Maaf karena baru nulis lagi, kemaren lagi sibuk UTS dan kegiatan BEM lainnya. Selalu ada pengalaman baru yang bisa diambil pelajaran ditiap harinya dalam 10 hari gue ke India kemaren. di part #1 gue udah nyeritaain gimana preparation akomodasi keberangkatan hingga pendaratan. Sekarang di part #2 ini, gue akan membahas hari pertama kita di Chennai dan semua hal baru tentang India yang baru gue tau.

Setelah mengurus syarat dan kelengkapan VoA kami di kantor
imigrasiyang kami lakukan selanjutnya adalah menuju money changer untuk menukar dollar menjadi rupee. jika di konversikan, 1 rupee = 200 rupiah. Karena ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di luar Indonesia, agak aneh memgang uang bukan rupiah. Serasa uang monopoli. :D pecahan rupee juga bermaam-macam, dari mulai 5 rupee, hingga 500 rupee. Terlihat gambar Mahatma Gandhi di semua cetakan uang kertasnya. Dibandingkan dengan Indonesia, India mempunyai perkembangan ekonomi lebih pesat dalam dekade terakhir karena bidang industri sepert perangkat lunak, jasa teknik informatika, farmasi, juga tenaga pekerja yang unggul. hingga disebut-sebut sebagai masa depan ekonomi Asia berdampingan dengan China. Selain pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara ini, perlu diingat juga bahwa India adalah negara ke 2 dnegan penduduk terpadat se dunia setelah China. Sehingga jangan terlalu optimis, anda akan berada di negara dengan ekonomi yang maju dengan berbagai fasilitas dan tunjangan teknologi yang maju di seluruh penjuru daerahnya. Karena yang kami jumpai, tak jauh beda dengan ibukota negara kita sendiri. masih banyak penduduk mereka pula yang berada di kelas menengah kebawah. Mungkin untuk menengah keatas bisa kita jumpai di kota-kota lain yang maju, seperti New Delhi, Mumbai, atau Hyderabad. :)
Setelah menukar uang , kami langsung disambut hangat oleh Bavesh Morthy, salah satu panitia konfereni yang akan memberi petunjuk kepada kami. dan taraaaa... kami menuju hotel yang sudah kami booking sejak di Indonesia dengan taksi. Taksi yang biasanya kita lihat di film-film India. :D
Selain taksi yang sering gue liat di film-film India, nggak ketinggalan pula ada kendaraan umum khas India, yaitu otto atau tuk-tuk atau kalo di Indonesia kita biasa sebut dengan Bajaj
SO, what the my first statement when take around Chennai by taxi? its the second JAKARTA!!!! Suasana yang terlihat tidak jauh dari Jakarta! Walau kami datang di malam hari, namun kami benar-benar merasakan atmosfir Jakarta yang begitu kental. Panas, ramai, kendaraan memnuhi jalan, konstruksi gedung dan jalan yang belum jadi, fly over yang sesak, pedagang kaki lima yang berjejal sepanjang jalan, mobil yang parkir sembarang, kerlip lampu beberapa gedung yang tingginya tak beraturan. Its really Jakarta!!! hanya saja papan-papan pertokoannya saja yang berbeda ditulis dengan bahasa hindi. Ya, ternyata Chennai adalah negara tersibuk 5 kali lipat ketimbang Jakarta!!!
Farah, k Amar and k Lili dalam taxi
Keadaan bngunan-banguunannya
ini Argo yang dipasang di bajaj
Selain, bajaj, dan taxi, bis juga ada. namun, gue gak pernah naik, karena terlihat seperti 510 (CIputat-Kp. rambutan) berjubel puluhan orang hanya saja bedanya kapasisitas bisnya lebih besar ketimbang kopaja-kopaja Jakarta. Harganya pun lebih murah, hanya 3 rupee=600 rupiah. Ini tiketnya. Ka Amar dan k Andri sempat menaikinya.
Kalian lihat wanita dibawah ini?? coba tebak siapa????? ini adalah salah satu banci India looh... amati lagi deh, ;)
Hotel Malikaa yang kami tempati bukan lah hotel mewah berbintang, sekitar 2 jam kami tempuh dari bandara dengan taxi, dan kami harus berjalan memasuki gang yang kami lihat seperti Pesanggrahan, sejauh 100 meter. Ini keadaan gang tersebut.
Welcome to Malika residence!!!
Ini keadaan kamar kami, hotel ini cukup murah, sehingga fasilitasnya terbatas, no ac, tapi ada wifi. itu sanagt menguntungkan, bagi kami. koneksi wifi bisa menjadi fasilitas yang paling dicari sepanjang perjalanan kami, karena paket bb juga bisa on, dan kita bisa berkomunikasi dg keluarga/teman di Indonesia. Well, karena India khas dengan bau bawang dan dupanya. Kami sempapt membuka pintu kamar hotel selama satu jam, dan menyemprotkan parfum ke ruangan. AGar bau dupa yang menyengat hilang. Rasanya sanga aneh
karena udah malem, to be continue... besok ya... pisss!! :)

Leave a Reply