"Pilihan Adalah salah satu dari rangkaian hidup"
Begitulah seorang kakak yang berkata padaku. Yah, dalam semua perjalanan kita kita akan selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Ya dan tidak, masuk atau keluar, ambil atau tinggalkan, cinta atau benci dan lain sebagainya. Aku bukanlah tipe orang yang cepat mengambil keputusan. Kata orang wanita lebih memikirkan "besok gimana" daripada "gimana besok lah". Aku akui itu benar dan sama persis dengan apa yang sedang aku rasakan.
"Saat kalian berani memilih, disanalah kalian harus bertanggung jawab atas pilihan kalian"
itu juga salah satu kutipan dari Dosen Politik sewaktu aku semester 1. Bertanggung jawab atas pilihan utama kita, dan menerima resiko apapun atas pilihan yang kita tinggalkan. Dalam hal ini, hanya seperti mengerucutkan apa yang ingin kita capai. Dan mengulas kembali niat awal kita. Terlepas dari gengsi, atau pandangan orang lain, tetaplah berpegang pada niat awal.
Mungkin aku bukanlah pakar untuk mengambil keputusan, namun aku anjurkan untuk melakukan step-step di bawah ini, jika kalian dihadapkan di dua pilihan yang kalian cintai:
1. Tulis sisis positif dan sisi negatif dari 2 pilihan.
2. Tinjau kembali niatmu mengapa kalian bisa berada di dua pilihan tersebut, dan murnikan kembali niatnya.
3. Beberapa orang sering diselimuti rasa khawatir tingkat tinggi karen atrlalu banyak memikirkan masa depan dan sedikit memikirkan masa sekarang.
4. Titik beratkan pada apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
5. Di beberapa hal, ada aspek non realistis atau bisa dibilang kurang logika untuk alasan meninggalkan suatu pilihan, namun kadang yang tidak logika itulah yang punya kekuatan lebih (mungkin khususnya dikasus saya kali ya)
6. Ada dimana saatnya, setelah kita membuat keputusan untuk meninggalkan suatu pilihan pilihan itu akan mengejar kita, dan membuat kita menyesal telah meninggalkannya. Namun, jangan gentar!!! ini adalah proses pengetesan terhadap kekuatan keputusanmu
Aku baru sadar, kalau selama ini, aku begitu galau dalam mengambil beberpa keputusan, dengan pertimbangan yang macam-macam untuk kedepannya. Namun, hidup ini hidupmu kawan!! Biarkan ia berjalan sesuai garisnya, dan nikmati detik-demi detiknya!!! jANGAN PERNAH MAU DIPERBUDAK OLEH KEINGINAN DAN MIMPI-MIMPIMU SENDIRI!!! hingga kau melupakan orang-orang disekitarmu, juga dirimu.
@105 Gedung FISIP 15.25
Pada hari Sabtu, 10 November 2010 kemarin reporter pioneer 2010 mendatangi kediaman Om Didi Petet dikawasan Bambu Apus, Jakarta Selatan. Walau sempat menunggu, kami pun disambut ramah oleh Om Didi Petet yang sedang kedatangan tamu sore itu. Aktor kawakan yang bernama asli Didi Widiatmoko adalah Duta Kereta Api sejak bulan April lalu. Kereta api sebagai solusi bagi transportasi masyarakat Indonesia khususnya untuk mengatasi kepadatan jalan raya ini sangat dibutuhkan dimasa mendatang. Yuk kita telusuri lebih dalam..
R (Reporter) : Anyway, kok bisa sih Om jadi Duta Kereta Api? O (Om Didi Petet) : Saya sendiri juga nggak tahu, kebetulan saya ditunjuk oleh direktur PT. KA, dan saya mau. Lagipula dari kecil saya suka gratis naik kereta, karena bapak saya kerja di PT. KA dan sampai sekarang, sama masih gratis kalau naik kereta.
R : Menurut Om, apa keuntungannya naik kereta?
O : naik kereta apai itu sebenarnya lebih efisien dan ekonomis dibandingkan naik kendaraan umum untuk menempuh perjalanan jauh. Karena akhir-akhir ini industry perkereta apian melemah, jadi saya harus membangkitkan lagi semangat masyarakat untuk naik kereta.
R : Pas banget nih, Om jadi duta kereta api, plus tema majalah kita seputar travelling. So, om suka travelling dong?
