Mimpiku berbelok, planning ku berevolusi, segala rencana pun terombak oleh nasib yang keras untuk dilawan.Targetku untuk berjaket almamater biru yang bertuliskan “ITB” tercapai 25 %, kini aku berhasil memakai almamater biru, hanya saja tidak ada tulisan “ITB” namun, “UIN” Syarif HIdayatullah Jakarta (salah bikin target sih lo Cha!)
Oke! Kata dosen favoritku, Pak Ali Munhanif yang mengajar “Introduction of Politic Science” di kelas internasional, hidup ini pilihan, saat kita berani memilih satu dari pilihan tersebut, kita harus punya konsekuensi untuk bertanggung jawab akan pilihan kita. Tuhan, YME. Apalagi, jika kau percaya apa yang kau terima adalah pilihan hidupmu yang terbaik bagi Tuhan. Sekarang, aku berusaha meyakini itu, dengan menjalani kehidupanku menjadi MAhasiswi Hubungan Internasional (Kelas Internasional) (baca: kelas bahasa inggris---bu aurora bangettt ) UIN Jakarta.
Beberapa hal yang sangat membuatku tidak betah pada kehidupan perkuliahanku di minggu pertama;
1. CIPUTAT panas!
2. CIPUTAT panas!
3. CIPUTAT panas!
Beberapa hal tersebut kian mengingatkanku bahwa betapa sejuk dan rindang nya kampus “ITB”ku yang aku impikan dulu-mungkin sampai sekarang.
Tapi okelah, ngomongin masalah cuaca dan keadaan gak ada pengaruhnya ma kualitas dan kuantitas kehidupan kita. Memasuki bagian yang lebih dalam, aku menemukan 17 orang makhluk asing di hari pertama kuliahku.
Sebelumnya, aku ingin mengatakan; AKU BENCI ADAPTASI! (KArena pasti mereka akan menanyakan asal-usul namaku, yang butuh silsilah panjang untuk menjelaskannya. KArena ini kelas bahasa inggris, maka dengan mudah aku kenalkan namaku; “Oke, My name is Masmuhah, and All of U can call me Ocha, That’s all, no comment” Karena setiap komentar harus berbahasa inggris pula, jadi no one member of my class ask about “why your nick name is Ocha?” . Tapi ternyata kekhawatiranku terjadi juga, saat break kelas, mereka pun tetap bertanya; “kenapa panggilan lo Ocha” dan mau tidak mau saya menjelaskan runtutan lengkap kisah perjalanan MAsmuhah menjadi Ocha----Bus Bis Bas banget.
Dijam pertama kelas kami berisi 18 orang mahasiswa-mahasiswa baru yang innocent dan tidak tahu apa-apa dan 1 mahasiswa sp. Lalu ternyata teori ilmu social benar-benar terbukti, (jika matematika, 1+1=2, social 1+1=banyak----sensor) Dijam kedua kami, tak disangka personil kami bertambah, tapi bukan karena interaksi sosial dan biologis antara kami, tapi karena program kb Indonesia yang tak berjalan, sehingga populasi Indonesia pun makin meningkat. personel kami menjadi 19 orang, (sungguh sangat ganjil).
Personel/Personil kelas (mana yang bener hayooo?)
1. Diawali dengan KM kita, (awalnya gw gak tau kepanjangan KM itu apa, ampe sekarang pun sebenernya gak tau,, yang gw faham KM itu kaya ketua kelas daaah) Niken Aulia Febrina, mahasiswi asal Kota Karawang (jangan baca :Goyang KArawang) yang sudah terlihat aktif di kuliah pertama kami itu, kami paksa untuk menjadi KM (baca: ketua kelas ). DIa itu KM yang cerewet, agak care (baca: care bangeeet), sedikit cengeng (baca: cengeng bangeeet), dan sedikit galau dengan seniornya. Kalau kata yani KM itu Kapten Mahasiswa. Hem, KM kita ini adalah perempuan yang mungkin ku sadari dia adalah si pembicara yang mampu berbahasa inggris dengan baik, ya, bukan berarti diantara kami tidak bisa berbahasa inggris, tp, memang dia yang lebih jago untuk mengolah kata-kata.
2. Ada anak polwan yang nyasar masuk HI, karena kalah maen belakang (baca: bayaran kongkalikong( sogokan) nya kalah ma temen deketnya). Dia sering menceritakan dirinya dengan kalimat, “13 juta? Mennnn,,,, makan di warteg??? 13 juta mennn,, pake hp cina? Eh,, mennnn,,, hape cina gua mati nih,,,, ntar semester gue bayar pake apa men,,, gak bisa dijual dong hpnya?” dan dia juga selalu galau dengan hamim (pacarnya yang katanya cowok terpopuler se UIN Jakarta)( yang sekarang menjadi mantan yang paling dicintai olehnya) dan sekarang seorang reta mempunyai skandal dengan teman se-ehemnya (bebeh), ya, babeh yang memiliki arti bagi reta adalah PANGERAN(diliat dari mana ya, wajah standar indonesia), bukan karena ketampanannya tetapi karena badannya itu loh.. kayak polisi-polisi yang sedang jaga di pos provost, apalagi jika babeh memakai kaos yang memperlihatkan bentuk perut sempurnanya itu. Ohhh.. gak tahan meenn. (oh, ya,,, Reta adalah makhluk yang paling ditakuti oleh Yani. Reta juga sering membuat skandal-skandal yang sangat aneh,membuat orang bingung, dan bikin orang kesel.
