Mudah saja bagiku menjadi marah dan kesal, jika sesuatu datang, bukan karena inginku. Aku melayani marah dan kesalku, hingga terkuras semua. Seolah tidak ada lagi kebaikan dari yang datang padaku itu.
Sungguh, aku malu. Pada daun yang senantiasa membesarkan namaMU, angin yang selalu bertasbih dan burung yang tak pernah absen berkicau tentang kemuliaanMU.
Dan aku, dengan nikmat berlimpah dan KAU ciptakan jauh lebih sempurna daripada daun, angin dan burung, begitu kufur dan lumpuh berpikir bahwa semua datang hanya karena kebaikanMU saja. Jika saja aku ingat, bahwa apapun dan siapapun yang ada di depanku, sesungguhnya hanyalah antara KAU dan aku. Jika saja aku selalu ingat, KAU saja cukup bagiku, maka tak perlu keluh kesah itu.
Jika saja aku ingat untuk menghadapinya selalu dengan senyum untukMU, bersamaMU dan mengembalikan padaMU, tentu tidak ada takut dan khawatir ini.
Namun, wahai Yang Mulia, aku yang hina ini, kembali alpa melihat, bahwa semua ‘jika saja’ ini, tak lain bentuk kekufuranku yang halus. Tak layak lah aku berjika-maka, karena apapun yang ada, hanya bentuk cintamu, mengajariku, untuk rendah hati, tetap menghamba pada semua kemuliaanMU.
Akhirnya, hanya syukur saja lah yang pantas terucap.
-Rima Olivia-
visit http://www.rimaolivia.com/?p=200
A Thousand Years Part 2 With Lyric(Scene Twilight-Breaking Dawn) Christina Perri Feat Steve Kazee
The sweet song ;)
Betapa mudahnya lisan mengeluarkan ribuan alasan
Betapa mudahnya mata memandang alam nan indah
Betapa ringannya tangan untuk merangkul semua makhluk
Sesederhana itukah?
Tak ada hak apa-apa bagiku
tanganmu tetap tanganmu..
bibirmu tetap bibir mu..
matamu tetap matamu...
Aku sempat berbohong beberapa hari yang lalu ...
Sebenarnya saat itu aku sudah mempercayaimu..
Tapi sepertinya kini sudah tidak sama sekali....
Langit yang dulu redup, nampaknya harus menentukan pilihan..
akan bersinar terang kah
Atau akan menjadi malam yang gelap
Setiap jalan pasti ada kerikil,
Setiap perjalanan pasti ada pelajaran
Setiap percobaan pasti ada kesalahan
Setiap kesalahan pasti juga ada pelajaran
Kau berani memilih saja itu sudah bagus
karena setelah itu kau akan tau, penyesalan atau kesenangan yang di dapat
tapi paling tidak kau sudah belajar
Semua yang terjadi pasti ada alasannya
Everythings happen for a reason
jangan terus lari dari masalah
hadapi dan kau akan belajar
sekali lagi, paling tidak kita sudah berani untuk belajar
Semuanya nampak semu
BAyangan-bayangan indah hancur berkeping-keping
tapi ternyata kepingan bersatu dengan kepingan lain dan membentuk bayangan indah kembali
Sampai jumpa di skenario Tuhan selanjutnya...
Dosen terus menerangkan
para mahasiswa mendengar dan sesekali bertanya saat ada yang ganjil
namun ada yang lain di kelas ini
entahlah
suatu yang hilang
dibalik tawa yang menggelegar
dibalik otak yang diperas untuk menyelesikan tugas
dibalik diamnya bangku dan kursi kelas
semua nampak baik-baik saja
pagi ini berjalan seperti pagi-pagi sebelumnya
namun diam ereka kini lain
namun tawa mereka kini lain
dan semangat mereka pun kini lain
Diam mereka penuh dengan pikir
antara tugas kuliah, kegiatan kampus ataupun memikirkan seseorang
Yang entah hilang terbawa angin
Atau eksistensinya ada namun jiwanya hilang
Mana kata-katamu tentang persahabatan di awal kita bertemu,,
mana rajutan mimpi-mimpi masa depan kita yang pernah kita buat
jika pada akhirnya kau menyerah sampai sini
padahal, perjalanan ini masih begitu panjang,,
dan terllau menakutkan untuk kulalui sendiri,
Doakan aku
Doakan aku dalam berjuang
Kita berada di garis start yang sama
namun terbisan di jalur yang sangat berbeda
kuharap kita akan bertemu di garis finish yang sama, suatu saat nanti...
maafkan semua keegoisanku,
maafkan semua ketidak pengertianku,,
maafkan semua kekhianatanku padamu,,,
tak ada yang namanya mantan Teman,..
