Bismillah

Percuma
sudah pasrahkah sujud ini,
Jika kening dan kepala masih penuh kepongahan
Jika hidung dan bibir masih enggan mencium tanah
Jika tangan ini masih nyaman dalam balut sajadah
Jika lutut ini enggan sakit terkena kerikil lemah
Sudah pasrahkah sujud ini?
Jika lamanya hanya karena "biar dikira"
Jika khusyuknya hanya karena "ittiba' imam"
Jika fikiran masih melalangbuana.

Semua percuma
Percuma
Untuk  "biar dikira"
Krn yg dicari hanya ridlo manusia
Krn yg difikirkan hanya "apa yg akan mrk kira"

Aku terus sibuk memikirkan kulit
Kemudian lupa terhadap isi,
Aku terus sibuk memikirkan isi,
Kemudian lupa terhadap inti,
Aku terus sibuk dengan inti,
Kemudian aku lupa untuk mengenal MakrifatNya,
Aku terus sibuk mencoba mengenal makrifatnya,
Sedangkan aku lupa untuk bersatu dgNya.
Dan kini, aku masih sibuk bertanya dan meminta
Sedangkan aku kian lupa untuk membaca jawabannya

Semakin kufikirkan
Semakin kuhindari fikiran "biar dikira"
Semakin setiap amalan muncul pertanyaan "ini untuk. Apa"
Ah sudahlah,
Baiknya dilupakan saja
Baiknya tak usah difikirkan untuk dihindari,
Tp baiknya dijauhi untuk difikirkan,
Krn ia menguras semua prasangka..
Izinkanku terus merasa sesat dalam jalan yg benar meskipun kuragu, apakah jalanku sudah benar
Izinkanku terus merasa sesat untuk mencari jalanmu..
Dan sadarkanku jika merasa benar di jalan yg sesat.

Malam 21Ramadhan 1434 H

Yang berjas hitam

Yang berjas hitam..
Yg bersarung hitam..
Yg menghadap barat
Dengan menekuk tubuhnya 90o

Jas hitam itu menggelayutiku,
Menggambarkan kecakapan hamba menghadap Penciptanya..
Melukiskan ritual itu bukan lah senam badan yg hampa
Menjelaskan ia akan bertemu Yang Maha Penting diatas segalanya..

Pak kades siap juga dengan jas hitam..
Katanya mau menyambut presiden yg datang ke desa
Begitu pula para punggawa"nya, rambut disisir rapi,sepatu mengkilat
Tak kalah dengan kilat sepatu para pejabat DPR yg kian menumpuk di baleho desa
Mereka siapkan mental dan psikis untuk menyambut orang nomor satu di negara ini.

Lalu bagaimanakah mereka menyambut Yang menciptakan orang nomor 1 dinegara ini?
Lalu bagaimanakah kecakapan mrk bersua 5kali sehari dg Yang menciptakan org nomor1 didunia ini?

Layaknya perlu direnungi lg, betapa masih by k Tuhan" yg memperkosa hati kita saat melafazkan tahlil
Msih banyak Tuhan" yg nyatanya lebih dihormati dan dijunjung kehadirannya ketimbang Sang Esa itu..
Masih byk Tuhan" yg nyatanya lebih kita pilih untuk berlama" ketimbang Tuhan yg sudah menjanjikan pada kita ketenangan hati saat mengingatnya. Wallahua'lam bissowab

Malam 22 Ramadhan 1434 H

Siang Terik
Dalam siang yg terik
Kala matahari dengan cintanya menyengat
Tiba" aku teringat
Tentang perjalanan kita yg singkat namun nikmat
Tentang diamnya kita dalam sudut gemuruh yg keramat
Tentang hati yg diam" saling bermunajat

Saat itu..
 matapun yg tak pernah sanggup bertemu lama
mulut jg  tak bisa banyak bicara
Hanya saja raga  enggan cepat mengakhiri sua
Tunggu ragakah itu?
Apa sudah jiwa?
Ya jiwa kita telah satu
Dalam titian partikel usaha saksinya waktu

Apakabar sayang?
Mengapa gemuruh dalam dada ini masih ada?