3. Banyak anak Sumatra di kelas kami, slah satunya adalah keturunan nasution asli, yang punya marga terhormat, juga punya wibawa tinggi di ranahnya, Hasmar Husein Nasution… (Abang Hasmar! Itulah panggilannya, Pacarnya dokter yang suka dipanggil cintaaaaaaaaaahhh, trus dia suka ngeledekin tito ma ulpah deng istilah –tito chayang upah2…”. Bahsa arab and inggrisnya top cerrr men,,,,,, ampe-ampe,, kalo ngomong ma bung ichal –sohib sejenisnya- selalu pake bahasa inggris. Keren banget gak seeh gaya awaaaak???? . saya juga tidak pernah mengerti mengapa seorang anak medan ini memiliki panggilan ABANG HASMAR, atau mungkin panggilan yang sangat akrab terdengar ini memiliki arti, abang : yang berarti abang-abang yang biasa menjadi kernek di sebuah metromini(karena biasanya kernek metromini adalah orang medan)[maaf ya bang]. Seorang hasmar juga sangat up-to-date dengan handphonenya (miss ring-ring, ups.. mr.ring-ring deh). Ada suatu ketika reta melihat isi folder video yang berada di hp nokia abang hasmar, yang ternyata berisi sebuah adegan yang sangat pantas di pelajari oleh para remaja saat ini yaitu : BOKEP !, itulah asal kata panggilan untuk abang hasmar dari reta.
4. Sosok yang awalnya kukenal pendiam dan selalu duduk di pojok kelas ini,, ternyata memiliki nama “ALlif AUza” Dan ternyata setelah kelas kami mengadakan forum terbuka (baca: curcol) dia berubah sepeeti power ranges .. dia selalu mendebat dosen-dosen di kelas dengan teo’kkk rinya yang agak nyeleneh. Makanan kebanggaannya yang sekarang jadi makanan wajib kelas Inter yang disarankan dari alif yaitu,, masakan padang di rumah makan “sabana murah” –lokasinya di deket kampus 1 uin, yang banyak bambu2nya gitu, seperti namanya, emang murah banget, sayur ama telor dadar dong Cuma 5 ribu, naspad (nasi padang) pake ayam juga Cuma 7 ribu,,,, so, kelas kita IRIT eh maaf IRIC,, selalu menjunjung tinggi kenongkrongan dan kemurahan dalam segala kegiatan kami,,, menerima makanan itu dengan senang hati (makasih alif atas sarannya). Saya pikir seorang alif adalah seseorang yang menjunjung tinggi sifat ke-RAJIN-nan nya, tetapi, setelah disadari dia pun manusia biasa yang ingin mengerjakan soal dengan benar (baca: mencontek, ups.. jgn salah loh, walau kita anak inter. Tp, kita tidak sepintar dan secupu apa yang anda bayangkan). Atau mungkin alif dahulu memang anak yang rajin dan tidak suka mencontek, entah mengapa semua orang terkena virus reta ( nyontek meen, masa 13 jt. Nilai rendah).
5. Mhammad RIfqi Syahrizal,,,eh salah ding Muhammad RIfqi Syahrizal (gw aja yang males mencet backspace) diawal pertemuan kelas kami, kami dia adalah sosok pendiam yang selalu berdua dengan kekasihnya, laptop toshiba kesayangannya. (mindset gw : ni orang jangan-janagn sebenernya psikopat kelas kakap, yang introvert banget; tito said : perfectsionist yang sok sibuk nya nauzubillah, apalagi yang berkaitan dengan kampong halamannya, karawang (jangan pernah baca sekali lagi: Goyang Karawang). Tau gak sih kalian ,,,katanya dia punya forum motivator gitu (gw sih mikirnya,, mafia-mafia gitu) nah, dia punya rencana, mau nge-training kelas kita lohh,,, biar sefaham ma dia (gw: kayanya ada hipnotisnya deh) So, be carefull with this man,,, oh ya,, 1 fakta lagi, di debatable handal,,, mannn.. (hehehehhe).
6. Maria Ulfah, aku kenal dia saat hari pertama Propesa; dia berdiiri dan bertanya dengan lantangnya, “Bu, Apa bedanya kels Internasional ama kelas regular?” Waah, akhirnya aku punya temen senasib juga yang masuk inter. Terlihat sosok yang kalem, pinter, and jaim gitu kayaknya, dan siapa nyana???? Ternyata,, ni anak cakep-cakep autis stadium 2. Gak usah heran kalo dia akan selalu tertawa dalam setiap sabdanya, jadi terdengar seperti in: HAhahahtau hahahaga hahhahaseh hahahahata hahahdi hahahhasi hahahahitu,,hahaha bahahahruuhhh dahahahtanghahahha..” (bacanya susah banget nih) ya, memang begitulah teman kita yang satu ini, jangan salah loh. Jika autisnya sedang tidak terdeteksi, dia adalah seseorang yang menurut saya cerdas dan miliki pemikiran yang bagus.