Sampai kapanpun,,
Kau pernah mengisi hari-hari ku...
dan banyak mengajariku arti hidup sesungguhnyaa
Semoga Allah menjagamu,, dalam setiap langkah,,,
Aku tau, kau lebih kuatdaripada yang kau bayangkan
ttd, temanmu
Ocha-IRIC 2011 201112
para mahasiswa mendengar dan sesekali bertanya saat ada yang ganjil
namun ada yang lain di kelas ini
entahlah
suatu yang hilang
dibalik tawa yang menggelegar
dibalik otak yang diperas untuk menyelesikan tugas
dibalik diamnya bangku dan kursi kelas
semua nampak baik-baik saja
pagi ini berjalan seperti pagi-pagi sebelumnya
namun diam ereka kini lain
namun tawa mereka kini lain
dan semangat mereka pun kini lain
Diam mereka penuh dengan pikir
antara tugas kuliah, kegiatan kampus ataupun memikirkan seseorang
Yang entah hilang terbawa angin
Atau eksistensinya ada namun jiwanya hilang
Mana kata-katamu tentang persahabatan di awal kita bertemu,,
mana rajutan mimpi-mimpi masa depan kita yang pernah kita buat
jika pada akhirnya kau menyerah sampai sini
padahal, perjalanan ini masih begitu panjang,,
dan terllau menakutkan untuk kulalui sendiri,
Doakan aku
Doakan aku dalam berjuang
Kita berada di garis start yang sama
namun terbisan di jalur yang sangat berbeda
kuharap kita akan bertemu di garis finish yang sama, suatu saat nanti...
maafkan semua keegoisanku,
maafkan semua ketidak pengertianku,,
maafkan semua kekhianatanku padamu,,,
tak ada yang namanya mantan Teman,..
Sampai kapanpun,,
Kau pernah mengisi hari-hari ku...
dan banyak mengajariku arti hidup sesungguhnyaa
Semoga Allah menjagamu,, dalam setiap langkah,,,
Aku tau, kau lebih kuatdaripada yang kau bayangkan
ttd, temanmu
Ocha-IRIC 2011 201112
Entahlahentahlah, akan sampai kapan.
Kuharap ini bukan sekedar keyakinan sesaat.
terlalu takut untuk berandai.
Apalagi membuat janji.
Karena semua berputar begitu cepat,
terlalu cepat untuk kuperhitungkan
Biarkan, biarkan ini mengalir mengikuti skenarionya.
Hingga waktu dan tangan Sang penentulah yang mengambil alih.
tak acuhkan semua pandangan yg muncul..
krn hanya hati tertentu saja yang mengerti dan merasa
karena bukan perkataan yang keluar ataupun perilaku yg nampak.
namun ikatannya ruhnya terasa yakin dan kuat.
semuanya nampak mudah, semuanya nampak indah,
saat ikatan itu terus terjalin dan tak terputus.
Inginku bangkit untuk sadar dg kehidupan lainnya,
namun, serbuan badainya tak mampu kubendung.
tolong aku! tapi jiwa terasa lemah untuk berpindah.
Kuat terpaut hingga saat bergeser sedikit, tak ada lg sisa energi.