O : Pastinya saya doyan banget travelling. Biasanya sih waktu shooting di berbagai kota dan Negara, saya sempetin deh buat travelling.
R : Wah, menurut Om, tempat shooting yang paling berkesan sekaligus yang asik buat travelling dimana?
O : Waktu saya shooting Katika Cinta Bertasbih di Mesir, saya tercengang dengan pkemajuan peradaban Mesir yang luar biasa sekali. Piramidanya megah, dan kalian tahu? Koleksi museum disana ada 4 juta item. Saya salut dengan pemikiran orang-orang terdahulu yang bisa mempertahankan sejarahnya dengan car amembuat mumi dalam segala hal. Bayangkan, bukan hanya manusia saja loh, tapi mulai dari telur, burung, ayam, samapi anjing. Yang paling berkesan adalah kesempatan saya sata melihat langsung mayat Fir’aun.
R : Selain itu, hal menarik apalagi yang Om temuin?
O : Di sana saya juga melihat perhiasan-perhiasan ratu-ratu Mesir kuno-seperti anting, gelang, kalung yang kembali trend sekarang. Karena perkembangan model memang selalu berputar.
R : Ada makna sendiri nggak, menurut Om?
O : Ya sangat luar biasa. Yang jelas, kalau kalian berkesempatan kesana, kalian harus mengunjungi museum-museumnya dan melihat peradaban masyarakat Mesir kuno. Kalian juga harus lihat piramidnya! Pasti akan takjub!
R : Doain aja deh Om. Oh ya, kalau masalah wisata kulinernya gimana Om?
O : Waah, sebenarnya kulinernya dulu yang paling utama. Rugi kalau saya nggak mengunjungi kuliner di suatu kota, makanya badan jadi seperti ini. Pernah saya ke Maroko dan mencicipi makanan khasnya, yang uniknya makanan tersebut terbuat dari beras yang ukurannya lebih kecil dari beras-beras Indonesia.
R : Jadi pengen nyoba makannanya. Tapi Om pernah kesulitan dengan ibadah saat di luar negeri nggak?—terutama di negeri yang mayoritas non muslim?
O : Menurut saya, nggak ada maslaah ya untuk sholat. Karena Islam itu memudahkan kita untuk beribadah, dengan menjama’ sholat. Yang paling sulit itu beradaptasi saat puasa. Sebab di luar negeri itu waktu magribnya panjang. Sedang subuhnya pendek.
R : Wah, seru ya Om, bisa kerja sambil travelling juga. Any way, Om kan udah membintangi 29 film nih, belum lagi sinetron ana teater dramanya. Dengan setting dan karakter yang berbeda-beda. Apalagi waktu itu kita empat lihat Om di film Pasir Berbisik settingnya di pemukiman kumuh kan Om? Apa sih tipsnya biar bisa all out?
O : Saya memainkan sebuah karakter dalam sebuah film itu seperti mengajari saya memahami berbagai karakter orangd alam berbagai tingkatan hidup. Dari sinilah kita lebih bisa memahami hidup, karena sudah tahu banyak bagaimana menghadapi kehidupan dari berbagai sudut pandang manusia.
R : Wah, bener juga ya Om, lewat acting kita jadi tahu susahnya jadi tukang sapu, senengnya jadi direktur. Bahkan profesi lainnya. Ada pesen nggak Om, buat santri-santri DN biar bisa sukses kayak Om.
O : Sebenarnya ada fenomena yang menarik dari pesantren-seperti Wali Band. Mereka smeua dari pesantren kan? Jadi kalau kita punya kemauan keras dan berdoa, maka akan dimudahkan oleh Allah. Karena nggak ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa. Cuma kadang kita sendiri yang nggak percaya sama doa kita. Begitulah dialog singkat reporter Pioneer dengan Om Didi Petet. Keren kan Om Didi Petet ini? Duta kereta api yang suka travelling. Yuk kita travelling naik kereta api!!!