7. Kami mengenal sosok yang satu ini, karena almamater yang dijunjungnya “Ana min gontor” class: “Wedeeeeehheheheheee” –crowded) Aseek kita punya anak gontor neeh,,first sight, kita dakwa dia jadi bendahara kelas, yang akhirnya perbendaharaan kita sampai sekarang tetap dengan laporan debit: 0 kredit : 0 saldo :0, karena sirkulasi uang dalam kelas kami memang tidak pernah berjalan. COwok yang hampir ratusan kali mengatakan dirinya manis dihadapan para wanita-wanita , dan terus mengejar ambisi eksisnya di FISIP UIN Jakarta, adalah tipe yang over PD dalam berbicara dan berpengalaman dlaam bisnis “ger—“nya, , saat ini pun ia sudah mulai membuka cabang kontak bisnisnya di area departemen sosiologi dan ilmu politik. (read: redaktur majalah Play boy yang dipecat) Walaupun di kelas sering menjadi bahan ledekan, dan caci makian, ternyata dalam waktu 2 bulan kami kuliah, tingkat eksisnya sudah melebihi “Ka’ Bara(ketua BEM Fisip) dari tukang parker, ampe tukang bakso ikan, dari ob lantai dua, ampe ob gedung sebelah-syahida inn. Tapi emang si Aa Kiki ini kalo udah deket ama cewek-cewek gayanya selangit sebumi, kalo ada anak kelas yang naypa dia, dia hanya tersneyum sambil masang tampang sok coolnya-tapi kalo menurut kita itu bukan tampang cool, tapi tampang yang ada tulisan gede dijidatnya “TOLONG TONJOK SAYA”
8. Satu makhluk aneh lagi yang hidup diantara kami adalah, pemilik motor kharismatik yang bernama Joni. Dia adlah Nugroho Tito oh itu nama emailnya ding, nama aktenya adalah Tito Nugroho, Dia selalu mengingatkan kami, kalian boleh memanggil saya apa saja, asal jangan kosa kata terdepan nama saya saja” dan lagi-lagi Reta biangnya( memang dia biang dari segala biang), kami pun memanggilnya dengan apa yang dia larang, Tiiiiit----------“ Tito adalah makhluk penyayang, penyayang teman, penyayang binatang, penyayang motor, penyayang kuliah, dan penyayang-penyayang segalanya. Dia punya sahabat yang namanya “Oriza” (baca: cowok ) awalnya kami pikir bahkan mungkin sampai sekarang jangan-jangan ada hubungan special diantara mereka,? Yah, dialah rajanya nongkong, teman yang solid untuk menjujung tinggi prinsip awal kami tadi yaitu kenongkrongan dan kemurahan.
9. Satu kaum hawa yang akan saya ceritakan adalah Selpi, anak cipanas yang selalu membanggakan daerahnya tidak panas. Dia tokoh berkacamata, yang sejenis denganku,,, agak bingung menceritakannya, Ku liaht di anak yang manja, badannya saja tiggi, padahal childishnya unyu---unyu—deh,,,,, apalagi kalau udah keserang virus galau zaman sekarang,,, yang berhubungan dengan pacar barunya yang ia panggil -ngenges- (panggilan sayangnya) (awas salah ngomong ntar jadi –ngenes- lohh.) ia akan memasang kacamatanya diluar kerudung,,, … dan mulai berkata kata-kata yang tidak jelas dan tabu atau sulit diungkapkan (lebay kalo ini). Asal kalian tau ya, dia dan pacarnya ini, lebih muda yang cowok loh.. (ga penting juga ya, toh, sekarang yuni saroh aja pacarnya raffi ahmed)
10. Sosok selanjutnya adalah, Bung ICal. COwok yang awalnya, anak kelas ngira dia psikopat (kalo gw sih,,, ngiranya, pagi dia diem cool, kalo malem dia berubah jadi banci gt and namanya ganti dari Ical, jadi Call I dong!-whhahahahahahaha) ternyata ia benar-benar psikopat_rokok yang sanagt handal, dnegan selalu berdua dengan redaktur majalah playboy yang dipecat tadi (sebut: AA KIKI), mereka mulai menebar pesona di kampus, dari matahari terbit,, sampai tenggelamnya. SOsok yang awalnya kita nilai sebagai introvert person ini pun, punya kelebihan satu lagi, dia handal untuk merangkum bukunya, dan rajin dalam mengerjakan tugas-tugas yang mengantri. Satu lagi dia anak bikers mennnn,,, akhirnya ada juga yang bisa dibanggain dari personel kelas kita dalam segi olahraga ( bukan futsal nya ya, tapi bikersnya). Gak tau kenapa ini person gak pernah keliatan bermain serius saat futsal.
11. Anak betawi yang awalnya punya cita-cita jadi dokter ini beda lagi ceritanya. Devi Linda Wijaya, cewek betawi yang sangat bangga atas status married nya di fb dengan Asep Malik cowok yang nuntut ilmu di negri fir’aun, Mesir. Dia selalu rempong dengan skuter matik yang sering protol dibuat ngebut ama desica… aktivis HIQMA (Himpunan Qira’a Mahasiswa) yang sangat cantik ini (jangan geer) membuat para lelaki jatuh hati kepada wajahnya yang super duper manis,putih,kurus(perfeksionis deh) pantas saja para lelaki sangat senang jika dekat dengan one person iki. Kalau saja ada pemilihan miss class internasional in department of international relations semester 1(huh, ribet bgt ngomongnya) dialah yang pasti dan tidak akan pernah berubah akan menjadi miss tercantik (huaahh.. kenapa gak reta ajah) hehehehe.. satu hal lagi dia pandai mengaji, pintar berbahasa inggris, rajin menabung, dan patuh terhadap semua perintah malik(sang pacar). Waw, siapa yang gak mau sama dia coba.
12. Tiany Enje, anak Brebes yang ngakunya mengalami shockculture pada hari pertamanya di kampus ini, ternyata malah menjadi best speaker di kelas kami,,,Bahasa Inggrisnya yang basbisbus membuat semua personel dikelas kami pun terlelap dibuatnya. Kesehariannya yang sering memakai rok hitam dan tas totol-totol merahnya ini, kami daulat menjadi guru besar kami, karena dia sanagt mengayomi dan menyayangi kami, murid-muridnya. Murid kesayangan Bu Yani, diantara kami, adalah BUng Ical, karena ia selalu mencium tangan bu Yani ketika bertemu. Perlu kita ketahui bersama bahwa Bu Yani, adalah blogger sejati, sebagai bukti, coba anda ketik "Tiany Enje" di mesin google, maka akan muncul ribuan tulisannya yang menyebar di dunia maya, entah itu berupa blog, atau comentar 1 baris yang menyebut namanya. Cewek yang agak nervous jika bertemu dengan teman yang juga nervous ketemu dia "ALif" ternyata memiliki dendam kesumat denga Reta, entah itu dendam nenek moyang atau dendam campur nasi (oh itu rendang ya?? jauh nbanget bo"!!). dan lagi-lagi tentang reta, entah mengapa guru besar kami menakuti salah satu personel kelas kita yaitu RETA(nama itu sering disebutkan di cerita ini mungkin karena memang reta adalah one person yang sangat membahayakan disini) dan entah mengapa saat seorang reta sedang beragument tentang apa saja, guru besar kami langsung terdiam (ketakutan).