waktu bukan sekedar pemandu,
pada kenangan di sebrang lautan
entah akhirnya aku akan mengerang kesakitan,
atau diam pura-pura bisu
191112
Mungkinmungkin jika itu mungkin
walaupun mungkin kadang tak mungkin
katanya yang tidak mungkin itu mungkin
nyatanya yang tak mungkin tetap tidak mungkin
atau mungkin-mungkin, mungkin- tidak mungkin
181112
Datang dan pergisemua berjalan begitu singkat
datang dan pergi dengan cepat
tanpa peduli keadaan dan perasaan
hingga hilang pun menjadi terang
semua rangkaian hidup akan menjadi sejarah
melaluinya semanis mungkin akan membuat sejarah yang baik
namun rencana kadang hanya rencana
mimpi tak jarang tetaplah mimpi
keindahan pun terasa hanya impian
kata-kata tak bisa di tarik
prlakuan pun tak bisa diulang
ludah sudah dikeluarkan
sedikit yang mau menelannya lagi
Semua kesalahan dan amarah berkumpul menjadi satu bola api
dan menyerang semua orang disekelilingnya
padahal siapa yang tau bahwa ada kristal didalamnya
dan hanya orang yang punya ketenangan salju
yang bisa meredakan dan mengambilnya
201112
Maaf karena baru nulis lagi, kemaren lagi sibuk UTS dan kegiatan BEM lainnya. Selalu ada pengalaman baru yang bisa diambil pelajaran ditiap harinya dalam 10 hari gue ke India kemaren. di part #1 gue udah nyeritaain gimana preparation akomodasi keberangkatan hingga pendaratan. Sekarang di part #2 ini, gue akan membahas hari pertama kita di Chennai dan semua hal baru tentang India yang baru gue tau.
imigrasiyang kami lakukan selanjutnya adalah menuju money changer untuk menukar dollar menjadi rupee. jika di konversikan, 1 rupee = 200 rupiah. Karena ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di luar Indonesia, agak aneh memgang uang bukan rupiah. Serasa uang monopoli. :D pecahan rupee juga bermaam-macam, dari mulai 5 rupee, hingga 500 rupee. Terlihat gambar Mahatma Gandhi di semua cetakan uang kertasnya. Dibandingkan dengan Indonesia, India mempunyai perkembangan ekonomi lebih pesat dalam dekade terakhir karena bidang industri sepert perangkat lunak, jasa teknik informatika, farmasi, juga tenaga pekerja yang unggul. hingga disebut-sebut sebagai masa depan ekonomi Asia berdampingan dengan China. Selain pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara ini, perlu diingat juga bahwa India adalah negara ke 2 dnegan penduduk terpadat se dunia setelah China. Sehingga jangan terlalu optimis, anda akan berada di negara dengan ekonomi yang maju dengan berbagai fasilitas dan tunjangan teknologi yang maju di seluruh penjuru daerahnya. Karena yang kami jumpai, tak jauh beda dengan ibukota negara kita sendiri. masih banyak penduduk mereka pula yang berada di kelas menengah kebawah. Mungkin untuk menengah keatas bisa kita jumpai di kota-kota lain yang maju, seperti New Delhi, Mumbai, atau Hyderabad. :)
Farah, k Amar and k Lili dalam taxi
Keadaan bngunan-banguunannya
ini Argo yang dipasang di bajaj
Selain, bajaj, dan taxi, bis juga ada. namun, gue gak pernah naik, karena terlihat seperti 510 (CIputat-Kp. rambutan) berjubel puluhan orang hanya saja bedanya kapasisitas bisnya lebih besar ketimbang kopaja-kopaja Jakarta. Harganya pun lebih murah, hanya 3 rupee=600 rupiah. Ini tiketnya. Ka Amar dan k Andri sempat menaikinya.
Kalian lihat wanita dibawah ini?? coba tebak siapa????? ini adalah salah satu banci India looh... amati lagi deh, ;)
Hotel Malikaa yang kami tempati bukan lah hotel mewah berbintang, sekitar 2 jam kami tempuh dari bandara dengan taxi, dan kami harus berjalan memasuki gang yang kami lihat seperti Pesanggrahan, sejauh 100 meter. Ini keadaan gang tersebut.
Welcome to Malika residence!!!
