“Masadepan itu Cuma 2:
Cita-cita dan Cinta”
Sabtu kemaren, aku sempat
mengunjungi perpustakaan UI untuk mencari ide dan referensi tugas prasyarat UAS
metodologgiku yaitu membuat proposal penelitian. Untungnya, Rusi, sahabat
lamaku di SMP, yang sekarang menjadi anak Akutansi UI mau menemaniku. Matahari
tampak terik, sepanas hatiku beberapa hari yang lalu karena satu hal
menggelikan di dunia (read:cinta) sudah tak usah membahas masalah itu, yang
ingin aku bahas adalah, perbincanganku dengan Rusi hari itu. Jika direnungi,
banyak ketidaksangkaan pada pertemuan kami yang mendadak ini. Mungkin juga pada
pertemuan-pertemua semua orang hari itu, jam itu, ataupun detik itu. Semua
nampak teratur semestinya dan pada tempatnya, bagi para orang-orang yang salah
arah, ternyata masih banyak tanda-tanda takdir yang mengembalikannya pada jalur
yang semestinya. Indah! Semua berjalan sempurna, setiap pertemuan, setiap
perjalanan, setiap takdir, tanpa cacat dan kekecewaan sedikitpun. Yang ada
hanya rasa sesal karena terus mengeluh karena tidak SABAR. Mungkin
pembicaraanku mulai ngalor ngidul, tapi jika anda pandai. Anda dapat melihat
makna implisit kalimat demi kalimatnya.
Diperjalanan kami menuju
bangunan megah di depan danau UI yang luas itu, banyak perbincangan yang terjadi.
Kehidupan kuliah, masa lalu, teman lama, minat dan kesukaan. Percakapan kami
tak berubah, testenya sama dengan pada saat sekitar 3 tahun yang lalu. Saat
Rusi masih kelas 2 SMA di SMA 1 Jember (sekolah unggulan di sana) dan aku di
pondok pesantren Darunnajah, Jakarta. Saat itu, seperti biasa aku mengisi
liburan ke kampung halamanku nan damai, kampung halaman yang berjasa membentuk
karakterku hingga seperti ini, kampung halamanku yang sangat sederhana, dan
membahagiakan. Semboro. Aku dan teman-teman SMPku sering berkumpul di kala
liburan, kami berpisah di berbagai kota, namun tak pernah bosan untuk
berkumpul, bercanda, atau hanya sekedar menanyakan kabar. Aku tak begitu ingat
percakapanku dengan Rusi, saat itu, mungkin kira-kira seperti ini
O: Udah ya Rus, aku pulang dulu! (beranjak berdiri)
R: Oke Ucha, sampai ketemu di UI ya entar!
O: oke, gua tunggu di UI!!
Mungkin sebelumnya,
ada perbincangan panjang tentang masa depan di hari itu, namun aku tak begitu
ingat! Tapi aku selalu ingat percakapan ini, dan kemarin, aku benar2 sedang
berbincang dengannya lagi, di trotoar UI, dengan ia sebagai mahasiswa UI.
Aku selalu bahagia
mengingat ingatnya. Menjadi saksi hidup sebuah impian yang tercapai! Rusi,
kau tak perlu repot-repot menjadi orang yang kau kagumi!! Kau hanya perllu
menyadari bahwa jangan pernah mau menukar takdir hidupmu dengan siapapun! J
Kami perlahan memasuki
gedung dengan arsitektur modern ini, setelah sedikit bolak-balik dengan urusan
administrasi, aku naik ke lantai 3, untuk melihat-lihat kumpulan skripsi. Mataku
sempat terpukau dengan jajaran mesin apple yang bertebaran sebagai katalog di
berbagai sudut. “Keren!” batinku dalam hati. Cukup lama mencari buku yang
kucari, tiba-tiba seorang Bapak mnghampiri kami, dan bertanya;
B: Darimana dek?
O: Saya dari UIN pak?
B: Oh,dek, sudah tau belum, nanti dilihat ya, bukunya kalo ada file digitalnya (ambil menunjukkan bagian yang dimaksud di layar padaku) berarti bisa di download, aja, soalnya kalau mau fotokopi mahal, 1000/lembar. Jarang loh, yang tau ini! (sambil mengedipkan mata!)
O: oh, terima kasih pak, (sambil melongo)
Aku sempat heran, apakah
benar, dan cukup senang, itu berarti aku bisa mendapatkan softcopy jurnal2 dari
sini, dan tidak pulang dengan tangan kosong! Entah mengapa aku selalu merasa
beruntung, dengan semua hal yang terjadi secara kebetulan. Eits, tidak ada
kebetulan katanya di dunia ini. Ya memang tidak ada. Di setiap kebetulan yang
membawa kemudahan, itu yang membuatku merasa selalu beruntung, dan bersyukur. Tapi
tunggu, ternyata aku harus log in dengan akun anggota perpus UI dulu, jika
ingin men download. Dan aku kembali merasa bersyukur, Rusi menemaniku kesini,
sehingga aku bisa menggunakan id dan paswordnya untuk mendownload beberapa
jurnal. Semua kebetulan an rangkaian kebetulan yang terjadi semakin membuatku
berfikir bahwa bukan orang yang sembarangan yang bisa mengatur semua kebetulan
tersebut bgitu rincinya dan pastinya. Andai kau suka melihat film sherlok
holmes, ia begitu pintar membaca tak tik dan memecahkannya begitu logis dan
sistematis. Semua kebetulan, dapat terbaca sebab dan akibatnya. sSemua tindakan
selalu mempunya interest serta maksud dan tujuannya, shingga dapat disimpulkan
bahwa TIDAK ADA YANG KEBETULAN DI DUNIA INI. J
Langsung menuju klimaks
mengapa tulisan ini ditulis,,, dari
pertemuanku dengan Rusi, ada satu percakapan yang terus ternging hingga saat
ini,
R: Dulu, ada orang yang bilang ke aku malem-malem, dengan sok bijaknya, “Masa depan itu Cuma 2 Rus, Cita-cita dan Cinta!”