13. Selain banyak orang gilanya, ternyata kelas kita dilengkapi dengan ustadz gilanya juga,, sebut saja Saiful Adnan, yang biasa kita panggil Pak Ustadz. aku tak tahu persis gimana ceritanya ia dipanggil PAk Ustadz, Emang sih dia jebolan pesantren, and pokoknya gak tau kenapa dipanggil pak ustadz deh. Ni cowok agak paling nyebelin karena suka ne ---shhhhst-shshhshhhtttt--sendiri kalo anak-anak lagi ribut, ampe anak-anak diem semua. siapa yang gak sebel coba? udah ngambekan, pokonya sifat jelek cewek-cewek ada di dia semua dah... hehehhe dia selalu nebeng ama pasangan sepanjang abad babeh dan rifqi,, udah kayak keluarga beranak satu aja mereka naek motor pinknya si babeh,,,
14. Babeh (Andika Asy-Syiddiq) nama asli and nama fbnya sama, gak ada yang berubah. aNAk Inter yang satu-satunya yang aku kenal pas baru masuk UIN itu juga karena dia temen smpnya temen smaku. Yah, cuma dia. di kelas pun dia terlihat diem, and kalem, suka makan bayem, pas bahasa arab selalu merem (heehehe), tasnya warna item, suka ama angka enem, punya mantan namanya painem (gaktauding!). Yah,,, Itulah Andika, yang jarang mengucapkan kata-kata di kelas kami, kalimat-kalimat bijaknya baru muncul pada saat forum pertama kelas kami (baca: curcol). Wajar. Seperti anak-anak lainnya, sebenarnya kita bisa saling bisa mnegenal karena waktu, so, jangan salah. sekarang Andika adlaah cowok yang paling sering dibicarakan dikelas, tingkat kepopulerannya melebihi-3karyawan yang dipecat dari majalah playboy tadi--(read: Kiki, Hasmar, dan Ical). Karena skandal drama cintanya dengan Reta yang berujung mengenaskan, menyedihkan, tragis, mengundang senyum dibalik luka hati yang teriris-iris,,,(rahasia perusahaan---sensor). “Oh, babeh.. kau adalah pangeran hatiku yang TIDAK akan pernah membangunkan ku dengan ciumanmu” said reta.
15. Anak yang berani gak masuk di jam pertama kuliah kami ini, bernama Zara Sabrina (inget bukan zahra, bukan juga zarah, tapi Zara) Cewek melankolis (menurut gw) yang punya kosan di depan kampus persis ini, sebenernya puya bakat jadi penyanyi Internasional. bukan karena suaranya, tapi karena improvisasi panggungnya yang sering kami lihat saat dia bete. Agnes Monika?lewat! Seven Icon?? jauh! Lagy Gaga? itu kejauhan. "Indonesia!!!! Ayo digoyang!!!!" dia akan berteriak seperti ini, sambil mengangkat kakinya ke atas kursi mahasiswa, dan matanya yang tajam, hidungnya yang kembang kempis mampu menghipnotis dan menenggelamkan siapa saja yang melihatnya dalam zona tertawa yang tiada henti. So far, sepengetahuanku, dia tipe sahabat yang setia, cewek yang setia, anak yang setia. Dia selalu gila dengan banyak penggemarnya di masa lalu, dan galau dengan munculnya banyak gebetan yang menarik perhatiannya sekarang. Aku suka menggodanya dengan banyak gebetannya sekarang, karena siapa tahu temen-teman? dia adalah penipu sejati, penjahat kelas teri yang sangat lihai menutupi perasaannya, isi hatinya, maksud perbuatannya. pokoknya topengnya tebel deh,,,, tapi gini-gini dia salah satu filsuf hebat di ranah bahasa kelas kita. Kata-katanya sedalam samudra deh,,, kalo adu sastra ama dia,,, makanya kusebut dia melankolis. Dia mengandaikan kami ber 19 berjalan beriringan (kayaknya jalan depan kampus gak cukup deh) dan berusaha bertahan melewati semua rintangan dengan berpegang erat satu sama lain. karena dengan berpegangan tangan itulah kami kuat. dalem gak sihhhhh???
16. Deessiiccaa Anna. Huahahahhahahahaha,, diawali dengan tawa yang akan berhenti 5 menit kemudian. ya teman kami yang satu ini, punya hobi ketawa. tapi setelah ketawa seharian dia akan kambuh dengan asma beratnya (baca: bengek). Desica yang punya mimpi besar menjadi diplomat Timor Leste (deket amat dah)ini, berusaha mengejar cita-citanya ke UIN Jakarta. Padahal dia dulu sudah pernah kuliah di UNSOED, agroteknologi. SUngguh pilihat yang penuh perhitungan. Aku shock saat melihatnya menangis karena tahu kenyataan bahwa, kelas kami, tidak mendapatkan title Double Degree. Mungkin kenyataan yang sangat pahit-hit-hit. Tapi karena rangkulan,pelukan, dan gendongan(berat kale) kami teman2 seperjuangannya akhirnya dia bisa mengembalikan tawa renyahnya yang ngangennin itu. Desica adalah supporter futsal teladan kelas kami, tanpanya kelas kami tidak akan pernah menang melawan tim manapun. AKU YAKIN!! hehehe, Ohya, diem-diem Desica ini punya penggemar berat looh!!! namanya Danu,, di bbmnya suka disimpen gitu kata-katanya, kalo gak percaya rampas aja bbnya. ehhehehehhehehe Dan hati-hati jika kalian melakukan suatu hal aneh didepan cewek ini, karena dia dengan otomatis akan menyoraki anda dengan "saieng il chuka hamnida2....... (selamat ulang tahun versi korea) " setiap hariiiiiiiiiiiiiiiii.