Malam 23 Ramadhan 1434 H

Bulan
Bulan tak nampak, begitu juga sang bintang
Apa mungkin mereka turut berduka atas hati-hati yang kehilangan
Atas ruh-ruh yang kini terbang ke langit
Ataupun yang sedang berusaha keluar dari jasad-jasad yang rapuh
Ya Allah bha bihusnil khatimah...
Teruntuk Papa Saudaraku Vida..
dalam sejuknya kamis malam ini, dan keberkahan jumat esok
Semoga ruh dimudahkan dalam kesuksesan khusnul khotimah...
Semoga jiwa langsung bisa menemukan jalan pulang
Semoga jiwa" yang ditinggalakan pun bisa mencintaiNya melalui mencintai keputusanNya..
Lahumul faatehaah...


Dimana puncak perang?
Dimana?
Itukah engkau?
Benarkah itu engkau?
Atau hanya mataku yg rabun  ini yang mengada2?
Ah bukan.
Ternyata hanya bayanganmu
Ternyata aku hanya bisa menikmati secuil bayanganmu yang pergi.
Ternyata aku begitu lengah dengan kehadiranmu
Dengan masih sibuk memikirkan perutku
Haruskah kutunggu setahun lagi?
Masihkah ruh ini dipinjamkan?
Sesak dan sesal melihatmu pergi tanpa menengok
Jika dalam kata ini ersirat betapa ku berharap padaMu
Namun dalam setiap amalku masih belum bisa utuh padaMu
Maklumilah aku
Pahamilah aku,

"Sudah berapa tahun Kupahami kau!" KataMU
Ya, beginilah aku dengan ketidaksempurnaan rukukku
Beginilah aku dengan kelemahan tasyahudku

Aku masih sesat dalam kegelapan lampu-lampu masjid yang remang-remang
Tanpa melihat kehidirannya yang tak terasa, menyapa lembut dan memelukku dr belakang
Aku kian tak sadar pula Kau dengan segenap kegagahanMu terus memperhatikanku tiap detik dari arah Barat

Sedangkan aku, meski wajahku menghadapMu
Masih sibuk dengan kulitku
hingga sampai titik..
mengapa butir-butir tasbih kian cepat sampai ke pangkal..
Mengapa aku sulit mengeja asmaMu pelan-pelan,
Hanya ada tangisan karena penyesalan
Bukan tangisan dalam butir-butir asmamu
Hanya ada tangisan atas kesia-sia an sujudku,

Bukan tangisan akan kehadirannya dan kehadiranMu yang tak pernah Absen untukku di sudut Barat itu

Malam 24 Ramadhan 1434 H

Jatuh dari Kelapa

Debuk...
Suara tulang kering menyentuh tanah dari ketinggian 7 meter terdengar jelas ditelingaku...
Astaghfirullah...
Ternyata anak pondok yang jatuh dari kelapa
Bisa dibayangkan bagaimana rasanya?

Lutut dan belikat pun kelu untuk bergerak
Jangankan bangkit, digerakkan saja sudah tak ada rasa
segelas air putih meluncur dalam kerongkongannya
melewati jantung yang detaknya tak kian melambat

ia pun lumpuh mendadak..
dibawanya oleh keluarga ndalem pada dukun populer
sang dukun malah menyuruh membakar menyan dibawah kelapa
aku masih bingung apa maksudnya,
tp ternyata kami sudah merasa keberadaannya sejak hari" kebelakang

Sang santri pun lemah tak berdaya didipan
ditemani santri lainnya yang menunggui dengn kasih tanpa pamrih
ia terus mengeluh,,,
bukan karena kesakitan...
tapi sudah karena banyak merepotkan orang...
saat jatuh pun, ia masih cengengesan menjawab pertanyaan bu nyai yang sudah jantungan...

Sang penunggu dengan telaten menggendong, menyuapi, mendudukkan...
membuang kotoran, memandikan, hingga merapikan segala hal
hingga ia harus di rawat dirumah sang dukun beberapa hari,
temannya sesama santri terus menemani
menginap dalam penginapan dukun yang bau minyak dan menyan..
Kalau ada dipan(tempat tidur bambu) kosong ia tidur di dipan
kalau tidak ia tidur dilantai
satu kamar pun terdiri lebih dari 3 orang penderita gangguan tulang
Sungguh tulus benar pertolongan sang teman...
Tanpa ada harapan timbal balik dari yang berada di pembaringan...

Rumahnya di Sumatra
JAuh dari ujung pulau jawa..
Tak ada saudara, kerabat, ataupun kekasih...
Yang ada hanya penduduk kampung ini yang menyayanginya...
Motor dan mobil terus bertanang menjenguk
menanyakan kabar sang santri yang sudah umum dikenal oleh warga sekitar...