O: Oh ya, siapa?
R: tertawa
O: emang aku pernah bilang kayak gitu ya? I dont guess so!! (berfikir)
Aku tak pernah merasa
pernah berkata seperti itu pada Rusi, tapi jelas sekali ia mengingatnya aku
mengatakan padanya. Dalam hati aku begitu ingin
tertawa, hellow~!!!! Sok bijak sekali Cha!! Masalah cinta saja galau
bukan main, seperti beberapa hari yang lalu (sensor) sudah berani berkata sok
seperti itu seperti orang berumur 50an dan sudah tau segalanya.
Hingga pulang, aku terus
memikirkannya, aku rasa, masa depan tidak sesederhana itu, ia abstrak, tak bisa
di tebak, namun, detik ini, saat aku menulis, Dengan segala perenungan dan
pemikiran yang cukup sebentar, dengan segala hormat, aku mengakui kebenaran kata-kata ku itu. Ha ha ha
ha.... Mengapa, mungkin jika ingin dijabarkan, cita-cita dan cinta, dua hal
yang kadang bertentangan namun sama-sama butuh perjuangan (lagi-lagi sok bijak
kau Cha). Mengapa aku mengiyakannya, terinspirasi dengan idolaku sejak SMA,
Prof. BJ Habibie yang merilis kisah cintanya menjadi sebuah film nan romantis
dan bernilai tinggi kepada seluruh Indonesia, juga yang telah mencetuskan
pengabdian bangsa yang penuh sepanjang perjalanan hidupnya yang sama sekali tak
kan cukup jika di filmkan keseluruhannya, namun, sangan patut tercatat dalam
sejarah orang yang paling berpengaruh dan inspiratif bagi bangsa Indonesia.
Kisah tekad cita-citanya
juga cintanya, begitu meracuni sel-sel otakku hingga lumpuh dan mulai bekerja
kembali dengan keyakinan bahwa, “ya, the future is only, for my dream, and
my love” (Eaaaaaa... adegan slow motion terbang di awan, dengan soundtrack
kitaro ) Cita-citanya untuk mewujudkan janjinya kepada bangsa, juga perjalanan
kisah separuh hidupnya Ainun Habibi yang begitu sinergi membuat semangat para
pengejar cita-cita dan pencari Cinta kina menggelora. (kata-katanya makin lebai
nih, Cha!)
Cita-cita penting
kenapa? Karena cita-cita dan Visi hidup itu hampir sama! agar setiap langkah
kita terarah! So, jika anda berpedoman dengan moto hidup yaitu, “Sebaik-baiknya
orang adalah yang paling bermanfaat bagi yang lain” jadi ambil ambisi
setinggi-tingginya untuk berpengaruh sebesar-besarnya!! Karena “you are only as
high as your ambission”-MT-. Dan kembali percaya bahwa, “Wheather you believe
you can, wheather you believe you can’t you r absolutely RIGHT! So, IMPOSSIBLE
is just means Iam Possible. Jadi apapun yang terjadi dalam perjalanan hidup
anda, kembalikan pada motto hidup anda, Jika pun gagal dalam satu hal, ingat,
kata Uni Rima, tidak ada kegagalan, yanga ada hanay KECELAKAAN SEMESTA yang
membawa kita pada tempat semestinya.
Mengapa CINTA itu
penting, karena hasrat untuk hidup adalah dengan Cinta, Cinta pada Sang Maha
Cinta, Cinta pada Rasulullah yang tak pernah berhenti mencintai kita, Cinta
pada orang-orang yang membentuk karakter kita, dan pastinya cinta kepada
pasangan seumur hidup kita. Kadang aku selalu bertanya, mengapa temanku dulu,
begitu betah bertelfon dengan pacarnya berjam-jam dan berhari-hari tanpa henti.
Apakah tidak ada rasa bosan diantara keduanya. Ternyata, saat aku merasakaannya
suatu waktu sendiri (sensor lagi nih). Memang benar-benar tak ada rasa bosan,
jenuh atau pun capek dalam merasakan rasa luhur nan agung ini. Itulah
magisnya... Sangat aneh, konyol, menggelikan, menjijikkan, namun sangat INDAAH...
(mata berkaca-kaca). Intinya, cinta akan mengarahkanmu dengan aluanan indahnya
melewati lini-lini kehidupan yang berat, menguatkanmu saat terjatuh, menjadi
alasan kebahagiaanmu, dan yang paling penting, membuatmu menjadi sangat berarti
lebih dari siapapun.
“Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun” BJ Habibie
Entri Populer
-
Assalamualaikum, Alhamdulillah tahun ini aku diberi kesempatan lagi olehNya untuk menginjakkan kaki di negeri tetangga, Malaysia. Dalam...
-
Ditengah resahnya teman-temanku yang ingin cepat lulus, di tengah galaunya mereka yang ingin segera menikah, adapula kecemasan-kecemasan pek...