17. BAyu Agustin "Maaf salah pak, yang bener Bayu Agustian" (batin gw;kenapa gak Bayu Agustus aja biar jelas?) itulah kalimat yang sellau ia ucapkan padda minggu pertama kelas kami. Okeh, Darah sumatra yang mengalir di tubuhnya ini, senasib denganku. Salah alamat (ayu ting2 kalee) masuk HI. dia pengen banget masuk Teknik Perminyakan, tapi jalannya ternyata dipertemukan dengan kami. Yeah, Bayu sering kali membuat konser mini dikelas kami, dan otomatis, ikhlas gak ikhlas kami harus menjadi pendengar setianya. untung saja, suaranya tidak sejelek Giant Doraemon, sehingga kami pun mendukung penuh ambisinya untuk masuk anggota PMS eh salah PSM ding (Paduan SUara Mahasiswa )UIN Jakarta. Gak tahu masuk ato kagak, disetiap hari kami, tak absent suara siriosanya mendengung dipenjuru kelas, lumayan lah, pengusir kecoa gratis.. hehehhe
18. Makhluk terakhir ini, adalah yang sebelumnya kuceritakan, dia murid pindahan dari kelas reguler. DIalah anak tambahan personel kelas kami, bukan karena interaksi biologis ataupun sosial langsung anggota kami sebelunya, namun karena sistem seleksi alam, yang memasukkannya menjadi anggota keluaga besar kami ini. COwok yang sellau bangga dengan motor gedenya (tapi kecepatannya masih kalah ama Joni) ini gak kalah autis ama yang laen. cuma dia stadiumnya agak tinggi. HAry punya ciri-ciri, paling suka maen futsal pake celana tidur dan kaos kaki sepanjang lutut. Dia juga tidak pernah mau kalah pamor dengan para personel yang sangat eksis diatas. Menurut dia, dialah yang paling guanteng( ya standar lah buat diajak ke kawinan). Dan yang sangat saya suka dari seorang harry satria adalah ketika ia menyanyikan lagu baby(justin bieber) pasti ia berkata “when i was 13, i have my first love, and blalalalalala..” sumpah suara nge-rap-nya keren bgt (aneh) hehehe..
19. Gue... (ocha) Tambahin ta,,,,,,,(reta's word) okeh, okeh, gue tambahin.. but, uangge pirooo ?? . ocha ?? hem namanya menyamai nama adik ku yang memiliki arti teh dalam bahasa jepang. Dan entah mengapa saya masih heran dengan nama ocha=masmuhah (gapapa lah nama doang, apalah arti sebuah nama, ya kann?). one person iki sangat lah bangga dengan ITBnya, dan saya sangatlah iri dengan kedekatannya dengan babeh( babeh.. oh.. bebehhh). Diam-diam dia adalah tukang nebeng yang sangat senang bila diantar dan akan merayu bila tidak ada seorang pun yang menawarkan jasa ojek hehehe.. sungguh saya sangat bangga dengan jasa pertemanannya yang mau ikutan irit dan nongkrong bareng( sebenarnya sih jasa jajan nya). Satu lagi saya juga bangga atas pintarnya dalam pembacaan al-quran dan bahasa arab nya( karena saya selalu dekat dengannya ketika bahasa arab, bukan karena dia akan mengajari saya atau karena dia sangat jenius dalam bahasa arab. Tetapi karena jika saya disuruh untuk membacakan bahasa arab (yang bagi saya sangat sulit itu), saya pasti dibantu ocha) [makasih ocha]. Sebenarnya ocha itu adalah one person yang saya sukai (reta), karena dia itu easy going dengan siapapun, dia dengan mudah dekat dengan seeseorang yang menurut saya sangat susah untuk didekati. Ya, itulah ocha menurut saya. Satu lagi yaa.. dia itu indentik dengan rok panjang, dan saya sangat benci membonceng seseorang yang memakai rok panjang karena RIBETTTT !.
Yah,,, itulah,, kami,,,,, 19 otang pilihan yang ditakdirkan Tuhan masuk kelas HI (Internasioanal Class) 2011 di UIN Jakarta. Dengan berbagai macam latar belakang yang membuat kami butuh satu sama lain,,,,, So,,, Here We are,,, bersama-sama berjuang melawan keterbatasan fasilitas Internasional… namun berdedikasi tinggi untuk meningkatkan kualitas kami di dunia Internasional kelak.
Sekian,
tertanda, (Ocha dan Reta)
(proyek film kami)
(tim futsal kami yang tak tertandingi)
(suporternya yang paling berpengaruh atas kemenangan kami)
(nonton bareeeeeng)
(kelas kami yang kosong karena cuma 19 orang)
exsis di sl,, bascamp resmi)
(kelaperan))
Film yang terinspirasi oelh keberhasilan tim Olimpiade Fisika Indonesia. Berkisah tentang kondisi kritis dan MESTAKUNG.
