Aku tidak tahu harus memulai kisah ini dari mana. Hanya rasanya ingin sekali menuangkan segala kata-kata di dada dalam sebuat catatan kecil. Mungkin bisa menjadi pengingat di masa depan. dan kenang-kenangan manis untuk masa lalu.

Namanya Shena, gadis periang dengan sejuta ambisi menaklukan dunia di genggamannya. Dia karakter yang banyak dibentuk oleh teman-temannya ketimbang keluarganya. Dia suka mengamati semua kisah temannya, kemudian ia simpulkan menjadi kalimat-kalimat pendek sepanjang status. Dari teman-temannya ia belajar mengerti lembar demi lembar pelajaran, juga lembar demi lembar ilmu kehidupan. Semua orang ia anggap guru, selama ia dapat mengambil pelajaran dari secuil kehidupan mereka. Dari presiden, sampai pengamen ia jadikan guru. IA mudah kagum dengan sisi-sisi humanisme orang-orang sekitarnya yang jarang diketahui orang lain. Sehingga ia tidak mudah termakan oleh issue tentang seseorang , karena meyakini bahwa ada sisi menarik yang jarang nampak. Ya, buktinya ia mudah diterima oleh lingkungan. Bahkan oleh tanaman-tanaman dan burung yang sering ia ajak bicara di taman kampus setiap senja.

Mungkin ini kisah sederhana yang semua orang pernah alami. tentang pertemuan, hubungan dan perpisahan. Shena kagum dengan beberapa kisah cinta teman-temannya. Ada yang mengalir, ada yang penuh lika-liku. Ia sendiri sempat tidak percaya dengan kekuatan cinta yang dialami teman-temannya. Karena pengalaman masa lalunya yang sudah lama ia lupakan. Ya, karena mudah berubah dan sikap cuek ini, Shena tidak mudah sakit hati dan mengambil perasaan. sekali lagi ia selalu mengambil pelajaran dari setiap langkah kehidupannya. Ia sudah biasa menerima sikap yang tidak diharapkan dari teman-temannya. Namun Shena tetaplah Shena, ia terus berjalan dengan menggunakan headset kesayangannya saat semua itu terjadi. Dia cuek. BAhkan karena terlalu sibuk mengurusi kisah-kisah sahabatnya, ia lupa menjadi pemeran utama untuk kisahnya sendiri, yang selama bertahun-tahun ia abaikan.

Ini bukan kisah romantis romeo and juliet atau kisah pengorbanan seperti Laila Majnun, juga bukan kisah menyedihkan seperti my heart. Ini cuma kisah seorang Shena yang bahkan tak ingin menjadi pemeran utama dikisahnya sendiri.

Yang tidak bisa dipungkiri adalah, kisahnya yang beberapa kali gagal selalu berpola sama. Shena orang yang sangat menghargai orang lain. IA sangat mengapresiasi setiap orang yang baik padanya. Ia mudah kagum kepada orang lain. Dengan alasan yang jarang dipakai oleh orang awam ketika kagum kepada seseorang. Namun setiap perasaanya terhadap orang selalu berhenti pada titik kagum. Selesai. dan tidak berkembang. Bahkan ia sempat berfikir, mengapa ia tidak pernah menyukai orang lebih dari kagum? Tidak sedikit laki-laki yang pernah mendekatinya,, ia cantik, lulusan terbaik sekolah, supel, dan pekerja keras. Namun hingga sekarang pandangannya tidak pernah berubah arah dalam jangka waktu yang lama. Yaitu kepada seseorang yang entah, aku sendiri belum tahu siapa. Ia selalu menulis kata-kata romantis yang disimbolkan dengan alam. untuk dia yang selalu ada dihatinya namun tak pernah terucap.

Ketika aku melihat matanya, rasanya ada perih di masa lalu, namun kemudian tiba-tiba menjadi kabur untuk kulihat di masa depan. Aku tahu dia sedang menjaga. Mungkin yang sedang ia jaga juga menjaga. Meskipun cinta bisa ditumbuhkan karena kebiasaan. Namun ia tidak dapat dipaksakan dengan ikatan semu. Mulut bisa berkata ribuan manis, namun mungkin butuh waktu lama bagi hati untuk berkata jujur. Shena, semoga kau bisa menemukan hati yang juga menjagamu, seperti engkau menjaganya selama ini secepatnya.

Ciputat, 31 Agustus 2013 11.00



Leave a Reply