Exclusive interview with professional Actor's Indonesia Didi Petet publish on Pioneer Magazines 2011 (Darunnajah Student Magazine)
Reported by : Masmuhah, Azizah Fajar, Novita Akria
Photographer : Siti Jihan Mar'ati
Apa yang kau minta kemarin Cha? Kesibukan bukan? untuk membuatmu tetap bertahan di tempat ini. Apalagi? fasilitas? tunjangan? smeua yang kau minta kini Ia kabulkan, dan kau terus mengeluh akan semua itu? Manusia macam apa kau Cha? Mungkin pembelajaran ini memang butuh waktu untuk menyelaminya. Kesibukan duniawi yang mengalihakn banyak fikiranku, dari jalan utama aku hidup sekarang. Banyak lubang dan luka dalam diriku yang membuatku begitu hina untuk terus bertahan. Tapi maslaahnya adlah orang-ornag yang ada disekelilingku, yang memperjuangkanku untuk terus bertahan. Aku baru merasa bahwa selama hampir 1 bulan kesibukan yang dikabulkan olehNya kini memperbudakku, lebih dari mimpi-mimpiku sendiri. to be continue
Mungkin ini kejadian yang sering orang rasakan. Memberi dan menerima. Hanya saja pengalaman yang sekarang aku rasakan ini, begitu melekat dihati dan mungkin tak akan terlupakan. Memberi adalah perkara sederhana yang bisa kita lakukan kepada siapa saja dan kapan saja. Perkar ayang mudah, tidak memakan banyak waktu, dan cepat mendapat balasan.
Sebelum membaca buku 7 keajaiban Rejeki karya Ippho Santosa, saya sudah mengerti konsep balasan dari memberi dari pelajaran ilmu agama dasar yang saya pelajari. Namun, setelah memahami aspek-aspek percepatan di buku itu, kini kenikmatannya kian terasa.
Ini beberapa kutipan yang saya kutip dari buku 7 keajaiban Rejeki: ‎
#AYO SEDEKAAAH!!!!!
Garputala dipukul, maka gemanya kecil.
Kalo gong yamg dipukul maka gemanya akan bessaaar.
Kalo sedekahnya kecil, maka balasannya akan kecil hampir2 tidak kerasa.
Kalo sedekahhnya besar ,aka balasannya akan besaaar hampir2 bikin terpelanting.
#awalnya terpaksa
#selanjutnya bisa
#akhirnya terbiasa
a: mana yg lebih baik, solat dhuha 2 atau 8?
B: 8 lebih banyak lebih baik
a: mana yg lebih baik, puasa 1 hari atau 2 hari?
B : yg 2 laah
a: nah mana yg lebih baik sedekah 2% ato 10%?
B : yang ikhlas.
Ini yang jadi masalah. Kalo urusan ikhlas itu sudah standart, mana ada ibadah g pake ikhlas? Harusnya kita naik ke tingkat selanjutnya. Seberapa sering dan seberapa banyak. Makin bamnyak ya makin baiik.
#ingin pintar? Pintarkan org lain
#ingin sukseszz? Sukseskan org lain
#ingin kaya ? Kayakan org lain.
#ingin doa terkabul? Doakan org laion.
#ingin ditolong allah? Tolonglah org lain.
Sedekah terang terangan ato diam2 itu bolehh2 saja. Yg gak boleh, terang2 an gak sedekah. Hehe
Nabi berkata : belilah kesulitanmu dg SEDEKAH
Ali said : pancinglah rejekimu dg SeDeKAH..
Nah, aku hanya ingin berbagi pengalamanku tentang konsep 10 dan 20 %.
1 bulan yang lalu hp N70 ku hilang di pasar dekat rumah. Sempet Shok. Tapi, biasalah, Ocha! Kehilangan barang itu hal biasa dikehidupannya. Ya, Aku ceroboh. Pada saat itu, hatiku tidak kecewa, sedih, murung, marah, dan lain sebagainya. Karena ku fikir. Toh, segala sesuatu yang kita punya nanti akan hilang juga. Nah, tak di duga, Ibuku begitu marah akan hilangnya hpku itu. Hingga sempat membuat hubungan kami agak tegang.
Tak tau kenapa aku begitu yakin, insya allah akan dapat yang lebih baik atas hilangnya hape itu.