Arif adlah pelajar sebuah SMP di Madura. Bapaknya sopir truk, ibunya pergi ke Singapura. Arif anak yang pintar, penurut, dan suka fisika. Ia ingin sekali bertemu ibunya yang sudah 7 ahun pergi ke negeri orang. Suatu ketika Arif terpilih untuk masuk tim fusi (tim persiapan olimpiade fisika Indonesia untuk olimpiade Internasional) Ia pun mengikuti seleksinya ke Jakarta.
Awalnya ia tidak mau karena harus menemani Bapaknya mencari uang, tapi karena Olimpiade Internasional bertempat di Singapura, ia pun bersemnagat dengan tujuan lain yaitu menemukan ibunya. Namun, ternyata semua tak semudah yang ia bayangkan. Ia bertemu dengan murid-murid yang ppandai fisika dari seluruh penjuru Indonesia. Dan di sana mereka harus bersaing. Dari puluhan anak tersebut hanya akan diambil 6 nilai tertinggi. Arif, sebagai anak yang paling muda (ia masih SMP) merasa sangat tidak kuat dan kewalahan mnghadapi ribuan rumus dan teori yang sangat berat. Dia merasa sangat down, dan tidak percaya diri, namun karena dorongan kuat ingin bertemu ibunya, ia pun kembali bersemangat dan mengejar ketertinggalannya.
Sampai hari pengumuman tiba ternyata ia tidak masuk 6 besar anak yang berangkat ke Singapura. Ia jatuh, merasa sanagt lemah, dan putus asa. Namun siapa tau, ternyata pihak sponsor mau menambah jatah orang untuk pergi ke Singapura, dan itu diberikan pada Arif, luapan syukur terucap dari mulutnya
.
Ketika suatu individu atau kelompik berada pada kondisi kritis, maka semesta –sel-sel tubuh, lingkungan, dan segala sesuatu di sekitarny—akan mendukung individu atau kelompok tersebut untuk keluar dari kondisi kritis dn encapai sasaran yang dituju. Itulah ungkapan Prof. Dr. Johannes Surya, hukum alam yang bekerja berdasarkan mekanisme itu disebut MESTAKUNG (Semesta Mendukung)
Film dengan slogan ”Karena Dlam Hidup, Tak Ada yang Tak Mugkin” ini mengambil inspirasi dari keberhasilan tim pelajar Indonesia meraih medali emas di Olimpiade Fisika di Singapura pada 2006. Sosok paling penting dalam tim Olimpiade Fisika iNdonesia (TOFI), Johannes Surya tak berhenti menyebut MESTAKUNG, berada dibalik keberhasilah itu, dan keberhasilan pada tahun-tahun berikutnya.
Kondisi kritis yang dialami Arif sang tokoh utama dalam keinginannya menemukan ibunya, inilah yang mendorong Mestakung berjalan. Film ini memberikan gambaran cukup bervariasi tentang Mestakung, dalam bentuk abstraksi atas kejadian-kejadian yang dialami tokohnya. Contohnya cerita saat Arif dikejar-kejar anjing, lalu ia mampu melompati pagar setinggi 1,5 meter. Itulah MESTAKUNG.
Teori alam ini cukup sederhana dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Yang penting ada keyakinan dan usaha keras. Segalanya memang tak ada yang tak mungkin.
Efek lagu MESTAKUNG (goliath) yang bersemangat pun membangkitkan semangat bermimpi kita.P erjuangan putra-putri bangsa demi Merah putih yang menjadi main theme film ini, juga memunculkan nasionalisme kita dalam bentuk pencapaian prestasi atas nama tanah air.
Ia kembali membuka laptopnya, lalu menutupnya kembali. Suatu saat ia membuka lagi, dan sesaat kemuadian menutupnya kembali. Ia begitu ingin menulis beberapa kisah yang terjadi padanya akhir-akhir ini, namun kembali urung. Cha, sebutlah ia.
Remaja yang baru menjajaki gerbang kedewasaan di tahun ketujuhbelasnya menghirup udara segar. Ia dilahirkan dikeluarga yang menjunjung tinggi karirisme. Orang tuanya setiap hari sibuk bekerja. Saat ia baru bangun dipagi hari mereka sudah bergegas ke kantor, dan saat orang tuanya pulang ia sudah tertidur lelap diselimut kuning kesayangannya. Hanya hari libur yang tersisa untuk menikmati masa-masa kebersamaan dengan orang tuanya. Namun itu terlalu berlebihan jika dikatakan ia broken home, atau kurang kasih sayang. Ia selalu merasa dikelilingi dengan banyak kasih sayang, dan ia sangat memahami kesibukan orang tuanya.. hanya satu yang terjadi padanya sekarang. Ia menjadi diri tertutup, yang tak pernah bercerita ataupun berkeluh kesah kepada ibu atau ayahmya. Sama sekali tidak pernah, yang ia tahu hanya ia bersekolah dengan tujuan harus membanggakan mereka, dan ia berusaha mungkin selalu membuat kabar bahwa ia baik-baik saja.
Dari mulai umur 9 tahun ia sudah hidup berpisah dengan kedua orang tuanya. Ia hidup bersama neneknya di kampung. Ia benar-benar anak perempuan yang penurut, tidak pernah berbuat nakal, selalu mengiyakan jika disuruh, selalu bertanya jika tidak jelas, dan perkara-perkara baik lainnya. IA senang hidup bersama neneknya, saat bersama orang tuanya dia sangat kuper dengan sekelilingnya. Entah kenapa. Tertutup, bahkan teman sekelasnyapun selalu memanggilnya dengan nama lengkap, hanya 3 orang terdekatnya yang tahu nama panggilannya Cha. Sebenarnya itu terlalu jauh untuk diceritakan. 12 tahun ia sudah terbiasa jauh dengan orang tuanya. Selama 12 tahun itu tiap 6 bulan sekali ia selalu melaporkan perkembangannya melalui fasilitas telekomunikasi telepon. Ia ranking, ia menjuarai berbagai lomba, ia mengetuai sebuah organisasi, dan perkembangan-perkembangan lumrah yang sudah biasa untuk ditunggu-tunggu para orang tua. Aku selalu melaporkannya, karena hasilnyapun tidak mengecewakan mereka. Tapi disinilah kelemahannya, orang tuanya tidak pernah tau prosesnya, mereka hanya mngetahui hasil dari pencapaian-pencapaian yang diraih oleh anaknya.