Ini keadaan kamar kami, hotel ini cukup murah, sehingga fasilitasnya terbatas, no ac, tapi ada wifi. itu sanagt menguntungkan, bagi kami. koneksi wifi bisa menjadi fasilitas yang paling dicari sepanjang perjalanan kami, karena paket bb juga bisa on, dan kita bisa berkomunikasi dg keluarga/teman di Indonesia. Well, karena India khas dengan bau bawang dan dupanya. Kami sempapt membuka pintu kamar hotel selama satu jam, dan menyemprotkan parfum ke ruangan. AGar bau dupa yang menyengat hilang. Rasanya sanga aneh
karena udah malem, to be continue... besok ya... pisss!! :)
Setelah mengurus syarat dan kelengkapan VoA kami di kantor
imigrasiyang kami lakukan selanjutnya adalah menuju money changer untuk menukar dollar menjadi rupee. jika di konversikan, 1 rupee = 200 rupiah. Karena ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di luar Indonesia, agak aneh memgang uang bukan rupiah. Serasa uang monopoli. :D pecahan rupee juga bermaam-macam, dari mulai 5 rupee, hingga 500 rupee. Terlihat gambar Mahatma Gandhi di semua cetakan uang kertasnya. Dibandingkan dengan Indonesia, India mempunyai perkembangan ekonomi lebih pesat dalam dekade terakhir karena bidang industri sepert perangkat lunak, jasa teknik informatika, farmasi, juga tenaga pekerja yang unggul. hingga disebut-sebut sebagai masa depan ekonomi Asia berdampingan dengan China. Selain pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara ini, perlu diingat juga bahwa India adalah negara ke 2 dnegan penduduk terpadat se dunia setelah China. Sehingga jangan terlalu optimis, anda akan berada di negara dengan ekonomi yang maju dengan berbagai fasilitas dan tunjangan teknologi yang maju di seluruh penjuru daerahnya. Karena yang kami jumpai, tak jauh beda dengan ibukota negara kita sendiri. masih banyak penduduk mereka pula yang berada di kelas menengah kebawah. Mungkin untuk menengah keatas bisa kita jumpai di kota-kota lain yang maju, seperti New Delhi, Mumbai, atau Hyderabad. :)
Setelah menukar uang , kami langsung disambut hangat oleh Bavesh Morthy, salah satu panitia konfereni yang akan memberi petunjuk kepada kami. dan taraaaa... kami menuju hotel yang sudah kami booking sejak di Indonesia dengan taksi. Taksi yang biasanya kita lihat di film-film India. :D
Selain taksi yang sering gue liat di film-film India, nggak ketinggalan pula ada kendaraan umum khas India, yaitu otto atau tuk-tuk atau kalo di Indonesia kita biasa sebut dengan Bajaj
SO, what the my first statement when take around Chennai by taxi? its the second JAKARTA!!!! Suasana yang terlihat tidak jauh dari Jakarta! Walau kami datang di malam hari, namun kami benar-benar merasakan atmosfir Jakarta yang begitu kental. Panas, ramai, kendaraan memnuhi jalan, konstruksi gedung dan jalan yang belum jadi, fly over yang sesak, pedagang kaki lima yang berjejal sepanjang jalan, mobil yang parkir sembarang, kerlip lampu beberapa gedung yang tingginya tak beraturan. Its really Jakarta!!! hanya saja papan-papan pertokoannya saja yang berbeda ditulis dengan bahasa hindi. Ya, ternyata Chennai adalah negara tersibuk 5 kali lipat ketimbang Jakarta!!!
Farah, k Amar and k Lili dalam taxi
Keadaan bngunan-banguunannya
ini Argo yang dipasang di bajaj
Selain, bajaj, dan taxi, bis juga ada. namun, gue gak pernah naik, karena terlihat seperti 510 (CIputat-Kp. rambutan) berjubel puluhan orang hanya saja bedanya kapasisitas bisnya lebih besar ketimbang kopaja-kopaja Jakarta. Harganya pun lebih murah, hanya 3 rupee=600 rupiah. Ini tiketnya. Ka Amar dan k Andri sempat menaikinya.
Kalian lihat wanita dibawah ini?? coba tebak siapa????? ini adalah salah satu banci India looh... amati lagi deh, ;)
Hotel Malikaa yang kami tempati bukan lah hotel mewah berbintang, sekitar 2 jam kami tempuh dari bandara dengan taxi, dan kami harus berjalan memasuki gang yang kami lihat seperti Pesanggrahan, sejauh 100 meter. Ini keadaan gang tersebut.
Welcome to Malika residence!!!
Ini keadaan kamar kami, hotel ini cukup murah, sehingga fasilitasnya terbatas, no ac, tapi ada wifi. itu sanagt menguntungkan, bagi kami. koneksi wifi bisa menjadi fasilitas yang paling dicari sepanjang perjalanan kami, karena paket bb juga bisa on, dan kita bisa berkomunikasi dg keluarga/teman di Indonesia. Well, karena India khas dengan bau bawang dan dupanya. Kami sempapt membuka pintu kamar hotel selama satu jam, dan menyemprotkan parfum ke ruangan. AGar bau dupa yang menyengat hilang. Rasanya sanga aneh
karena udah malem, to be continue... besok ya... pisss!! :)
Firsly, i just want to raise a big praise to my Lord Allah Subhanahu Wata'ala, who allowed me to finish this long trip with my great family delegates of Indonesia. Without His bless, and luxurious, i am nothing at all.