Liburan kemaren 3 minggu kelewatkan di pondok. Bukan di rumah. Aku mulai membuat target, bahwa aku harus mendapatkan hp baru, tanpa sepengetahuan ibuku. Agar bisa kutebus kecerobohanku kemarin. Aku berusaha kesana kemari, ikut-ikutan teman bisnis-ternyata di ajak MLM (mau beli hape aja bingung, apalagi buat modal MLM?) ingin melamar jadi guru privat-eh ditolak karena minimal D3. Yah, berbgai usaha kulakukan demi mendapat uang untuk hp baru.. Sampai-sampai ikut-ikutan si Zara mau ngelamar jadi pelayan pizza hut (hahaaha)
Beberapa hari setelah itu, aku mengikuti seminar 7 keajaiban rejeki nya Mas Ippho di gedung pasca UGM Jakarta. Disitu aku ditampar, bahwa, lancar dan tidaknya rezeki dan nasib kita bergantung dengan baik tidaknya hubungan kita dengan orang tua. Aku menangis tersedu-sedan saat seminar itu, menginagt sikap acuh ku pada ibu kala itu, mengingat kesebalanku yang kuceritakan kepada teman-temanku atas sikap ibuku. (yang sebenarnya wajar mereka lakukan, karena siapa yang akan benar-benar menanggung hidup kita kecuali mereka? Right#?) Setelah itu, Aku langsung meminta maaf atas segala kesalahanku kemaren pada ibuku.
Semangat bersedekah kian membuncah. Apalagi setelah dapet berbagai resep dari Bang Ippho. Salah satunya pengalaman yang aku terapkan adalah metode 10% dan 20%.
Jadi, jika kita ingin mendapat uang sekian. Maka coba kita sodakoh kan 10% dari uang yang kita inginkan. Paham?
Contoh, kita ingin punya uang 10 juta.
Maka, kita harus bersedekah 1 juta dulu. Insya Allah 10 juta bakal datang.
Bagi orang otak kanan, biasanya melakuakn percepatan dengan meningkatkannya jadi 20 %.
Nah, kalo pengalamanku, kayak gini:
Karena keinginanku sekarang adalah beli hape baru. Jadi ku targetkan, aku harus punya uang minimal 1 juta. Nah, 10 % dari satu juta berapa kawan? 100rb.. ya, hanya 100rb. Tapi niatku kuubah mnjadi 20% jadi, 200rb. Oke, aku coba konsep ini
Setelah bayar uang semesteran di kampus, esoknya dengan niat menyelesaikan semua masalah yang memenati otakku kala itu, aku lempar saja beberapa puluh ribu kembalian dari bank. Aku niatkan untuk diriku, untuk saudaraku, untuk keluargaku, dan untuk segala urusanku. Setelah itu, niatku memang menginap di rumah teman lamaku. Paginya, saat aku mau pamit pulang. Surprise! Mama temanku ini, memberiku uang 2 kali lipat dari uang yang ku sedekahkan kemaren. (Setelah aku hitung2) Waw! Its really “Rezeki itu datang dari arah yang nggak terduga-duga” . Ini belum apa-apa.
Beberapa hari setelah itu, aku masih berada di sekitar kampus. Dan salah satu dari temanku, mengalami musibah. Aku dan temna-teman yang lain pun membantunya. Ku berikan beberapa lembar puluhan ribu kepadanya.
Melihat dompetkupun kian menipis, kuputuskan untuk pulang ke rumah. DI rumah keadaan jadi lebih baik. Ibuku sudah tidak membahas lagi hilangnya hpku kemaren. Aku sedikit lega. Keinginanku untuk membeli hape baru masih ada tapi tapi tak ada niat sedikitpun untuk meminta kepada Ayah dan Ibu. terlalu jaim mungkin. Karena di awal aku sudah bertekad akan membeli hape baru tanpa sepengetahuan mereka. Setelah kembali memikirkan projectku kemaren, dihitung-hitung, aku baru mengeluarkan 10% dari 1juta. Nah, tinggal menunggu pemasukan lagi ini, untuk menambahnya jadi 20%.
Detik demi detik, hari dmei hari terus berjalan. Tiba-tiba disuatu pagi, aku diajak ibuku untuk menjadi notulen seminarnya. Aku pun bersedia menerima tawaran itu. Kalian tau? Di akhir acara pihak panitia memberiku uang sebesar 1 juta atas kerja notulasiku.
Ya Allah, aku tak kuasa menahan air mata, Teori itu benar-benar bekerja dengan baik!!! Aku baru mengeluarkan 10%, tapi target itu benar-benar datang tiba-tiba. Alhamdulillahirabbilalamin!!! Syukur kupanjatkan pada Engkau Sang Penguasa Alam.