Kita hidup tak mungkin sendiri
hakikat tolong menolong tak akan pernah berhenti
BAnyak ketulusan di desa ini
Banyak pemberian tanpa harap balasan di ujung pulau jawa ini...
Tidak semua manusianya pandai agama...
Mungkin hanya disekittar pondok saja...
namun mereka semua mengerti saling berbagi kasih antar manusia...
sehingga tanpa ditanya seberapa dalam agama mereka
itu sudah tercermin dalam perilaku mereka antar sesama...

aku banyak belajar dari mereka
belajar tersenyum tulus
belajar menolong tanpa modus
belajar memberi tanpa berharap
belajar membalas lebih baik dr yang diberi
juga belajar menjadi bukan siapa-siapa.

Malam 25 Ramadhan 1434 H

Furqon
Kembali ke desa berarti kembali pada orang-orang dalam kenangan lama
kempali pada tempat-tempat singgah bersejarah
dan mengulang scene-scene yang selama ini dirindukan

Orang-orang yang kutemui sama
ada yang berubah drastis,
ada juga yang teteap sama seperti waktu kutinggal 5 tahun yang lalu

berpindah itu harus
bergerak itu wajib
jantung yang diam, tak akan bisa menggerakan ribuan sel dalam tubuh
jangankan jantung, elektron dalam atom pun selalu beredar mengitari proton
sama seperti bintang-bintang yang selalu tertarik mengitari matahari

Furqon
sebutlah namanya,
ia lebih memilih sendiri ketimbang ramai
lebih memilih berbeda ketimbang sama
lebih memilih sulit ketimbang gampang
lebih memilih minoritas, ketimbang mayoritas
lebih memilih menjadi akar ketimbang menjadi bunga
Lebih memilih menjadi paling bersinar dalam kebersamaan, drpd bersinar dengan sinar yang sama

mendengar berbagai keluh dan adu
membuatku semakin berfikir
sebaik apapun nasab
belum tentu nasib berpihak
semuanya tak semudah coretan mimpi diatas kertas

Orang sering berpresepsi
jarang menanyakan fakta
orang sering menilai, tanpa mau mengklarifikasi
sehingga orang sering mudah iri ketimbang sibuk mensyukuri nikmat sendiri
sehingga orang sering mudah sibuk dg keburukan orang lain
ketimbang sibuk menata rapuhnya diri

Dia itu Maha Adil.
Pembagi yang seadil-adilnya
semua pasti dapat jatahnya
tanpa harus dipinta
tinggal rasa syukur yang terus diasah,
untuk melatih tahu diri
dan mempercepat yang nikmat lainpun datang kembali.


 Malam 26 Ramadhan

Alifku bisu
Bisu
kelu
bahkan nyeri hanya untuk berkata alif
karena hati masih beku
untuk mengamal makna
meski hanya alif

sampah
yang cuma bisa berbau dan mengotori
bumi indahMu yang terlalu mulya untuk keberadaanku
diriku hanya sampah
yang terus mengaku tanpa membukti
yang terus merasa tanpa benarnya ada
sampah yang tak merasa dirinya sampah
sampah tengkorak yang masih jauh untuk mempunya ruh gagah
sampah daging yang hanya menempel untuk menghiasi tulang saja

Malam 27 Ramadhan 1434 H

Jika Kau Mencintai
jika kau mencintai sesuatu
kau akan menjadi budaknya
jika kau mencintai sesuatu
kau akan diuji olehnya
jika kau mencintai sesuatu
kau akan mengorbankan apapun deminya
jika kau mencintai sesuatu
kau tak kan pernah mau jauh darinya
jika kau mencintai sesuatu
kau takkan mau melukainya
jika kau mencintai sesuatu
kau akan menjadi pelayannya
jika kau mencintai sesuatu
kau tak akan mau berpaling memandangnya
jika kau mencintai sesuatu
kau akan bergetar saat menyebut namanya
jika kau mencintai sesuatu
berkhalwat adalah hal terindahmu dengannya
jika kau mencintai sesuatu
tak kan pernah kau melupakannya walau dalam tidur
jika kau mencintai sesuatu
senyumnya adalah nafasmu
jika kau mencintai sesuatu
marahnya adalah bencanamu
jika kau mencintai sesuatu
diamnya adalah keresahanmu
jika kau mencintai sesuatu
sapaannya adalah pelukan bagimu
jika kau mencintai sesuatu
panggilannya adalah detak jantungmu
jika kau mencintai sesuatu
ada-nya adalah hidup dan matimu