Secondly, to my lovely big messenger Prophet Muhammad SAW, who always accompany me and you all as His beloved Ummah antil the End of the day. Without you, My Prophet, i am lost! surely.
Then, my big family, my mom-dad, my grandma and all my uncles and aunts that i ever had Who gave big support materials, and prays for me all the time. and also my proudly friends, (IRIC 2011, HI UIN 2011, 34 graduate Darunnajah, Sabilussalam 2011,Teen's, and other which cannot i mentioned one by one) without all your support i cant do anythings.
okey, lets to the point. i never thought that India will be the first country that i visited. in my 10 big plans 2012, Japan is my first destination. but actually, its not a big matter for me. Well, i go there with my incridible delegates from UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, They are Andri Zainal (My perfectionist Head delegates), Amrullah (his soul mate), Mike Martaleta, Farah Dina, Dicky Afriawan, me and Lily (she is a UNPAD's student who join our delegate team)
(here we are)
okey, sekarang kita pindah bahasa ke bahasa purba kita saja. gue cuma mau nge share gimana perjalanan kita kemaren yang penuh perjuangan, tawa tangis, lapar-kenyang, lari jalan, dibantu, membantu, jadi orangkaya ampe gembel internasional. banyak pertanyaan yang muncul setelah gue pulang. gue bakal jelasin acara dan gimana perjalanan gue selama kurang lebih 14 hari ini.
(ini jadwal itinerary kita)
1. Ngapain di India???
okey, firstly, tujuan utama kita adalah mengikuti ajang MUN yg diadakan oleh CBIT (CHaitanya BArathi Institute of Technology) Hyderabad. Udahpada tau MUN itu apa? MUN itu Model Unted Natios. bahasa awamnya kayak simulasi sidang pbb yang diikuti oleh mostly, mahasiswa dimana disana bakal terlatih speech, lobbying, debating, dan nambah pengetahuan kita banget tentang international issues. karena of course bahan diskusi kita adalah masalah2 internasional yg lagi hot news banget. Di anak2 fisip acara sejenis MUN itu sudah biasa. banyak diadakan di lokal kampus, antar kampus, hingga luar negeri. Contoh MUN di dalam negeri yang bisa diikutin IndonesiaMUN, JakartaMUN, NusantaraMUN. buat yang newbie atau baru tertarik dengan ajang ini, coba aja, di search di google, dg kata kunci itu. Dan yang kita ikutin sekarang adalah MUN internasional yang bertepatan di India.
Trust, this is my firs MUN, my firs internationalMUN, and my first go abroad. So, ternyata banyak banget benefit yang kita dapet dari acara beginian. experience pasti, temen dr berbagai negara itu yang paling penting, pelajaran bagaimana speech yang bener, debate yang keren, research and analyze problem gimana. pokonya bagi siapapun yang punya cita2 jadi diplomat, atau mau jadi dubes dan sejenisnya. you have to try this event guys!!!!
2. Dapet duit dari mana?
Untuk acara seperti MUN (Model United Nations) ini, bakal ada biaya pendaftaran untuk makan dan akomodasi secara konferensi. Pada CBIT MUN ini, para international delegates diharuskan membayar sebesar 250ribu rupiah. Ini agak sedikit berbeda dengan domestic delegates, mereka agak lebih mahal. karena prefer kita negara asia seperti india. Tentunya budget kita tidak semahal MUN di Eropa dan Amerika. Karena kita pergi sebagai tim, jadi jauh-jauh hari kita sudah mempersiapkan puluhan proposal yang disebar ke berbagai instirusi dan perusahaan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Diantara kami adapula yang mengajukan proposal individu ke daerah masing-masing atas nama putra daerah. Dan alhamdulillah, proposal kami tembus di beberapa instansi. Namun, dana proposal tidaklah mencukupi biaya tiket dan akomodasi selama 2 minggu disana akhirnya, untuk melengkapinya, kami putuskan untuk memakai uang pribadi kami masing-masing.