Ia pernah punya mimpi kecil ingin disekolahkan di sekolah menengah pertama tertentu, namun, neneknya menolaknya karena tidak tega. Cha pun menurut. Saat masa depannya kia berjalan disekolah menengah atas, ia pun memutuskan untuk berasrama, oangtuanya pun menyetujuinya. Disini ia mulai merasa tertekan dengan target-target yang diarahkan oleh orang tuanya. Mereka mulai mengatur mentata masa depannya secara apaik. Tahun pertamanya, masih tidak mengecewakan, namun ditahun keduanya ia anjlok merosot, dan orang tuanya memuncak. Ia tersudut dalam ruang sempit yang tiap sisinya mempunyai tekanan kuat sehingga membuatnya kesakitan. IA sempat tidak terima dan
Kini ia diberi kesempatan kembali untuk berkumpul dengan orang tuanya kurang lebih 3 bulan. Dan setelahnya ia putuskan untuk memisahkan diri kembali ( maksudnya tidak tinggal dirumah) bukan karena ia tidak pernah betah, atau ingin menjauhi orangtuanya, tapi karena sekolahnya. Ya, karena sekolahnya yang ada diluarkota. Selama hidup Cha, ia selalu berdedikasi untuk orang tuanya, karena ia pikir, ”Siapa lagi motivasiku untuk terus menjadi yang terbaik selain mereka?”.
“Jagalah jantung, jangan kau nodai. Jagalah jantung, lentera hidup ini.”
Adakah keanehan setelah kita membaca secuplik lagu di atas? Pastinya, karena kata “hati” yang sebenarnya lirik asli dari lagu tersebut saya ganti dengan “jantung”. Tidak lazim memang, namun mari kita gali lagi maksud kata “hati” tersebut dengan melihat dari berbagai sisi pandang. Sering kita pahami bahwa kata heart berarti hati atau perasaan. Sedangkan jika kita mengkaji dalam segi bahasa heart berarti jantung, dan hati sendiri dalam bahasa inggris disebut liver.
Jika dalam bahasa Indonesia perasaan seseorang diartikan sebagai “hati” yang berfungsi sebagai penawar racun. Dalam bahasa Inggris, Jepang dan Arab perasaan seseorang diartikan sebagai “heart/kokoro/qolbun” yang berarti jantung, yang mana tanpa jantung seseorang tidak bisa hidup, dan disebutkan pula sebagai pusat seluruh kepribadian, terutama yang berhubungan dengan perasaan dan emosi.
Tanpa melihat terminologi sebenarnya, secara visual pun lambang heart atau (orang awam ada yang mengatakan) love atau cinta, itu lebih menyerupai jantung. Love sebagai sumber kehidupan nampaknya lebih pas jika disandang oleh jantung yang memang terus membuat kita hidup. Lalu bagaimana dengan film “Heart” yang dibintangi Acha dan Irwansyah yang pada inti film itu menceritakan penyakit hati (baca: liver) yang diderita oleh tokoh utama. Apakah kini heart mengalami penyetaraan definisi secara sosial dan medis? Atau hanya oknum-oknum tertentu saja yang berusaha menyetarakannya?
Sebagian pendapat mengatakan bahwa hati memiliki makna ambigu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, hati mempunyai beberapa arti yaitu: ( 1) organ badan yang berwarna kemerah-merahan di bagian kanan atas rongga perut, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dalam darah dan menghasilkan empedu; (2) sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dan sebagainya): segala sesuatunya disimpan di dalam --; membaca dalam -- , membaca dalam batin (tidak dilisankan).
Fakta di atas didukung pula dengan adanya hadits yang menjelaskan keduanya secara jelas. Yang pertama, hati (heart) yang bermakna jantung. Contohnya dalam penggunaan istilah heart attack yang berarti serangan jantung. Ada sebuah hadits yang cukup populer di masyarakat yang berbunyi, “Sesungguhnya di dalam jasad ada sebongkah daging. Jika ia baik, maka baiklah jasad seluruhnya, jika ia rusak, maka rusaklah jasad keseluruhannya. Bongkahan daging itu adalah hati”. Yang dimaksud hati di sini adalah jantung (organ yang sarat dengan otot yang fungsinya menghisap dan memompa darah, terletak di tengah dada agak miring).
Yang kedua, hati (heart) yang bermakna hati nurani, atau perasaan. Ada sebuah hadits yang menyatakan, “Sesungguhnya orang yang beriman itu kalau berdosa akan terbentuk bercak hitam di qalbunya.” (Ibnu Majah) qalbu yang dimaksud di hadits tersebut adalah qalbu nurani. Ruh adalah wujud yang tidak bisa dilihat secara visual, yang dalam bahasa indonesia biasa disebut “hati nurani”. Mungkin karena terlalu panjang, orang Indonesia menyebutnya dengan “hati” saja. Hati yang menghitam pada hadits tersebut bermakna perumpamaan atau majas, yang berarti bukan makna sebenarnya.
Sampai sekarang di Indonesia organ tubuh yang populer dipakai untuk menyimbolkan perasaan adalah hati. Awalnya, bukan hanya di Indonesia saja hati sebagai simbol perasaan atau emosi tetapi hampir seluruh dunia merujuk pada organ hati (bukan jantung).