Selasa, Malam 28

Wahai Pemuda Penyelamat
Sosoknya sederhana, namun kharismatik
Sosoknya penggembala, namun jiwanya utusan
Sosoknya bersahaja, namun mata awam tak sanggup melihat sinar dari badannya
Sosoknya tak ada apa-apa dibanding besarnya kesombongan para musuh
Wahai Pemuda Penyelamat,
Bisa saja Kau pinta senangnya hidupmu
bahagianya keluargamu, mudahnya matimu...
Tapi kenapa Kau begitu cinta pada orang yang bahkan melihatmu pun tak pernah...
Mengapa kau begitu rela berkorban pada orang" yg kini kian byk mendustakanmu...
Mengapa kau mau bersakit-sakit demi kami yang tidak tahu terimakasih ini...
Mengapa?
Adakah janji Sang Pencipta untukmu yan begitu manis?
Ataukah inilah satu"nya misimu turun ke dunia yan terlalu kotor untuk Nurmu?
wahai nur yang tercipta bahkan sebelum langit dan bumi tercipta...
Jika lau diri yg papa ini masih pantas
ikut serta dalam rombongan kafilahmu
menyusuri padang tandus kelak
Izinkan aku menabung shalawat lebih lama lagi.
agar dia yang nanti akan keluar dari jasad yang busuk ini
akan gagah dan fasih menyebut namamu dan namaNya...
namun jika Dia hanya memberikan waktu sedikit lagi untukku
Sadarkanlah aku dalam setiap hembusan ini, untuk selalu menyebut namaNya dan Shalawat padamu..

Malam 29 Ramadhan 1434 H

Siap pura-pura kehilangan
Rasanya baru kemarin aku pura rindu padamu..
sekarang aku bersiap pura kehilanganmu juga...
Ya, banyak orang merindukan dan merasa kehilanganmu...
Padahal kau tetap disana dengan kegagahanmu...
kau tak pernah pergi dan berpaling dari kami tanpa perintah dariNya
Lalu apa yang mereka rindukan apa yg hilang sebenarnya?
Semangat kamilah yang hilang setelah ini,,,
Semangat untuk mencari ampunanNya...
Ya, kami lah yang hilang perlahan
hilang terpendam oleh nafsu" brutal kami.


Malam 30 Ramadhan 1434 H


Alhamdulillahirabbil alamin.




Assalamualaikum..

Entah kenapa, tangan saya begitu gatal, jika nggak nge-share sesuatu yang menurut saya sangat bagus dan berharga, penuh pelajaran lebih tepatnya.

Copast dialog dari group whats app SahabatShalawat Markazi dan 36
Ada pertanyaan: Apa hukumnya memakai bulu mata palsu? (entah itu niatnya tabaruj, urgen acara, dsb)
Ane  pun mencoba menjawab dengan pengetahuan saya yang dangkal ini: Setahu ane sih, haram, sesuatu yang mengubah bentuk aslinya, dan kalau tabaruj dideoan suami malah dianjurkan.  Semuanya tergantung niat juga.

Hingga Almukarrom Ust.Zaki kita yang mengambil alih dengan jawaban yang tak terduga-duga Cetar Jleb Membahana! Check this out!!

Bismillah
Niat dan amal harus sama, sama2 sesuai syariat
Niat yg mulia,tp amal yg dilakukan tdk ssuai syariat, tdk akan brguna

Kenapa tak kau kuatkan dia saat ini, agar kita mampu melanjutkan perjalann nanti (setelah keluar dr tubuh) dgn kuat,gagah dan tangguh,. (ini ruh maksudnya)


Kenapa tdk kau perhatikan ruhanimu yg usianya masih teramat panjang melebihi ribuan tahun..?


Wahai para sahabat mulia,.Bila usianya jasmani yg hanya akan brtahan tdk lbih dari 100 tahun begitu kau prhatikan dan kau indahkan,.padahla dia kmudian tdk bisa kau lawan saat keriput dan lemah mulai datang,.padahal dia kemudian akan diserahkan pada bumi utk kemudian kembali ke asal ke jadian..padahal dia bisa begitu rapuh saat seluruh sehat Dia angkat dr tubuh..padahal dia nanti trlihat akan mnjadi bagai barang tronggok yg kaku dan lusuh, saat itu kau melihatnya dr luar tubuh,.



