Film yang terinspirasi oelh keberhasilan tim Olimpiade Fisika Indonesia. Berkisah tentang kondisi kritis dan MESTAKUNG.
Arif adlah pelajar sebuah SMP di Madura. Bapaknya sopir truk, ibunya pergi ke Singapura. Arif anak yang pintar, penurut, dan suka fisika. Ia ingin sekali bertemu ibunya yang sudah 7 ahun pergi ke negeri orang. Suatu ketika Arif terpilih untuk masuk tim fusi (tim persiapan olimpiade fisika Indonesia untuk olimpiade Internasional) Ia pun mengikuti seleksinya ke Jakarta.
Awalnya ia tidak mau karena harus menemani Bapaknya mencari uang, tapi karena Olimpiade Internasional bertempat di Singapura, ia pun bersemnagat dengan tujuan lain yaitu menemukan ibunya. Namun, ternyata semua tak semudah yang ia bayangkan. Ia bertemu dengan murid-murid yang ppandai fisika dari seluruh penjuru Indonesia. Dan di sana mereka harus bersaing. Dari puluhan anak tersebut hanya akan diambil 6 nilai tertinggi. Arif, sebagai anak yang paling muda (ia masih SMP) merasa sangat tidak kuat dan kewalahan mnghadapi ribuan rumus dan teori yang sangat berat. Dia merasa sangat down, dan tidak percaya diri, namun karena dorongan kuat ingin bertemu ibunya, ia pun kembali bersemangat dan mengejar ketertinggalannya.
Sampai hari pengumuman tiba ternyata ia tidak masuk 6 besar anak yang berangkat ke Singapura. Ia jatuh, merasa sanagt lemah, dan putus asa. Namun siapa tau, ternyata pihak sponsor mau menambah jatah orang untuk pergi ke Singapura, dan itu diberikan pada Arif, luapan syukur terucap dari mulutnya
.
Ketika suatu individu atau kelompik berada pada kondisi kritis, maka semesta –sel-sel tubuh, lingkungan, dan segala sesuatu di sekitarny—akan mendukung individu atau kelompok tersebut untuk keluar dari kondisi kritis dn encapai sasaran yang dituju. Itulah ungkapan Prof. Dr. Johannes Surya, hukum alam yang bekerja berdasarkan mekanisme itu disebut MESTAKUNG (Semesta Mendukung)
Film dengan slogan ”Karena Dlam Hidup, Tak Ada yang Tak Mugkin” ini mengambil inspirasi dari keberhasilan tim pelajar Indonesia meraih medali emas di Olimpiade Fisika di Singapura pada 2006. Sosok paling penting dalam tim Olimpiade Fisika iNdonesia (TOFI), Johannes Surya tak berhenti menyebut MESTAKUNG, berada dibalik keberhasilah itu, dan keberhasilan pada tahun-tahun berikutnya.
Kondisi kritis yang dialami Arif sang tokoh utama dalam keinginannya menemukan ibunya, inilah yang mendorong Mestakung berjalan. Film ini memberikan gambaran cukup bervariasi tentang Mestakung, dalam bentuk abstraksi atas kejadian-kejadian yang dialami tokohnya. Contohnya cerita saat Arif dikejar-kejar anjing, lalu ia mampu melompati pagar setinggi 1,5 meter. Itulah MESTAKUNG.
Teori alam ini cukup sederhana dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Yang penting ada keyakinan dan usaha keras. Segalanya memang tak ada yang tak mungkin.
Efek lagu MESTAKUNG (goliath) yang bersemangat pun membangkitkan semangat bermimpi kita.P erjuangan putra-putri bangsa demi Merah putih yang menjadi main theme film ini, juga memunculkan nasionalisme kita dalam bentuk pencapaian prestasi atas nama tanah air.

1 komentar:

  1. udah baca c bukunya...
    tapi filmnya lum cha....
    nonton yukkkkk

    BalasHapus