Mari kita tinjau dari historikal sejarahnya. Ada dua buah jurnal yang merujuk pada ilmu anatomi awal pada masa Yunani kuno. Pada masa itu, masyarakat percaya bahwa dalam darah mengalir jiwa. Karena pada saat mempelajari anatomi tubuh binatang, hati adalah organ yang paling banyak mengandung darah, maka ahli meyakini bahwa di dalam hati lah terletak jiwa (soul). Karena itulah persembahan jiwa pada masa itu adalah menggunakan hati binatang. Pengakuan hati sebagai organ paling vital bisa ditelusur pada karya sastra sezaman. Peristiwa pembunuhan tidak melukai otak ataupun jantung, tapi hati. Protomeus dihukum Zeus dengan menyuruh elang raksasa memakan hatinya. Hades menghukum Tytos dengan mnyuruh dua burung bangkai mematuki hatinya. Selain itu lihat kata Life atau Live yang memiliki kemiripan dengan liver-yang mungkin berakar pada hal yang sama. Bahasa Jerman pun seperti itu, hidup (leben) dan hati (leber). Kata hati banyak dipakai di negara-negara dunia untuk menyimbolkan keberanian atau perasaan. Jadi kata-kata yang sekarang di dunia barat didominasi oleh jantung seperti, lion-herted, stony-hearted, heartless, broken heart, dan sebagainya. Pada waktu dulu hal ini dipegang oleh hati.
Jika kita merunut perkembangan simbolisasi ini dan mengaitkannya dengan bagaimana dunia Arab pernah membawa ilmu anatomi Yunani Kuno pada masa Galen, mungkin ilmu ini telah disebarkan juga ke Indonesia. Kemudian, bisa jadi masyarakat kita ‘terlambat’ menerima ilmu anatomi baru (dimana jantung mulai dianggap lebih penting dari hati) sehingga tidak mengikuti sosiokultur untuk mengubah ‘jantung’ sebagi simbolisasi jiwa atau perasa. Ketika bangsa barat mulai masuk ke Indonesia, penggunaan hati sebagi simbol sudah terlanjur mendarah daging.
Permasalahannya di Indonesia adalah tidak berubahnya pengertian hati sebagai perasaan dari awal munculnya hingga sekarang. Padahal negara-negara lain sudah mengubah pengertian perasaan, emosi, seluruh yang terkait dengan kepribadian manusia menjadi jantung (baca : heart). Ada pendapat yang mengatakan, ini karena bangsa kita saja yang tidak mau menerima pembenaran dan tetap berpegang dengan teori terdahulu. Bisa dikatakan sesuatu yang salah yang sudah terlanjur terjadi dan dijalankan bertahun-tahun, walaupun salah akan jadi sesuatu yang benar menurut pandangan siapapun. Tidak akan berubah jika tidak ada yang mau merubahnya menjadi benar. Apakah kita harus memperbaharui perbendaharaan kata kita dengan mengubah kata “hati” menjadi “jantung”? Terdapat pendapat lain menganggap itu tidak perlu dengan penjelasan dari segi pendekatan sosial dan budayanya.
Karena bahasa adalah budaya, jadi belajar bahasa sama dengan belajar budaya. Bahasa tidak hanya bermakna harfiah (literal), tapi juga bisa dalam bentuk kiasan (idiom). Kita bisa menggunakan apapun untuk mengungkapkan sesuatu, asal ada kesepakatan bersama dalam suatu komunitas. Seperti kebiasaan orang Inggris yang suka menggunakan jenis-jenis warna untuk menunjukkan suasana hatinya, seperti “I feel blue” yang bermakna saya sedih; Kalimat “May I wash myhand?” yang artinya bolehkah saya mencuci tangan saya, sebenarnya diartikan untuk meminta izin ke kamar kecil. Ada lagi istilah “ac/dc” di Amerika bermakna banci, tapi di negara lain itu berarti arus bolak balik. Jika ditinjau dari sosiokulturnya bahasa bisa berlaku tergantung pada siapa saja yang sepakat memakainya. Jika kita memaksakan jantung sebagai pengganti istilah hati yang selama ini kita gunakan untuk mengungkapkan perasaan dan batin, silahkan saja asal semua setuju, atau kita bisa saja menggunakan kata lain asal disepakati oleh 220 juta orang negeri ini.
Perubahan itu akan sedikit aneh terdengar memang, jika kita mulai mengganti satu persatu istilah hati menjadi jantung. Seperti cuplikan lagu Aa Gym yang saya kutip di awal esai ini. Contoh lainnya yaitu, kalimat “akhirnya kita bicara dari hati ke hati” menjadi “Akhirnya kami berbicara dari jantung ke jantung”, atau istilah “patah hati” bisakah kita ganti dengan istilah “patah jantung”, atau lirik-lirik lagu Indonesia yang banyak menggunakan kata “hati” sebagai perasaan, emosi, dan cinta. Lirik “Ku akui ku main hati” diganti dengan “Ku akui ku main jantung” pasti sangat aneh kedengarannya. Lalu bagaimana dengan pernyataan “hati ku berdebar-debar melihat dirinya” kadang sang pembicara sambil mengelus-elus dadanya. Apa yang dielus? Bukankah itu jantung? Kerancuan kata ini karena budaya yang sulit diubah. Juga karena dari awal kita sudah biasa dengan istilah hati, keanehan ini sama seperti jika kita ganti istilah apel menjadi pisang. Dan mari kita kembalikan lagi lirik lagu di awal artikel ini ke lirik aslinya,
“Jagalah hati, jangan kau nodai. Jagalah hati, lentara hidup ini.”