Org yg tdk mngenal agamapun mngakui adanya inner beauty,.adanya kteduhan yg tdk bisa dibikin instan, kdamaian saat pandangan terlemparkan,. Smua bisa dilakukan hanya dgn mndekatkan dirimu pd yg maha teduh dan damai..

Wahai para putri,.jika fisik yg kau prlihatkan adalah sebab dr trtariknya sseorang pdmu, maka jgn salahkan dia, saat mncampakanmu krn sudah hilangnya hal yg prnah mmbuatnya trtarik..


Hadits tntg sambung rambut itu dilaknat, asbabulwurudnya adalah ada seorg sahabat anshar yg anak prmpuannya sakit dan rambutnya rontok, kmudian minta izin pada sang muzakki, muhammad shollallohu 'alaihi wa sallam, utk mnyambung rambut,.dan trucaplah hadits itu. " Alloh melaknat yg mnyambung dan minta di sambung"


Bgtu jg amal prbuatan yg luarbiasa,.saat niat sudah berbelok, dia jd sia2.



Kenapa tak kau kuatkan dia utk bisa mnjawab seluruh pertanyaan mungkar nakir,.saat tubuh yg sebagian org begitu banggakan telah diam tdk mampu walau skedar mngluh..

Kenapa tak kau indahkan dia dgn make up yg bisa mmbuatnya brcahaya bkn skedar hitungan jam, tp bahkan disaat trgelap dibawah bumipun dia brcahaya?


Ingat kata2Nya subhanahu wa ta'ala: innahum yaraonahuu ba'iida wa naroohu qoriiba..ssungguhnya mereka (org2 kafir dan munafik) sllu melihat akhirat itu jauh, dan kami melihatnya sudah sangat dekat..



Mari belajar bersama kembali utk belajar mmbangunkan kesadaran sebagai org beriman..bkn sbagai manusia yg dgn mudah trbawa oleh smua yg tampak indah di pandangan..

Dipermainkan oleh media dan opini orang

Ditindas keinginan dan mencari rasa senang dari para teman, tp lupa pada tempat pulang yg pasti datang
Mohon sy di doakan, agar lbih baik dr yg dikatakan,.

Td lg banyak kata2 meluncur bergantian bagai hujan: contoh tasybih

Mohon di betulkan bila ada kesalahn,.hanya ingin belajar mngingatkan, yg smoga diripun tringatkan..hanya ingin belajar menguatkan, smoga diripun trkuatkan..

Kembali saya speechless dan termenung lama sekali..
Perjaanan jasad ini memang begitu sangat pendek, ketimbah ruh kita nanti.
Kembali tets demi tetes pun  muncul, mengingat persiapan yang masih sangat belum dari memulai...
Takbir dan fatihah yang hanya di bibir
Rukuk yang tak sempurna..
Sujud pun pura-pura..
apalagi kalau masih sering lupa raka'atnya
HIngga salampun tak kerasa...

Wirid LAilahaillah yang hampa terucap,
tanpa bukti yang jelas benar-benar menjunjung keEsaanNya
MAsih banyak Tuhan-Tuhan yang memperkosa fikiran kita, bahkan saat kita hanya berdua dalam Sholat denganNya..
Cita-cita, keinginan materi, nilai, bahkan bayangan makhluknya pun penuh menggelayuti batin
dalam ruku' dan sujud yang seperti terlihat khusu'
Dalam diamnya zikir yang seperti terlihat kasyaf
Namun ternyata semua hampa,
dipermainkan oleh mata-mata manusia saja

Betapa tak tahu dirinya kita, kepada Tuhan YAng MAha BAik INi,,
Betapa tak tahu terimakasihnya kita, kepada Tuhan yang selalu mengabulkan, apa-apa sebelum kita pinta...
Maafkan kami yang menghabiskan banyak waktu hanya untuk terlihat baik dimata makhlukMu
Maafkan kami yang terus sibuk memperbaiki jasad yang tak bisa berbicara apa-apa nanti
Serta mengabaikan ruh kami hingga kering kerontang dan tak mempu bahkan untu mengeja asmaMu./
Maafkan kami yang selalu memikirkan waktu ini masih panjang...
Maafkan kami yang selalu tak sadar akan semua nikmat-nikmatMu...
Maafkan kami yang selalu meragukan Janji-janji TerbaikMu...
MAafkan kami yang selalu  mencari alasan-alasan lain untuk beribadah kecuali hanya karenaMu...
Maafkan kami yang selalu melupakanMu dalam setiap ritual Shalat dan Zikir kami...\
Ilaahi anta maqsudiii Waridhka mathlubi...
A'tini MAhabbataka wa ma'rifatak...
14 Ramadhan 1434 H. 5. 28 WIB


Bismillah,,,
Yg mau baca silahkan, mungkin bisa diambil sekalimat/ sekata yg bermanfaat. Tp kalo g baca dan g ada yg bs diambil ya gpp.
Mungkin ada yg nilai ini lebay ato gmn, monggo gpp. Kan niatnya share aja.

