Pada hari Sabtu, 10 November 2010 kemarin reporter pioneer 2010 mendatangi kediaman Om Didi Petet dikawasan Bambu Apus, Jakarta Selatan. Walau sempat menunggu, kami pun disambut ramah oleh Om Didi Petet yang sedang kedatangan tamu sore itu. Aktor kawakan yang bernama asli Didi Widiatmoko adalah Duta Kereta Api sejak bulan April lalu. Kereta api sebagai solusi bagi transportasi masyarakat Indonesia khususnya untuk mengatasi kepadatan jalan raya ini sangat dibutuhkan dimasa mendatang. Yuk kita telusuri lebih dalam..
R (Reporter) : Anyway, kok bisa sih Om jadi Duta Kereta Api? O (Om Didi Petet) : Saya sendiri juga nggak tahu, kebetulan saya ditunjuk oleh direktur PT. KA, dan saya mau. Lagipula dari kecil saya suka gratis naik kereta, karena bapak saya kerja di PT. KA dan sampai sekarang, sama masih gratis kalau naik kereta.
R : Menurut Om, apa keuntungannya naik kereta?
O : naik kereta apai itu sebenarnya lebih efisien dan ekonomis dibandingkan naik kendaraan umum untuk menempuh perjalanan jauh. Karena akhir-akhir ini industry perkereta apian melemah, jadi saya harus membangkitkan lagi semangat masyarakat untuk naik kereta.
R : Pas banget nih, Om jadi duta kereta api, plus tema majalah kita seputar travelling. So, om suka travelling dong?
O : Pastinya saya doyan banget travelling. Biasanya sih waktu shooting di berbagai kota dan Negara, saya sempetin deh buat travelling.
R : Wah, menurut Om, tempat shooting yang paling berkesan sekaligus yang asik buat travelling dimana?
O : Waktu saya shooting Katika Cinta Bertasbih di Mesir, saya tercengang dengan pkemajuan peradaban Mesir yang luar biasa sekali. Piramidanya megah, dan kalian tahu? Koleksi museum disana ada 4 juta item. Saya salut dengan pemikiran orang-orang terdahulu yang bisa mempertahankan sejarahnya dengan car amembuat mumi dalam segala hal. Bayangkan, bukan hanya manusia saja loh, tapi mulai dari telur, burung, ayam, samapi anjing. Yang paling berkesan adalah kesempatan saya sata melihat langsung mayat Fir’aun.
R : Selain itu, hal menarik apalagi yang Om temuin?
O : Di sana saya juga melihat perhiasan-perhiasan ratu-ratu Mesir kuno-seperti anting, gelang, kalung yang kembali trend sekarang. Karena perkembangan model memang selalu berputar.
R : Ada makna sendiri nggak, menurut Om?
O : Ya sangat luar biasa. Yang jelas, kalau kalian berkesempatan kesana, kalian harus mengunjungi museum-museumnya dan melihat peradaban masyarakat Mesir kuno. Kalian juga harus lihat piramidnya! Pasti akan takjub!
R : Doain aja deh Om. Oh ya, kalau masalah wisata kulinernya gimana Om?
O : Waah, sebenarnya kulinernya dulu yang paling utama. Rugi kalau saya nggak mengunjungi kuliner di suatu kota, makanya badan jadi seperti ini. Pernah saya ke Maroko dan mencicipi makanan khasnya, yang uniknya makanan tersebut terbuat dari beras yang ukurannya lebih kecil dari beras-beras Indonesia.
R : Jadi pengen nyoba makannanya. Tapi Om pernah kesulitan dengan ibadah saat di luar negeri nggak?—terutama di negeri yang mayoritas non muslim?
O : Menurut saya, nggak ada maslaah ya untuk sholat. Karena Islam itu memudahkan kita untuk beribadah, dengan menjama’ sholat. Yang paling sulit itu beradaptasi saat puasa. Sebab di luar negeri itu waktu magribnya panjang. Sedang subuhnya pendek.
R : Wah, seru ya Om, bisa kerja sambil travelling juga. Any way, Om kan udah membintangi 29 film nih, belum lagi sinetron ana teater dramanya. Dengan setting dan karakter yang berbeda-beda. Apalagi waktu itu kita empat lihat Om di film Pasir Berbisik settingnya di pemukiman kumuh kan Om? Apa sih tipsnya biar bisa all out?
O : Saya memainkan sebuah karakter dalam sebuah film itu seperti mengajari saya memahami berbagai karakter orangd alam berbagai tingkatan hidup. Dari sinilah kita lebih bisa memahami hidup, karena sudah tahu banyak bagaimana menghadapi kehidupan dari berbagai sudut pandang manusia.
R : Wah, bener juga ya Om, lewat acting kita jadi tahu susahnya jadi tukang sapu, senengnya jadi direktur. Bahkan profesi lainnya. Ada pesen nggak Om, buat santri-santri DN biar bisa sukses kayak Om.
O : Sebenarnya ada fenomena yang menarik dari pesantren-seperti Wali Band. Mereka smeua dari pesantren kan? Jadi kalau kita punya kemauan keras dan berdoa, maka akan dimudahkan oleh Allah. Karena nggak ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa. Cuma kadang kita sendiri yang nggak percaya sama doa kita. Begitulah dialog singkat reporter Pioneer dengan Om Didi Petet. Keren kan Om Didi Petet ini? Duta kereta api yang suka travelling. Yuk kita travelling naik kereta api!!!
Exclusive interview with professional Actor's Indonesia Didi Petet publish on Pioneer Magazines 2011 (Darunnajah Student Magazine)
Reported by : Masmuhah, Azizah Fajar, Novita Akria
Photographer : Siti Jihan Mar'ati

Leave a Reply