Mari berinvestasi dengan Allah!!!
Dengan modal keyakinan!!!! Ikhtiar!!! Sedekah, dan Doa!!!!
Mari kita beli impian kita !!!!
Anda harus Coba di rumah!!!
Artikel ini sudah berkali2 di re-post dimana2 blog2 orang, notes facebook, dsb. Saking terharunya saya tempel juga ah, di blog dreamer crazy. Check this out :
Berikut ini postingan menarik yang bisa menginspirasi kita semua untuk selalu bekerja keras dengan hati untuk menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik. Sekedar share. Oh ya artikel ini saya dapat dari milis tangandiatas, yang kemudian saya pos ke website untuk berbagi dan mengisnpirasi kita semua. Source : http://brosurkilat.com
Kunjungan BJ Habibie ke Kantor Manajemen Garuda Indonesia Garuda City Complex, Bandara Soekarno-Hatta 12 Januari 2012
Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya(?), Adri Subono, juragan Java Musikindo.
Kunjungan beliau dan rombongan disambut oleh President & CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di Jakarta.
Dalam kunjungan ini, diputar video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap.
Sebagai “balasan” pak Habibie memutarkan video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!).
Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini?
Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out kemudian tinggal landas secara mulus di- escort oleh satu pesawat latih dan sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung.
Dalam video tsb, tampak para hadirin yang menyaksikan di pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para teknisi IPTN. Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250.
N250 sang Gatotkaca kembali pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan..................
Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:
“Dik, anda tahu..............saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan.................“Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, .......itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur.........Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.
Sekarang Dik,............anda semua lihat sendiri..............N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?’
Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.
Dik tahu................di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia.............
Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa................
Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua.....................?
Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun.
Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”
Pak Habibie menghela nafas.......................
Ini pandangan saya mengenai cerita pak Habibie di atas;
Sekitar tahun 1995, saya ditugaskan oleh Manager Operasi (JKTOF) kala itu, Capt. Susatyawanto untuk masuk sebagai salah satu anggota tim Airline Working Group di IPTN dalam kaitan produksi pesawat jet sekelas B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130 penumpang). Saya bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai Co-Chairman Preliminary Flight Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah kepala proyek N2130 adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba terus-menerus oleh penerbang test pilot (almarhum) Erwin. Saya turut mendesain rancang-bangun kokpit N2130 yang serba canggih berdasarkan pengetahuan teknis saat menerbangkan McDonnel Douglas MD11. Kokpit N2130 akan menjadi mirip MD11 dan merupakan kokpit pesawat pertama di dunia yang mempergunakan LCD pada panel instrumen (bukan CRT sebagaimana kita lihat sekarang yang ada di pesawat B737NG). Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga mempergunakan “track ball atau touch pad” sebagaimana kita lihat di laptop. N2130 juga merupakan pesawat jet single aisle dengan head room yang sangat besar yang memungkinkan penumpang memasuki tempat duduk tanpa perlu membungkukkan badan. Selain high speed sub-sonic, N2130 juga sangat efisien bahan bakar karena mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini.
Saya juga pernah menguji coba simulator N250 yang masih prototipe pertama.................
N2130 narrow body jet engine dan N250 twin turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu.........bahkan hingga kini.
Lamunan saya ini, berkecamuk di dalam kepala manakala pak Habibie bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan yang yang sama dengan beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir.............kita tak perlu susah-susah membeli B737 atau Airbus 320.
***
Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya....................
“Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia”.
“Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,? Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten? C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis? D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!”
Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
“Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik.............organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik..................”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu ...........................
“Dik, ..........saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ...........ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya............saya mau kasih informasi........... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu........................”
Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam.............................seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.
Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan........................
“Dik, kalian tau.................2 minggu setelah ditinggalkan ibu............suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu......... Ainun......... Ainun ................. Ainun ..............saya mencari ibu di semua sudut rumah.
Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini..............’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie’.
Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus...............3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga............................”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu) ...................... ia melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun..............dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia.............
Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat............. saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia”
Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata..............................
Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui.....................
Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.
Dik, asal you tahu............semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.
Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain. Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif...................”