Sudah 2 tahun g kerasa ane di sabil. Kadang ane sering mikir, kok bs ya ane di uin, di sabil, ktmu ina,ulfah, peni, k. navis, ka zahro, ketemu wahyu, ari, ihwan, dan semua anak sabil yg belom kesebut. Pdhl ditahun pertama ane dulu hampir mau pindah. Tp ntah knp g jadi.

Perjalanan manusia kan emang g ada yg tau ya, ada yg berjuang, gagal kecewa, bangkit lg, ada jg yg g berjuang, menang, tp masih kurang aja.
Tp inti dr semua perjalanan itu sbnrnya sabar dan syukur, sabar untuk kejutanNya dan syukur atas nikmat2Nya.

Ane pernah bilangkan, sabil itu just like my home. Why? krn dlm beberapa hal byk yg g pernah ane temukan di kampus. Saat penat2nya kuliah, ada sabil yg dg istiqomah santai nya mengkaji huruf demi huruf kitab yg kadang ane pun ketiduran ngikutin, tp semoga mash ada keberkahan nya yg nempel.

Saat panas2nya kampus dg persaingan partai yg menjijikan itu, sabil dg santri2 yg apa adanya malah sibuk bikin buku persiapan masuk uin.
Saat tegang2nya kampus menentukan nilai akhir semester yg katanya g menentukan masa depan itu -,-, sabil malah ramai dg perlombaan antar kamar yg scr tdk lgsung mempererat hubungan emosional keluarga ini.
Dan saat semua mahasiswa sibuk dg berbagai kepanitiaan atau berbagai tuntutan finansial yg menguras otak dan mjd beban, sabil dg imbang bersholawat dan bertilawah tanpa beban.

Mungkin semua hal terkesan biasa-biasa saja. Tp, menurut ane, ini keseimbangan nutrisi spiritual dan intelektual yg luar biasa.
Dalam hal materi dan kajian, tak bs dipungkiri memang kita tidak sedalam darsun dan sesalaf darhik. Bahkan, bs dikatakan kurang. Maaf seblmnya. Krn memang spesialisasi "bahasa" yg katanya ditonjolkan, namun mungkin mmg belum nampak, atau memang anenya saja yg g bener kalo ngaji.  piss.

Ada Bbrp anak putri mencoba mengkritik masalah ini, shg membuat ane berfikir. Tunggu, sebnrnya niat kita ke sabil buat apa sih? Dan sampai detik ini apa aja yg udah kita dapet?

Ane jd penasaran, niat utama kita kesini pada awalnya. Krn nampak jelas, kita lebih sering memprioritaskan kegiatan kampus drpd dateng duluan menunggu dosen2 ikhlas yg mengabdi pada sabil hanya untuk berbagi ilmu tanpa mengharap materi.

Kita jg lebih memilih beristirahat dirumah ketimbang mengikuti pengajian oleh almukarom kiai kita di jum'at malam. Yg kadang ane jg masih blm paham2 ama balagoh (dr dulu sih itu). Hehe.
Sampai pada suatu titik akhirnya absen jd 2 untuk jum'at malam itu brrti sudah dalam tahap pemaksaan halus. Nahloh, unsur keikhlasan kita mengikuti pengajian jd berkurang krn takut absen byk.

Ane sadar semua santri sabil memang potensinya besar2 dikampus, di masyarakat, dll. Namun kalo coba dih kita evaluasi ulang, ke sabil pgn nambah ilmu agama. Tercapai g? Ke sabil pgn bisa bhs.arab. tercapai ga?

Banyak loh, org yg menghabiskan sisa umur hidupnya tp ternyata sia2. Semua yg ia lakukan semata2 hanya krn paksaan/tuntutan, bukan kebutuhan.
Sejujurnya ane takut. Keluar dr sabil, diminta pertgung jwaban. Prosesnya sendiri tdk pernah ane sungguh2. Takut semua sia2..
Kita kan (ane jg termasuk) ada yg bersungguh2,ada yg cm main2,ada yg ngambil sisi benefitnya aja, ada yg yah, macem2 lah.
Dan akhirnya ane beranikan diri kmrn untuk bilang ke ust. Masalah pendlman materi yg kurang dsbgainya. Biar keinginan ustad dan kita sbg santri sama2 enak, dan tdk ada yg dipaksakan.
Kadang lucu aja, dr kmrn, kita lebih semangat rapat ketimbang ngaji.
Tiap malam jumat g jarang, makan2 skdr untuk kumpul2.