Gue sangat bersyukur karena punya head delegates yang keren banget. Namanya Andri Zainal semester 7 HI. Dia perfectsionis korelis, emang cocok jadi leader. Semua booking tiket pesawat pp dan booking hotel + kereta dia handle semua. Dan beres.
So far, jumlah 27 juta sekian itu, dibagi 7 jadi sekitar, nggak sampe 4 juta per orang. tu barutiket pesawat. Kalo di hitung-hitung bersih, + biaya tiket kereta , makan dan sedikit oleh2, perorang menghabikan 5-6 juta (itu sudah termasuk tiket pesaat yang terlampir di atas ya). Uang sponsor sendiri, kita gunakan untuk visa on arrival, akomodasi, dan booking hotel. Surely, acara MUN kayak gini, nggak ada kerjasama anatar kampus sama sekali. Ini murni inisiatif organisasi kampus, atau bahkan individual mahasiswanya sendiri. Jadi tidak ada kontrak UIN selalu kirim delegasi di setiap tahunnya. Biayanya pun sejujurnya murni dari mahasiswa, di acara-acara Mun internasional sebelumnya, tidak sedikit dari mahasiswa yang murni 100% dengan biaya sendiri. Hanya jika memang ingin agak ringan, proposal sangat membantu sekali dalam permasalahan finansial.
3. Lets Trip!
Karena konferensi berlangsung sejak 30 Agustus hingga 2 September, jadi kita putuskan untuk berangkat pada tanggal 28 Agustus. Karena ini masih di bulan syawal, h-1 sebelum keberangkatan aja, anggota delegasi kita masih terpisah di kampung masing2. Gue sendiri baru menginjakkan kaki di Ciputat tanggal 27 Agustus, setelah 1 bulan uzlah Romadhon hingga hari raya di bumi permai Jember, Jawa Timur. Well, kami berangkat pukul 4 pagi ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, tiap orang dari kami bawa satu tas/koper ukuran kabin, juga ada 1 koper besar bersama untuk ditaruh di bagasi. Karena pesawat yang kami ambil dengan budget seminim-minimnya, jadi kami harus transit dulu di Kuala Lumpur, baru kemudian langsung ke India.
FYI : sebelum check in, karena kita dianter pake mobilnya farah, eh saudaranya bawain kita rengginan seplastik gede. Mau nggak mau kita bawa aja deh di pesawat.
#Rengginan
Finally saat menunggu di Kuala Lumpur selama kurang lebih 3 jam, Rengginan itu berguna juga kami makan untuk mengganjal lapar. Ternyata tidak Cuma sampai disitu umur si rengginan, karena kami masih terus memakannya hingga detik-detik terakhir kepulangan kami menuju Indonesia. Dari mulai perjalanan kami di kereta selama 19 jam dari Chenni-Hyderabad, Hyderabad-Agra, Agra-Lucknow, hingga pada titik penghabisan saat gue makan nasi briani terakhir di New-Delhi. Kami juga sering menawarkan rengginan itu ke teman2 baru kami di kereta, mengenalkan bahwa ini makanan tradisional indonesia. Eh ternyata ada juga makanan tradisional India sejenis ini. Selain sebagai cemilan ringan, rengginan itu sanagt lah penting bagi kami untuk mengganjal lapar, karena tidak semua makanan India bisa diterima oleh perut kami. Bukan tidak semua, api hampir semua. Mereka menggunakan banyak sekali bawang bombai dalam makanan mereka. Dan itu terasa sanagt aneh dan asing di lidah indonesia.
#Keberangkatan 28 Agustus 2012
Kami take off dari Soetta sekitar jam 7.30 dan tiba di KLIA (Kuala Lumpur International Airport) sekitar jam 08.30, dengan Mandala Airlines. Kemudian kami sempat branch (Breakfast+Lunch) di sana dan menunggu beberapa jam, karena keberangkatan kami sekitar pukul 16.00 sore. Well, kami pun lepas landas dengan Air Asia menuju Chennai-India selama 4 jam.
