Setelah kembali memikirkan projectku kemaren, dihitung-hitung, aku baru mengeluarkan 10% dari 1juta. Nah, tinggal menunggu pemasukan lagi ini, untuk menambahnya jadi 20%.
Detik demi detik, hari dmei hari terus berjalan. Tiba-tiba disuatu pagi, aku diajak ibuku untuk menjadi notulen seminarnya. Aku pun bersedia menerima tawaran itu. Kalian tau? Di akhir acara pihak panitia memberiku uang sebesar 1 juta atas kerja notulasiku.
Ya Allah, aku tak kuasa menahan air mata, Teori itu benar-benar bekerja dengan baik!!! Aku baru mengeluarkan 10%, tapi target itu benar-benar datang tiba-tiba. Alhamdulillahirabbilalamin!!! Syukur kupanjatkan pada Engkau Sang Penguasa Alam.
Mari berinvestasi dengan Allah!!!
Dengan modal keyakinan!!!! Ikhtiar!!! Sedekah, dan Doa!!!!
Mari kita beli impian kita !!!!
Anda harus Coba di rumah!!!
Artikel ini sudah berkali2 di re-post dimana2 blog2 orang, notes facebook, dsb. Saking terharunya saya tempel juga ah, di blog dreamer crazy. Check this out :
Berikut ini postingan menarik yang bisa menginspirasi kita semua untuk selalu bekerja keras dengan hati untuk menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik. Sekedar share. Oh ya artikel ini saya dapat dari milis tangandiatas, yang kemudian saya pos ke website untuk berbagi dan mengisnpirasi kita semua. Source : http://brosurkilat.com
Kunjungan BJ Habibie ke Kantor Manajemen Garuda Indonesia Garuda City Complex, Bandara Soekarno-Hatta 12 Januari 2012
Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya(?), Adri Subono, juragan Java Musikindo.
Kunjungan beliau dan rombongan disambut oleh President & CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di Jakarta.
Dalam kunjungan ini, diputar video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap.
Sebagai “balasan” pak Habibie memutarkan video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!).
Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini?
Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out kemudian tinggal landas secara mulus di- escort oleh satu pesawat latih dan sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung.
Dalam video tsb, tampak para hadirin yang menyaksikan di pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para teknisi IPTN. Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250.
N250 sang Gatotkaca kembali pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan..................
Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:
“Dik, anda tahu..............saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan.................“Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, .......itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur.........Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.
Sekarang Dik,............anda semua lihat sendiri..............N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?’
Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.
Dik tahu................di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia.............
Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa................
Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua.....................?
Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun.
Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”
Pak Habibie menghela nafas.......................
Ini pandangan saya mengenai cerita pak Habibie di atas;
Sekitar tahun 1995, saya ditugaskan oleh Manager Operasi (JKTOF) kala itu, Capt. Susatyawanto untuk masuk sebagai salah satu anggota tim Airline Working Group di IPTN dalam kaitan produksi pesawat jet sekelas B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130 penumpang). Saya bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai Co-Chairman Preliminary Flight Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah kepala proyek N2130 adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba terus-menerus oleh penerbang test pilot (almarhum) Erwin. Saya turut mendesain rancang-bangun kokpit N2130 yang serba canggih berdasarkan pengetahuan teknis saat menerbangkan McDonnel Douglas MD11. Kokpit N2130 akan menjadi mirip MD11 dan merupakan kokpit pesawat pertama di dunia yang mempergunakan LCD pada panel instrumen (bukan CRT sebagaimana kita lihat sekarang yang ada di pesawat B737NG). Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga mempergunakan “track ball atau touch pad” sebagaimana kita lihat di laptop. N2130 juga merupakan pesawat jet single aisle dengan head room yang sangat besar yang memungkinkan penumpang memasuki tempat duduk tanpa perlu membungkukkan badan. Selain high speed sub-sonic, N2130 juga sangat efisien bahan bakar karena mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini.
Saya juga pernah menguji coba simulator N250 yang masih prototipe pertama.................
N2130 narrow body jet engine dan N250 twin turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu.........bahkan hingga kini.
Lamunan saya ini, berkecamuk di dalam kepala manakala pak Habibie bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan yang yang sama dengan beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir.............kita tak perlu susah-susah membeli B737 atau Airbus 320.
***
Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya....................
“Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia”.
“Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,? Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten? C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis? D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!”
Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
“Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik.............organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik..................”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu ...........................
“Dik, ..........saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ...........ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya............saya mau kasih informasi........... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu........................”
Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam.............................seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.
Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan........................
“Dik, kalian tau.................2 minggu setelah ditinggalkan ibu............suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu......... Ainun......... Ainun ................. Ainun ..............saya mencari ibu di semua sudut rumah.
Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini..............’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie’.
Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus...............3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga............................”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu) ...................... ia melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun..............dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia.............
Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat............. saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia”
Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata..............................
Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui.....................
Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.
Dik, asal you tahu............semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.
Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain. Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif...................”
(pada kesempatan ini pak Habibie meminta sesuatu dari Garuda Indonesia namun tidak saya tuliskan di sini mengingat hal ini masalah kedinasan).
Saya menuliskan kembali pertemuan pak BJ Habibie dengan jajaran Garuda Indonesia karena banyak kisah inspiratif dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun yang tidak sempat menghadiri pertemuan tsb. Sekaligus mohon maaf jika ada kekurangan penulisan disana-sini karena tulisan ini disusun berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun rekaman apapun.
Jakarta, 12 Januari 2012 Salam, Capt. Novianto Herupratomo
Semuanya terlihat asing Kacau dengan persoalan masing-masing Tanpa peduli ada orang disekeliling mereka yang peduli Tanpa peduli ada orang disekeliling mereka yang terus mendoakan mereka Permasalahan yang terlalu rumit untuk dijelaskan dan terlalu sepele untuk membuat mereka hampir mati Rumit Complicated Dan yang paling ku benci adalah itu yang sekarang ada diotakku. Permaslahan besar orang lain. Aku tersiksa menjadi orang yang peduli Aku tersiksa menjadi pendengar Ini, ini yang kusebut dengan perkara sepele yang mampu menyita beberapa persen pikiranmu yang seharusnya bisa lebih bermanfaat jika digunakan untuk memikirkan hal lain yang lebih penting. Its fuck! LOVE!! Bisa saja aku berpihak ke satu bagian dan mencampakkan bagian yang lain. But, Shit! I can’t!!! I care to both of them. Saran : Jangan mau jadi penasehat cinta pasangan yang bisa dikategorikan gak sehat.
Hey, udah lama kayanya gak posting blog. Maaf ya, blog ini isinya campur aduk,antara tugas kuliah, cerita hati yang gak jelas, motivasi hidup yang ngalor ngidul, curhatan tetangga juga asal dimasukin aja. :D Sekarang aku akan menceritakn satu acara keren buat anak International Relation dimana aja yaitu Model United Nation (MUN) pengertian awamnya, ini sejenis simulasi sidang PBB yang diikuti oleh Mahasiswa manapun dengan mewakili negara masing2. Ada beberapa season didalamnya. Ada Moderate coucus, unmoderate coucuse, ada Position paper dimana kita harus bikin report dari hasil diskusi dan adu spekulasi kita. Seru deh, biasanya kita akan ngebahas satu isu yang lagi in di dunia Internasional. Contohnya, Poverty in Somalia, earthquaq in Japan. dan banyak macam lagi. disini kia belajar berdiplomasi, adu spekulasi, so far kayak main games deh. Serunya kita harus pake baju formal seakan-akan diplomat beneran. Trus bakal ada sesi Moderate coucus, dimana kita bakal ngewakilin negara yang kita delegasikan untuk unjuk gigi di depan peserta. Yang paling seru itu di sesi unmoderate coucuse, karena dini, kita berusaha melobi negara lain untuk setuju dengan pendapat kita dan mau berkoalisi.
Pertama kalinya aku dikenalkan dengan Model United Nation di salah satu workshop UKM kampus yaitu (ISC-International Studies Club)
kalo ini adalah pose saya lagi sesi Moderate coucus menjadi delegasi Bank of America waktu School of Didplomacy di UI Desember kemaren
Aku dan temen-temn dari UIN yang ikut school of diplomacy di UI Banyak ajang Model United Nation dari tingkat regional sampai Internasional. Jakarta MUN, Singapore MUN, HArvard MUN, dll. Disini kita dilatih banget buat jadi public speaker handal. Pokonya buat kalian yang ngaku interest ama global issue dan International programm, must join this extraordinary event!!!