Waktu itu kan cepat ya. G kerasa kita udah mau smster 3 atau 5. Pdhl baru kmrn kynya daftar uin. Cepat atau lambat setelah ini kita akan menjajaki tingkat kehidupan selanjutnya, kerja, kuliah lg, atau nikah... Duh g kebayang gmn nanti. Tp semoga kita sudah punya modal ilmu dan amal yg kuat buat menghadapinya.
Yg ane bilang barusan mgkin cm renungan ane sejauh ini.

Kt Allah, manusia diciptakan dimuka bumi untuk menjadi khalifah, sbg perpanjangan tangan Allah menyampaikan kebaikan2 terhadap sesama yg akan dipertgungjawabkan di akhirat nanti. Lalu muncul pertanyaan lg yg menyesakkan dada, sudah Seberapa bermanfaat sih kita buat sekeliling kita? Seberapa byk ilmu yg sudah kita amalkan? Seberapa byk yg sudah kita gali dr ilmu2 Allah yg sedemikian dalamnya ini? Sudah kah kita menjalankan misi sbg khalifah tsb?
Atau malah belum sama sekali. (Nauzubillah)

Hidup itu kaya mimpi. Mati kita terbangun. G ada yg tau kapan perjalanan kita berakhir. G ada yg tau, nasib kita, tahun depan, bulan depan, atau bahkan 5 menit kedepan bagaimana. Mgkin aja ane abis ngetik kaya gini, trus g ada, atau mungkin aja tmn2 yg baru baca ini, trus nggak ada.
Bercita2 itu wajib, masadepan siapa yg tau. Cuma Dia dg berbagai rencana indahNya yg tau dan berhak menentukan hidup kita.

Taukan yg bisa merubah takdir itu doa?
Kata ust.ane doa itu lebih tajam drpd perkataan. Apalagi doa yg diam2.
Semakin org yg didoakan g tau, semakin doa itu mustajab.
Kita harus membalas kebaikan org itu dg 4 hal: dg yg lebih baik, dg yg sama baiknya, dg yg kurang dr pemberian. Dan terakhir kl g bs sm sekali yi, dg doa.

Ane ngerasa semua keluarga sabil itu orang baik. Dan sama2 punya tujuan mulia dlm berjuang di sisa umur yg dipinjamkan ini. Punya sahabat2 baik jg sarana dan media untuk menebar kebaikan dan saling mengingatkan. Mungkin secara zohir itu sudah terbentuk. Kuat bahkan, dg berbagai acara yg kita lalui bersama. Tp scr batin udah blm ya?
Waah ane jd kaya kulsub begini hehe

Pasti udah byk yg tau kan kekuatan sedekah, balasannya gmn?
Nah sama kaya doa. Semakin byk kita doakan org lain, semakin byk pula yg kita dapatkan. Masa depan kita semua g ada yg tau ya, sukses atau nggaknya. Berhasil atau gagalnya? Tp inget sekali lg, cuma 1 yg bisa merubah takdir, doa.

Semoga keluarga ini bs mjd salah satu halte perjalanan hidup kita yg bermanfaat dan membekas di masa depan nanti. Yuk kita saling mendoakan. Ikatan kekeluargaan ky gini, percuma kalo cuma dibangun zohirnya saja, dan kering batin nya..

Maksudnya kita g tau masa depan kita nanti gmn, punya temen yg istiqomah doain kita itu jarang loh..
Kalo ada yg punya masalah didoakan selesai, yg punya penyakit cepet sembuh. Saling menguatkan dalam iman dan islam,
Doa kan g modal. Cm diucap doang tp tercatat di lauhul mahfuz..
Kali aja kita semua bs sukses dan mimpi2 kita tercapai ntar berkat doa berjamaah ssemua anggota kita yg g kita ketahui.
Doa itu imateri. Saat Ina bilang tolong jaga Temen2 sabilussalam dr celaka dan bahaya. Bisa saja, ane selamat g jadi ketabrak motor cuma gara2 doa Ina.
Makanya saling mendoakan agar sama2 bs menjaga dr kejauhan dalam keselamatan.
Orang jahat aja harus didoain, apalagi orang baik, ky temen2.. :') duh jadi melow nih