(pada kesempatan ini pak Habibie meminta sesuatu dari Garuda Indonesia namun tidak saya tuliskan di sini mengingat hal ini masalah kedinasan).
Saya menuliskan kembali pertemuan pak BJ Habibie dengan jajaran Garuda Indonesia karena banyak kisah inspiratif dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun yang tidak sempat menghadiri pertemuan tsb. Sekaligus mohon maaf jika ada kekurangan penulisan disana-sini karena tulisan ini disusun berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun rekaman apapun.
Jakarta, 12 Januari 2012 Salam, Capt. Novianto Herupratomo
Semuanya terlihat asing Kacau dengan persoalan masing-masing Tanpa peduli ada orang disekeliling mereka yang peduli Tanpa peduli ada orang disekeliling mereka yang terus mendoakan mereka Permasalahan yang terlalu rumit untuk dijelaskan dan terlalu sepele untuk membuat mereka hampir mati Rumit Complicated Dan yang paling ku benci adalah itu yang sekarang ada diotakku. Permaslahan besar orang lain. Aku tersiksa menjadi orang yang peduli Aku tersiksa menjadi pendengar Ini, ini yang kusebut dengan perkara sepele yang mampu menyita beberapa persen pikiranmu yang seharusnya bisa lebih bermanfaat jika digunakan untuk memikirkan hal lain yang lebih penting. Its fuck! LOVE!! Bisa saja aku berpihak ke satu bagian dan mencampakkan bagian yang lain. But, Shit! I can’t!!! I care to both of them. Saran : Jangan mau jadi penasehat cinta pasangan yang bisa dikategorikan gak sehat.
Hey, udah lama kayanya gak posting blog. Maaf ya, blog ini isinya campur aduk,antara tugas kuliah, cerita hati yang gak jelas, motivasi hidup yang ngalor ngidul, curhatan tetangga juga asal dimasukin aja. :D Sekarang aku akan menceritakn satu acara keren buat anak International Relation dimana aja yaitu Model United Nation (MUN) pengertian awamnya, ini sejenis simulasi sidang PBB yang diikuti oleh Mahasiswa manapun dengan mewakili negara masing2. Ada beberapa season didalamnya. Ada Moderate coucus, unmoderate coucuse, ada Position paper dimana kita harus bikin report dari hasil diskusi dan adu spekulasi kita. Seru deh, biasanya kita akan ngebahas satu isu yang lagi in di dunia Internasional. Contohnya, Poverty in Somalia, earthquaq in Japan. dan banyak macam lagi. disini kia belajar berdiplomasi, adu spekulasi, so far kayak main games deh. Serunya kita harus pake baju formal seakan-akan diplomat beneran. Trus bakal ada sesi Moderate coucus, dimana kita bakal ngewakilin negara yang kita delegasikan untuk unjuk gigi di depan peserta. Yang paling seru itu di sesi unmoderate coucuse, karena dini, kita berusaha melobi negara lain untuk setuju dengan pendapat kita dan mau berkoalisi.
Pertama kalinya aku dikenalkan dengan Model United Nation di salah satu workshop UKM kampus yaitu (ISC-International Studies Club)
kalo ini adalah pose saya lagi sesi Moderate coucus menjadi delegasi Bank of America waktu School of Didplomacy di UI Desember kemaren
Aku dan temen-temn dari UIN yang ikut school of diplomacy di UI Banyak ajang Model United Nation dari tingkat regional sampai Internasional. Jakarta MUN, Singapore MUN, HArvard MUN, dll. Disini kita dilatih banget buat jadi public speaker handal. Pokonya buat kalian yang ngaku interest ama global issue dan International programm, must join this extraordinary event!!!
Bagaimana Indonesia sekarang adalah bagaimana mahasiswa sekarang. Kerap kali kita mendengar teriakan slogan-slogan penyemangat mahasiswa di tiap-tiap kampus. Namun, pertanyaannya sekarang adalah, adakah aksi kompak yang nyata dari para intelektual muda (mahasiswa) dari segala penjuru wilayah Indonesia untuk bersatu padu melakukan perubahan untuk bangsa ini?