#Visa on Arrival (VOA)
Masalah visa adalah masalah terbesar kami sejak awal, karena tujuan kami disana konferensi MUN ternyata dari kedutaan India meewajibkan kami untuk membuat Visa Konferensi seharga 1.000.000 rupiah. Dan itu sangatlah mahal bagi kami, akhirnya dengan kebulatan tekad kami sepakat untuk menggunakan visa on arrival yang kami urus di Chennai. Dengan sdikit berkilah bahwa alasan utama kami ke India adalah holiday. Visa on Arrival India sekitar 600.000 rupiah, itu sangatlah menghemat, uang bersama kami. Awalnya kami sanagtlah deg-degkan dan takut, karena kabarnya pmbuatan VoA ada sesi wawancara satu persatu. Otomatis, kami harus menyusun strategi yang kompak agar tidak dicurigai apa-apa. Tapi ternyata, alhamdulillah, setiba kami di Chennai, kami dengan mudah membuat VoA tanpa harus diwawancarai satu persatu, cukup head delegates kami saja yang ditanya apa dan maksud tujuan ke India. Dan kami tinggal mengisi form VoA dengan lengkap dan sama satu sama lain.
Selepas lolos dari kantor Imigrasi Bandara Chennai, kami pun belum tenang, karena tidak tahu akan ke hotel menggunakan apa dan dengan siapa. Untungnya, ketika kami keluar dari bandara, ada sesosok pemuda India berkaos biru dengan lantang berteriak, “Endrii.... Endrii...” sontak kami terkejut, dan tentu saja, yang dipanggil itu adalah head delegates kami kak Andri. Ternyata itu Bavesh, ya, dia adalah salah satu panitia CBITMUN yang ternyata sudah berjanji akan menjemput kami di bandara. Kami pun bersyukur lega. Tak lama kemudian, kami sudah duduk di dalam taksi India seperti taksi di film-film bollywood yang sering kita tonton dahulu. Tak ada ac disana, tak ada radio yang terdengar pula. Namun, secara pelan-pelan kami pun disadarkan, “yeah... we are in India now, guys!”
to be continue...
Jejak pertamaku di kampus ini adalah pada saat aku ingin membeli satu kitab untuk keperluan pondokku setahun yang lalu. Tak ada chemistri apa-apa yang aku rasakan. Semua nampak biasa-biasa saja dan panas pastinya. Sampai akhirnya skenario Tuhan membawaku untuk menuntut ilmu di kampus yang banyak disebut orang sebagai kampus peradaban ini.
Jika banyak para pakar Islam masyarakat Indonesia mayoritas taklid terhadapa semua aspek ajaran-ajaran ibadah, bisa dikatakan benar. Aku lahir di keluarga muslim, aku megikuti bagaimana ayah dan ibuku sholat , bagaimana guruku mengaji, dan bagaimana mereka bergaul dan berpakaian. Konsep taklid disini berupa tarbiyah. Dimana setiap anak akan mengikuti segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya.

Lalu menginjak remaja ia akan menikmati apa yang ia ikuti sedikit demi sedikit meski belum mengenal jati diri dan tujuan hidup sendiri. Masa-masa ransisi remaja menuju dewasa inilah yang menurut saya bisa disebut masa pencarian Tuhan. Dimana berbagai ideologi ajaran dari lingkungannya akan datang dan pergi. Jika ia tidak punya pedoman yang kuat di masa kecilnya, bukan tidak mungkin ia akan gampang terpengaruh dan terombang-ambing mana jalan yangpaling benar. Pada masa inilah, ada yang sukse, ada yang tidak. Mulai mmnyadari eksistensi keberadaan Tuhan dengan berbagaimacam cara dialognya, cobaannya dan tanda-tandanya.
Mahasiswa dan mahasiswi yang sibuk hilir mudik keluar masuk kampus dengan pakaian yang mengidentitaskan dirinya masyarakat universiatas Islam sangat majmuk. Wajar jika sebagian pengamat menilai UIN adlaah kampus peradaban. Ia layaknya miniatur Islam Indonesia. Indonesia dengan negara penduduk terpadat ketiga yang mayoritas muslim ini, aku fikir penuh berkah. Sumberdaya alam yang melimpah, tak ada kekeraan besar antar umat beragama dan kehidupan berbangsanya yang plural dan bebas.
Di kampus ini, berbagai macam penampilan bisa kitaa lihat, berbagai macam corak ideologi bisa kita temukan. Ada yang bercadar, ada yang jilbaber, ada yang biasa saja, ada pula yang menjadikan hijab sebagai formalitas akademik saja. Ada yang berjenggot, ada yang selalu pakai peci, ada yang pakai kaos saja, bahkan ada pula yang mirip preman gondrongnya. Berbagai macam karakter mahasiswa dengan title islam yang sama di KTP mereka masing-masing.