Kata ust. Ane. Org itu bisa sukses/gagal krn doa org yg g kita kenal. Untuk menghindari kecelakaan/kegagalan kita krn doa yg g kita kenal, perbanyak doakan orang lain yg g kita kenal dg kebaikan.
jaman skrg, yg tulus dibilang modus, yg modus dibilang tulus.
Yg baik dikira hipnotis, yg sangar dikira g mencerminkan islam. Kan repot. Hehe

Satu lg, saat kita berbuat baik, saling mendoakan, jgn selalu difikir apa untungnya buat kita, tp coba fikir. Supaya nanti anak2 kita/calon anak2 kita jg dikelilingi oleh orang2 baik.

Teman yg saling mengingatkan untuk mengingat Allah, akan bisa memberi syafaat di hari kiamat.
Wiih mantep kan, mgkin nanti di akherat ane di neraka, ikhwan bisa nolongin ane tuh.
Kalo memang ikatan doa robitoh kita kenceng dan bersama2 fastabiqul khoirot berjuang di agama ini.

Mungkin segitu dulu yg bisa ane share, semoga sedikit2 bermanfaat. Maaf jd kaya tausiyah.  #salingmendoa supaya bisa #suksesbersama.  #dunia akhirat. #maaf lahir batin semuanya. Semoga ramadhan 12 semakin baik
Drama Siti Masyitoh Albarkah dan sekitarnya.. :D

MY lovely family "Al-Barkah" (Ocha, Ina, Feni, BUnda NAfis dan Ulfah)

Soutus Sabil

PAnitia Bimtest 2013

Wanita2 Solehah Sabil (Amiiiin) :)
Suasana Barjanji Sabilussalam

Assalamualaikum,
Hanya salam yang bisa terucap dibibr yg penuh dosa nan hina
yang kian hari bukan ayat yang terbaca,
malah ribuan keluhan ketidakpuasan tentang hidup yang ada
Langkah yang semakin goyah
Energi yang kembang kempis
nafas yang tak teratur
membuat perjalanan ini semakin hari semakin terasa berat dan terjal...

Sudah terlalu kotor hati ini untuk terus membaca
Makanya aku pun tak pernah berani menulis
Takut apa yg ditulis malah menjadi tambahan prasangka
Atau malah banyak yang menduga-duga

Kalau tau ini semua permainan. Tinggal pilih mau jd pemain atau tdk. Simple.
Hidup ada yg bilang gitu kan. Permainan. Memberi-menerima. Bertemu-berpisah. Diam-bergerak. Kalah-menang. Semua wajar dalam permainan.
Permainan cuma kenal apa yg terlihat. Tidak kenal ketulusan, keikhlasan,pengorbanan yg tidak tampak, dan semua yg ada dlm hati
Awalnya memang tdk tampak permainan.tp lama2 ia tdk bs ditutup2pi oleh sajadah setebal apapun.
Nah, kalo udah sadar ternyata terjerat sbg aktor dalam permainan. Segera2 sign out lah. Apalagi kl jd korban permainan. Exit!
Karena Hidup itu terlalu pendek untuk bermain-main. That's the point!
Jadilah org yg tulus diribuan kemodusan. Jadi orang yg ikhlas diribuan orang yg mengharap balasan.
Karena sendiri dalam diam. Itu lebih baik ketimbang ramai dalam tawa yg gersang


Mengapa orang lain dengan mudahnya bermain macam-macam
Dan sangatlah ringan melakukannya?
Apa memang sepert inikah hidup?
Aku yang belum mengerti?
Atau memang itu bukanlah kehidupanku?
Ah entahlah, aku sudah tak peduli lagi.

Semoga semua yang telah terjadi bisa menjadi pelajaran terbaik untuk saat ini..
Untuk bisa kembali melangkah ke jurang selanjutnya
This still long journey...
Harap semua berbekas hikmah bukanlah dendam,,,
Semoga semua pun jelas dengan penjelasan hingga tak ada lagi yang  terpendam..

Semoga semakin kuat melangkah, walau gemetar bahkan gontai...
BIarlah angin yang membawa kemana pangkal perjalanan ini,
Semoga selalu dalam lindungan dan pelukanNya...
Karena diri ini pun tak mampu Kau abaikan walau sedetik saja...