Mahasiswa bukanlah kelompok yang berusaha mendapatkan kekuasaan, melainkan suatu kekuatan moral yang secara aktif ingin ikut berperan dalam mencapai cita-cita negara. Tugas mahasiswa, dalam konsep ini melakukan kritik terhadap keadaan sosial yang kacau. (Budiman, 1976) Berikut ini akan saya jelaskan dua peran penting pergerakan mahasiswa sesungguhnya;
1. Peran sosial Seperti yang sudah disebutkan gerakan mahasiswa mempunyai peran penting dalam sosial masyarakat. Di periode tahun 2004-2009 Indonesia sempat mengalami masa-masa mendung, karena terjadi bencana di mana-mana. Dari mulai tsunami, gempa bumi, tanah longsor, dan banjir. Segala bentuk bantuan sangat dibutuhkan bagi para korban bencana. Sukarelawan mahasiswa sangatlah dibutuhkan, karena kegiatan kemanusiaan yang berhubungan langsung dengan masyarakat ini, memberi kesan bahwa mahasiswa ada untuk bangsa.
2. Peran Politik Ada beberapa pengamat politik yang mengatakan, di era ‘08, ’28, ’45, ’66, atau ’98 gerakan mahasiswa disinyalir hanya sebagai alat politik pihak-pihak tertentu. Seperti di era 66, yaitu gugatan turunnya Presiden Soekarno. Mahasiswa diduga hanya dijadikan alat oleh musuh-musuh rezim Soekarno di masa itu. Namun, terlepas dari itu, semangat nasionalisme mahasiswa dikala itu patut diacungi jempol! Karena sejatinya, mereka telah membuktikan eksistensinya sebagai agent of change dengan keberhasilan gerakan reformasi di era 66 dan 98.
Sekarang saya merasakan absennya kontribusi signifikan mahasiswa dalam konteks berbangsa dan bernegara mulai menjamur. Peran mahasiswa tidak lagi aktif dalam pencapaian cita-cita bangsa, namun terhenti dengan kebutuhan personalitas dalam ketuntasan perkuliahan. Tidak jarang kita temui mahasiswa yang sangat acuh dengan kondisi keadaan bangsa saat ini, karena ia hanya berorientasi cepat lulus dan sibuk memikirkan kompetisi individual di dunia kerja. Lalu jika tidak ada semangat nasionalisme mahasiswa lagi, siapa yang akan menyuarakan suara-suara yang tidak disampaikan oleh wakil rakyat? Siapa yang bisa merubah Indonesia bangkit dari keterpurukan tata kelola pemerintahan, dan birokrasi yang tidak sehat di Indonesia sekarang? Belum lagi kasus korupsi yang kian menjajah dan mewabah, ketidaktransparan biaya subsidi rakyat hingga ke tingkat paling rendah, hingga penegak hukum yang tebang pilih. Saya yakin, masyarakat kalangan bawah yang terpencil di pelosok negeri ini tidak akan mampu bersuara lantang mengeluh atas segala kesemrawutan pemerintahan yang kian menekan mereka. Mereka akan tetap melakukan aktifitas sehari-hari dengan nrimo. Saat bbm naik, petani akan tetap pergi ke sawah, saat korupsi mewabah, tukang ojek tidak akan ikut-ikutan turun ke jalan menyuarakan kritisasi tentang pemerintahan, mereka akan tetap melakukan aktifitas mereka. Karena di fikiran mereka adalah bagaimana cara menyambung hidup. Tanpa peduli kerusakan pemerintahan dan kehancuran sistem kesejahteraan yang harusnya mereka rasakan sepenuhnya. Sudah jelas bahwa, mundurnya negeri ini buakn karena orang-orang miskin, kecil, atau tidak berpendidikan, tapi justru oleh pejabat-pejabat besar yang hati nuraninya sudah tertutup dengan kepentingan dirinya sendiri.
Nah, pantaskan kita sebagai generasi yang mempunyai peran yang cukup berpengaruh dalam roda perpolitikan Indonesi untuk diam? Diam untuk rakyat Indonesia yang terzolimi? Nasionalisme harus kembali dikobarkan! Pergerakan harus kembali dipanaskan! Bangsa Indonesia sedang menunggu kita untuk perubahan! akankah kita hanya akan berkelut dengan teori-teori konspirasi yang tak pernah habis tanpa ada pergerakan yang nyata bagi diri kita sekeliling kita, dan bangsa kita? Mari LAKUKAN PERGERAKAN! BUKANPERGESERAN! HIDUP MAHASISWA!!!