Jika kita ingin telisik lebih dalam, ormas-ormas Islam pun hidup dan berkembang di sini. Sebut saja 2 Ormas Islam Besar, NU dan Muhammadiah dengan gerkaan mahasiswanya yang biasa disebut HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), dan IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiah), lalu disusul dengan Organisasi Internasional Hizbut Tahrir, LDK (Lembaga Dakwah Kampus), FPI (Front pembela Islam)bahkan jaringan yang banyak pakar berpendapat dianut oleh beberapa dosen-dosen UIN sendiri, yaitu Jariangn Islam Liberal. Ormas-ormas ini sudah tidak asing lagi di telinga para mahasiswa UIN.
Jika ditinjau dari segi kemajemukan, ormas-ormas ini begitu komplit memenuhi fungsinya masing-masing. Ada yang fokus dalam kajian, ada yang tugasnya memegang pedang, ada yang fokus pada pendidikan, ada pula yang mengutamakan muamalah dan syariatnya. Mereka memenuhi fungsinya masing-masing sehingga terlihat komplit dan seimbang. Namun, faktanya adalah tak jarang dari ormas-ormas tersebut malah menggembosi satu sama lain, akhirnya timbullah perpecahan antara kelompok dalam umat islam itu sendiri. Seharusnya ormas-ormas Islam ini bisa bersinergi satu sama lain untuk menguatkan pondasi Agama yang sudah tertanam sejak dahulu.
Sangat terlihat jelas, saat isu kenaikan harga BBM beberpaa bulan yang lalu, tiap-tiap ormas melakukan aksi untuk menunjukkan eksistensinya masing-masing dengan cara yang berbeda-beda. Dengan satu tujuan, tapi cara yang berbeda. Refleksi yang hampir sama dengan pergerakan ormas-ormas Islam di Indonesia sendiri saat mereka serempak untuk menolak kedatangan Lady Gaga, salah satu penyanyi kontraversional dunia beberapa minggu yang lalu. Dimana semua elemen masyarakat Islam serasa bergerak beriringan menjunjung satu tujuan. Jurnalis-jurnalis Islam berjuang lewat opini-opini di media massa, Ormas Islam berperan dalam lobi dan aksi, kemudian PKS dan PPP sebagai partai Islam jaga gawang di DPR. Semua nampak indah saat bersinergi untuk satu tujuan. Dan akhirnya mereka pun berhasil menolak Lady Gaga. Mungkin beberapa tahun yang lalu, atau bahkan hingga sekarang, beberapa masyarakat melihat UIN dengan sebelah mata dan ketakutan. Ketakutan akan kesesatannya, keliberalannya, keradikalannya, dan lain sebagainya. Padahal, jika mereka ingin menilai mereka harusnya sudah merasakan. Tidak bisia opini dijadikan pendapat yang valid jika belum ada pembuktian yang jelas. Jika pun mereka sudah mendapatkan bukti-bukti akan hal itu, harap ditinjau lagi bahwa satuan tidak bisa menjadi indikator untuk keseluruhan. Melihat keragaman yang majemuk seperti ini. Intinya, kembali ke diri kita masing-masing, pada masa-masa menuju kedewasaan dan pencarian Tuhan ini, manakah ideologi yang menurut kita baik, ikuti saja secara tegas dan konsisten. Yang Kafir sudah jelas salah, tapi yang munafik itu yang lebih membahayakan.
Aku sendiri sekarang sedang dalam masa penjajakan untuk mengetahui semua ideologi-ideologi ormas tersebut. Lewat seminar-seminar yang diadakan, buku-buku yang dibagikan, dan kajian-kajian khusus yang radikal. Semua tergantung bagaimana kita bisa menyaring informasi yang masuk dalam otak kita.
Wallahua’lam Bissowab.
Entri Populer
-
Blog, 16 Agustus 2010-08-16 • Nilai perjuangan Disini aku berjuang, disini aku berdoa, disini aku menangis, disini aku tertawa. Perjuangan...
-
Ribuan barel minyak dijual, ratusan gunung emas diobral, ase-aset negara diperdagangkan, pluhan juta orang pengangguran, dan sudah puluhan t...